Proses
ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Berikut
adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT.
Melihat
kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah
didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya
yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus atau mall dapat
dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental computer, dan masih banyak lagi.
Melihat
kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang
sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu.
Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental computer, tetapi tidak mengetahui
sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan computer.
Melihat
peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. Contoh: membuka
usaha fotokopi dilingkungan dekat kampus, membuka usaha kantin dilingkungan
perkantoran, dan lain-lain.
Melihat ancaman
terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek,
dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan
yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki
cukup ilmu tentangnya atau bermain dipasar yang pelakunya sudah sangat banyak.
Banyak
cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita. Selama masih ada
kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita
manfaatkan, misal:
Mengenali
kebutuhan pasar
Mengembangkan
produk yang telah ada dipasaran
Memadukan
bisnis-bisnis yang ada
Mengenali
kecenderungan (tren) yang terjadi
Mewaspadai
segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni
dapat menjadi bisnis yang luar biasa.
Menggunakan
asumsi-asumsi yang baru (tidak baku)
Beberapa
langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara lain :
1. Tentukan
tujuan besar yang hendak dicapai
2. Buat
daftar ide usaha
3. Nilai
kemampuan pribadi
4. Pilih
kriteria
5. Membandingkan
dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor.
6. Nilai
keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang melalui riset.
7. Tetapkan
pilihan.
Cara-cara
yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha), baik itu
dilakukannya sendiri maupun bersama teman-teman , adalah sebagai berikut:
1. Memulai
bisnis baru
Merintis
usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
2. Membeli
bisnis yang sudah ada
Membeli
bisnis yang sudah ada yaitu membeli perusahaan yang telah didirikan dan
dikelola oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah
ada.
3. Mengembangkan
bisnis yang sudah ada
Mengembangkan
bisnis yang sudah ada biasanya terjadi pada perusahaan keluarga.
4. Memilih
usaha franchise
Waralaba
atau franchise adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara perwaralaba (franchisor)
dengan terwaralaba (franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha.
Berikut
ini adalah sumber-sumbernya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar