Juni 10, 2016

Kewirausahaan dan Lingkungan Global

Oleh : Denna Lerisha
Dalam dunia global, produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri menjadi pesaing produk lokal. Begitupula dengan produk lokal dapat diekspor dan menjadi sumber devisa negara.
Dalam kondisi perekonomian global dan sangat kompleks, Wirausahawan (pengusaha) dapat tumbuh dengan cara yang berbeda-beda bergantung pada kondisi masing-masing, sehingga tidak ada satu jalan yang pasti dalam membuat peta menuju kesuksesan bagi wirausahawan baru. Sebagai contoh, pengusaha yang berhasil dengan tipe yang berbeda-beda, yaitu :
  • Jacob Oetama (Kompas-Gramedia Group) dan Liem Sioe Liong  (Salim Group) tumbuh dari kecil sampai menjadi perusahaan konglomerasi dalam waktu yang lama namun sangat kuat.
  • Rusdi Kirana (Lion Air) dan Hary Tanuwijaya (Bakti Investama) yang mulai dari sektor pasar modal kemudian merambah ke sektor lain khususnya media cetak maupun elektronik (MNC Group) dengan membeli perusahaan yang sudah jadi.
  • Hariono (Bersih Sehat) yang perlahan tumbuh dari kecil sampai mampu mengembangkan usahanya kemanca negara.
  • Agus Susanto (Kopi Luwak) salah satu produk lokal yang mampu bersaing dengan produk luar negeri (Starbuck dan Coffe Bean) di beberapa Hotel dan Super Mall di kota besar.

Oleh karena faktor lingkungan yang berbeda-beda, maka bentuk usaha dan cara pembentukkannya juga berbeda-beda. Tidak ada jalur tunggal dalam membentuk dan mengembangkan kewirausahaan untuk menuju sukses.
                Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan factor-faktor lingkungan diluar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun  global. Kegiatan operasional perusahaan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kondisi dan perkembangan perekonomian global.
                Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan Indonesia, baik yang bergerak dalam aktivitas local maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.       Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing.
2.       Perkembangan teknologi da informasi.
3.       Perkembangan teknologi barang substitusi.
4.       Berbagai penemuan baru.adaptasi teknologi yang siap pakai.
5.       Strategi perkembangan teknologi nasional.
6.       Adaptasi teknologi yang siap pakai.
7.       Biaya penelitian dan pengembangan oleh perusahaan pesaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industry.
8.       Siklus hidup produk (product life cycle).
9.       Terobosan- terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik dibidang input, pengolahan dan pemasaran.
10.   Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan

Referensi
Suharyadi, dkk. 2007. Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar