Setelah pemahaman mengenai peluang usaha bagi pemula selesai kita diskusikan, tiba saatnya kita mendiskusikan mengenai bagaimana mengelola usaha yang telah kita tetapkan dan mulai. Pada dasarnya, keputusan memulai usaha harus diikuti dengan tanggung jawab, kesungguhan, dan konsistensi di dalam mengelola usaha. Ide usaha yang brilian, dukungan modal yang cukup, serta peluang usaha yang menjanjikan, tidak akan banyak berguna apabila pada tahap selanjutnya, usaha tersebut tidak dikelola dengan baik, dalam arti serius, bertanggung jawab, dan konsisten.
Beberapa alasan mengapa usaha kita, perlu dikelola
dengan baik :
- Karena kita harus konsisten dengan niat awal kita
- Karena kita tidak sendirian, yang ingin sukses itu banyak, dan seringkali kita harus saling berkompetisi untuk meraihnya
- Karena dalam usaha tersebut telah tertanam investasi, dan seringkali dalam jangka panjang dan tidak jarang milik orang lain, yang harus dipertanggung jawabkan
- Karena ada opportunity cost (biaya kehilangan kesempatan) yang harus dipertanggung jawabkan
- Karena banyak pihak yang tergantung dan telah berkorban untuk usaha kita
- Karena, meski semua kebutuhan usaha berasal dari kita sendiri, namun sumber daya yang kita miliki serba terbatas
- Karena di dunia ini penuh dengan ketidakpastian
- karena dikelola dengan baik saja belum menjamin bahwa usah kita akan berhasil, apalagi dikelola dengan asal-asalan ?
.
Berkaitan dengan pengelolaan usaha tersebut,
menurut Seta, ada 10 kesalahan yang biasanya dilakukan pengusaha dalam
mengelola usahanya. 10 Kesalahan tersebut adalah :
1.
Meremehkan laporan keuangan
2. Pelit
dalam memberdayakan SDM-nya,
3.
Tidak mau beralih ke computerize atau pemanfaatan teknologi informasi
4.
Hanya mengandalkan sedikit sumber
5. Tidak berani improvisasi dalam marketing
6. Yang penting murah
7.
Pelit terhadap konsumen
8. Gini
aja cukup
9. Sering
menyalahkan minimnya anggaran
10. Tidak
ada legalitas usaha
Beberapa
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengelola usaha, adalah beberapa hal
berikut ini.
- Struktur Organisasi dan Sumber daya manusia
- Pengendalian Fungsi Produksi
- Pengendalian Fungsi Pemasaran
- Pengendalian Fungsi Keuangan
- Pengendalian Fungsi Aministrasi dan Pembukuan
Pengendalian
Fungsi Keuangan
Pengelolaan keuangan menjadi sangat penting,
mengingat kelanjaran dan keberlangsungan usaha, sangat tergantung dari lancar
tidaknya kewajiban dan hak keuangan di perusahaan kita. Namun demikian, saat
ini masih banyak pengusaha pemula kurang memperhatikan pencatatan dan
pengelolaan keuangan secara tertib dan benar. Bisanya yang terjadi adalah bahwa
transaksi keuangan, baik itu akibat dari terjadinya transaksi pembelian bahan
baku, biaya transportasi, biaya operasional lainnya, hasil penjualan; hanya
ditangani berdasarkan catatan sederhana yang tidak teratur pengelolaannya,
misalkan saya dalam sobek kertas, buku kecil yang tidak memiliki format
standar, atau bahkan ada yang masih berdasarkan ingatan. Akibatnya adalah :
- Tidak semua transaksi keuangan terdeteksi, tercatat, dan terhitung dengan benar, sehingga pada gilirannya perusahaan tidak tahu dengan tepat, berapa sesungguhnya biaya (uang keluar) yang terjadi dan berapa sesungguhnya pendapatan (uang masuk) yang terjadi apakah kita rugi, impas, atau untung. Begitu pula dengan sumber dari biaya dan pendatan tersebut. Kesulitan ini akan semakin menjadi-jadi apabila semakin hari, transaksi yang terjadi semakin banyak dan besar.
- Pada saat kita bermaksud mengajukan kredit ke Bank atau investor misalnya, kita tidak dapat atau akan kesulitan dalam menunjukkan kinerja keuangan usaha kita selama ini
- Kita tidak dapat mendeteksi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kekeliruan atau kecurangan yang mungkin terjadi, berkaitan dengan masalah keuangan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengelola keuangan antara lain adalah :
- Membiasakan membuat catatan yang jelas dan teratur tentang arus keluar masuk uang, kapan terjadinya, berapa nilainya, dari mana dan untuk apa, siapa yang menyerahkan dan menerimanya
- Membiasakan memeriksa ulang dan silang secara rutin maupun periodik, terhadap bukti-bukti transaksi dan hasil pencatatannya
- Biasankan memisahkan antara transaksi dan harta pribadi dan perusahaan
- Biasanya membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan
- Biasakan menggunakan jasa perbankan untuk memudahkan pengelolaan keuangan, khususnya untuk keperluan pembayaran dan penerimaan
Beberapa ’catatan’ keuangan utama yang harus
dilakukan secara benar, tertib, dan terus menerus antara lain adalah :
- Catatan arus kas, yang menggambarka keluar masuknya uang selama periode tertentu, bisa harian, mingguan atau bulanan
- Laporan Laba Rugi, yang menggambarkan kondisi perusahaan dalam suatu periode tertentu, apakah selama periode tersebut menderita rugi atau mendapatkan keuntungan
- Laporan Neraca, yang mengambarkan nilai kekayaan perusahaan dalam periode tertentu, dan dari mana kekayaan tersebut berasal.
- Laporan tentang kesehatan dan kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Biasanya laporan ini berisiti tentang :
·
kondisi likuiditas, yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi
·
kondisi solvabilitas, yang menggambarkan kemapuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka panjang
·
kondisi rentabilitas, yang menggambarkan kemapuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
·
kondisi ROI (return on investment), yang menggambarkan
seberapa besar tingkat pengembalian dari investasi yang telah ditanamkan
Daftar
Pustaka
Buchari
Alma, 2001, Kewirausahaan, Alfabeta
Mas’ud
Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, 2006, Kewirausahaan,
Metode, Manajemen, dan Implementasi
Singgih
Wibowo, 2007, Pedoman Mengelola
Perusahaan Kecil, Edisi Revisi, Penebar Swadaya
Suryana,
2006, Kewirausahaan, Pedoman Praktis
: Kiat dan Proses Menuju Sukses
www. smbzone.indiatimes.com
5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar