Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat
beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan
perusahaan antara lain:
1. Metode Analisa Pertumbuhan
Tehnik analisa yang disusun dengan
membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu
periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di
dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.Data yang
disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos
laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to
Date periode yang sama tahun lalu dengan sekarang.
2. Metode
Trend dan Indeks
Teknik analisa hampir sama dengan Metode
Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding adalah laporan keuangan periode
tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun dasar. Teknik tren ini
sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang dengan
menggunakan data historis.
3. Metode
Analisis Rasio
Teknik analisis dengan membandingkan
masing-masing pos laporan keuangan yang relevan atau data yang signifikan.
Hal yang perlu disiapkan setidaknya
buatlah 5 buku akun atau buku rekening atau bahasa mudahnya buku catatan
terpisah yang mencatat tiap-tiap transaksinya. Apa saja itu?
o Buku Arus Kas atau buku kas. Catatan
keluar masuk uang secara riil. Isinya hanya catatan uang keluar dan masuk saja.
Dari pos manapun. Ini yang pertama. Sederhananya, itu lho seperti buat buku kas
di mesjid-mesjid atau di RT/RW kita itu. Uang keluar…uang masuk…lalu saldo.
SIMPEL!
o Buku Persediaan Barang. Catatan untuk
setiap pertambahan barang masuk karena pembelian ke suplier yang kita lakukan
dan berkurangnya barang karena laku terjual. Ini juga sangat SIMPEL!
o Buku Pembelian dan Penjualan. Catatan
uang keluar karena pembelian barang yang kita lakukan. Nilai rupiahnya. Catat
nilai rupiahnya setiap kita melakukan pembelian barang ke suplier. Catat juga
uang masuk karena penjualan. Buku ini bisa juga menjadi ringkasan dari buku
kas, tapi khusus pembelian dan penjualan saja. Kumpulkan data dari buku kas
harian, masukkan ke buku ini. Dengan buku ini, kita bisa memantau berapa besar
pembelian dan berapa besar penjualan (omzet), dan selisihnya langsung menjadi
laba kotor sebelum dikurangi biaya-biaya.
o Buku Hutang Piutang. Kalau ini sih
biasanya sudah punya. ya catatlah hutang pelanggan dan piutang anda ke pihak
supplier.
o Buku Biaya dan pendapatan lain selain dari
penjualan barang/jasa kita. Catatan biaya-biaya dan pendapatan lain harus
dikumpulkan dalam sebuah akun/buku tersendiri. Ini penting untuk mendapatkan
data laba bersih. biaya-biaya itu seperti listrik, telepon, pengemis dsb.
Sedangkan pendapatan lain itu misalnya menjual kardus bekas, parkir dsb.
Kesalahan dalam mengelola keuangan
usaha bisanyanya yaitu:
1. Tidak
mengembangkan rencana keuangan yang jelas.
2. Tidak
memahami arus kas
3. Tidak
menggunakan bantuan akuntan profesional karena biaya
4. Kurangnya
pengetahuan dibidang akutansi
5. Tidak
sadar akan pentingnya pengelolaan uang dari awal usaha
6. Mencampur
keuangan bisnis dan pribadi
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar