Pada ketiga kasus di atas, banyak
pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit,
menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu, dan akhirnya frustasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun meskipun memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja belum tentu bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. Terlebih jika modal yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini tentu akan membuat kondisi semakin sulit.
menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu, dan akhirnya frustasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun meskipun memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau modal kerja belum tentu bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha. Terlebih jika modal yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal sama sekali. Hal ini tentu akan membuat kondisi semakin sulit.
Dalam kondisi seperti itu, apa yang
harus kita lakukan? Berusaha mewujudkan mimpi menjadi orang sukses tanpa
persiapan yang matang, hasilnya menjadi tidak jelas.
Untuk memilih usaha yang sesuai dengan
kondisi kita sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Kita dapat memilih
usaha yang sesuai dengan kondisi di sekitar lingkungan kita sendiri. Seperti
di lingkungan keluarga, di lingkungan kantor, atau di lingkungan komplek
perumahan, di kampus, atau di mana pun kita berada.
Caranya adalah dengan mengevaluasi
lingkungan yang ada di sekeliling kita
Analisis SWOT (strengths,
weakness, opportunities and threats)
Berikut adalah cara sederhana yang dapat
dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT ;
A.KEKUATAN
Melihat kekuatan yang
dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah di dapat, mudah
dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat
dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mal dapat dikembangkan
menjadi kos-kosan, warnet, rental computer, dan masih banyak lagi.
B.KELEMAHAN
Melihat kelemahan yang
dimiliki agar tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat
dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. Contoh: sebaiknya
jangan membuka usaha rental computer, tetapi tidak mengetahui sama sekali
keterampilan dalam mengoperasikan computer.
C.PELUANG
Melihat peluang yang
dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh: membuka usaha fotokopi di
lingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin di lingkungan perkantoran, dan
lain-lain.
D.ANCAMAN
Melihat ancaman terhadap
usaha-usaha yang beresiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek dan tidak
terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang
lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki
cukup ilmu tentangnya atau bermain di pasar yang pelakunya sudah sangat banyak.
sumber :
ayu wibowo. 2015, mengenali hingga memilih usaha yang tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar