Belajar dari Si Oriental
Oriental atau yang lebih dikenal dengan Tionghoa atau
Non-Pribumi merupakan bangsa atau ras yang sudah terkenal dengan cara
berdagangnya, Sebagian besar orang Cina memulai usahanya dengan cara berdagang.
Selalu focus mencapai tujuan, upaya mencapai tujuan tersebut dilakukan secara
konsisten melalui peningkatan serta perbaikan secara terus menerus, sehingga
ada ungkapan dalam Bahasa Cina, yang dapat diartikan “Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya akan membuka
restoran, dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air
dalam kemasan”.
Orang Cina tentunya tidak jauh dengan filsafah, Filsafah
berdagang orang Cina dapat dijadikan pedoman hidup menjadi pengusaha sukses:
1.
Untuk mencapai sukses orang Cina harus berdagang
Berdagang sudah mengalir dalam darah orang
Cina. Tidak terpungkiri dari banyaknya barang Made in China diseluruh penjuru
dunia. Dapat beradaptasi terhadap keadaan sekitar dan mengerti sasaran target
dilingkunan sekitar.
2.
Berdagang adalah hobi yang serius
Berdagang sudah menjadi hobi bagi orang
Cina, semakin giat dalam melakukan hobi, maka akan makin bahagia dan sukses
dalam hidup. “Bahagia adalah Hobi yang
dibayar”.
3.
Pengalaman berdagang sudah menjadi tradisi yang
turun-temurun di keluarga
4.
Keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk
modal kembali.
5.
Orang Cina suka perdagangan yang memberikan
keuntungan jangka panjang
6.
Jatuh merasa sakit, jatuh yang membuatnya
bangkit
“Jika anda terjatuh 99 kali, anda harus
bangkit selama 100 kali”. Begitulah kata pepatah, sebanyak apapun anda
terjatuh, yang anda harus lakukan adalah bangkit dari keterpurukan.
Budaya Orang Cina dalam berdagang juga yang menjadikan Orang
Cina sangat sukses dalam berdagang, yaitu:
1.
Bangun pagi dan terus bekerja sampai malam hari
untuk mencapai keberhasilan
2.
Tak perlu pikir panjang untuk melakukan usaha
3.
Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan
semangat. Sebaliknya, akan membuat lebih gigih
4.
Apabila melibatkan diri dalam kegiatan
perdagangan, kita harus menetapkan tujuan
5.
“Siapa cepat siapa dapat”.
Budaya ini menunjukkan adanya kesigapan dan
dinamisasi usaha orang Cina, dan siapa
cepat siapa dapat, menunjukkan bahwa setiap usaha harus diikuti inovasi
agar dapat merespons keinginan pasar dengan cepat dan memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar