Inilah cara mengelola keuangan usaha dengan 7 Disiplin
Finansial.
1. Pisahkan Rekening
Pribadi dengan Perusahaan. Hal ini Agar terhindar dari penggunaan yang
tidak disengaja atau dianggap uang Anda juga. Meskipun perusahaan 100% milik
Anda, pemisahan rekening ini akan lebih memudahkan untuk akurasi perhitungan.
2. Bujetkan Pengeluaran
Bulanan. Termasuk gaji Anda. Gajilah diri Anda sesuai dengan jabatan dan
‘angka’ kebutuhan Anda. Jika terpaksa pinjam, hitung sebagai kasbon/utang yang
harus dibayar di gajian berikutnya.
3. Buat Proyeksi Arus
Kas. Dengan proyeksi arus kas, Anda tahu, kapan akan menerima duit, keluar
duit, dan akan minus/plus duit. Dengan itu bisa diambil langkah antisipasi
sebelum terjadi minus.
4. Buat Laporan Arus Kas. Idealnya
adalah laporan keuangan (laba/rugi dan neraca). Tapi, jika belum memungkinkan
karena masih usaha baru, buatlah setidaknya laporan keluar masuk duit.
5. Pisahkan Akunting dengan
Kasir. Jika bagian yang pegang duit (kasir) juga membuat laporan keuangan,
maka ada potensi manipulasi laporan. Misalnya, kas di laporan ada, ternyata
saat diaudit tak ada (terpakai untuk kepentingan pribadi).
6. Hindari Uang Menginap di
Karyawan. Banyak kejadian uang yang dibawa pulang ke rumah cenderung akan
dipakai, mulai dari alasan foya-foya, saudara sakit, pulang kampung, sampai
kucing cedera.
7. Lakukan Cek Stok Secara
Berkala. Celah manipulasinya adalah stok yang sudah terjual, dilaporkan
belum terjual. Alhasilnya, duitnya pun sudah raib.
Sebenarnya sangat simpel dan mudah kok asal kita mau melakukannya. Hal yang
perlu anda siapkan setidaknya buatlah 5 buku akun atau buku rekening atau
bahasa mudahnya buku catatan terpisah yang mencatat tiap-tiap transaksinya. Apa
saja itu?
Mengelola keuangan bisnis berbeda dengan mengelola keuangan keluarga.
Tentunya, mengelola keuangan bisnis membutuhkan keahlian tersendiri. Berikut
cara-cara sederhana dalam mengelola keuangan bisnis.
1.
Pertama, pisahkan keuangan usaha dengan uang pribadi kita. Jika kita
mencampurnya, tak ayal akan menganggu kelangsungan bisnis Anda. Pasalnya, uang
bisnis bisa digunakan untuk keperluan pribadi atau sebaliknya.
2.
Kedua, tentukan besar persentase keuangan yang akan digunakan untuk
kebutuhan usaha.
3.
Ketiga, buat pembukuan dengan rapi guna mengontrol semua transaksi keuangan,
baik pemasukan, pengeluaran, serta utang dan piutang. Keempat, kurangi risiko
dari utang usaha. Terakhir, kontrol kelancaran arus kas usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar