Rasa
bingung dalam mengelola suatu usaha memang selalu datang. Tak terkecuali dalam
mengelola keuangan. Sebagai seorang pengusaha yang cerdas kita tentu harus
pandai-pandai dalam mengelola keuangan usaha yang kita jalankan. Tujuan pengelolaan keuangan tersebut agar usaha tetap dapat
berdiri dan dapat berkembang dengan baik. Lain halnya bila seorang
pengelola tidak pandai-pandai dalam mengelola usahanya. Tentulah banyak masalah
yang akan timbul. Sebut saja misalnya kerugian, dan bahkan berpotensi
gulung tikar. Oleh sebab itu sebagai pemilik usaha yang baik ada baiknya anda
belajar mengelola keuangan usaha anda sendiri. Saat ini bisnis usaha kecil
bila tidak pandai-pandai dalam mengurus keuangannya, maka usaha akan mati. Bila
sudah begini tidak ada yang bisa di salahkan lagi karena memang semua berawal
dari kita sendiri. Seringkali kita kurang terampil dalam melaksanakan
tugas dalam mengelola keuangan tersebut.
Aset
dalam suatu bisnis sangat penting untuk di rawat. Karena memang karena uang ini
pula yang menentukan seberapa besar usaha dapat berjalan. Untuk itu kita
sebagai seorang pengelola bisnis perlu belajar dalam mengurus keuangan usaha
kita. Supaya bisnis lancar dan berpotensi
menguntungkan. Saya akan ajak anda untuk belajar beberapa kiat dan cara
mengurus keuangan usaha kecil. Penasaran bagaimana langkah dan kiat dalam
mengelola keuangan untuk usaha anda tersebut, berikut caranya....
a) Pisahkan
keuangan pribadi dan usaha
Tahap
pertama dalam mengurus keuangan bisnis adalah jangan pernah mencampur-adukan
antara keuangan rumah dan keuangan bisnis anda. Hal ini menyebabkan kita
kesulitan untuk mengetahui berapa pengeluaran modal dan berapa
keuntungannya. Anda dapat memisahkannya dengan cara menyimpannya di tas
khusus atau pun di laci. Dengan demikian perjalanan keuangan anda dapat di
lihat secara pasti. Apakah bisnis anda berjalan atau pun malah
sebaliknya. Kita juga bisa mengetahui dengan pasti bila terjadi slip
dalam keuangan bisnis kita. bila sudah terjadi slip seperti ini maka kita juga
bisa mencarikan solusi. Untuk itu sebagai seorang pengelola yang baik,
maka belajarlah dari sekarang untuk sebisa mungkin agar tidak mencampurkan uang
pribadi dan usaha. Karena bila sistem pengelolaan ini tidak di terapkan,
kita akan banyak mengalami hambatan. Masalah itu adalah, tidak tahu-menahunya
tentang lalu lintas keuangan usaha. Selain itu jelas juga bahwa kita tidak akan
bisa melihat bagaimana perkembangan usaha secara keseluruhan.
b) Catat
semua transaksi keuangan
Yang tak
kalah penting dalam mengelola suatu usaha kecil adalah mengarsipkan semua lalu
lintas keuangan. degan mengarsipkan lalu lintas keuangan, dapat di ketahui
jumlah modal yang keluar dan keuntungan yang sudah masuk. Bila sudah begini,
akan lebih mudah mengetahui keuntungan yang di dapat. Catat secara rutin aktivitas keuangan bisnis anda. Di mana jangan
pernah menunda-nunda untuk menulisnya. Karena bila sudah berangsur-angsur maka
akan lupa. Bila sudah lupa maka tidak akan pernah tercatat di dalam buku. Sebab
itulah catat langsung jumlah nominal setelah ada aktifitas keuangan. Sediakan
buku khusus sebagai alat pribadi dalam mencatat nominal dalam lalu lintas
keuangan usaha anda. Jangan pernah campur tulisan daftar keuangan dengan
tulisan yang lainnya. Bila hal ini di lakukan maka akan menimbulkan banyak
pertanyaan .maka dari itu siapkan buku khusus untuk melaksanakan tugas ini.
c) Sisihkan
sebagian laba untuk tabungan
Tak
kalah pentingnya dalam mengurus bisnis, adalah mengisi tabungan dengan sebagian
sisa pendapatan. Yang berfungsi untuk memperkokoh dasar keuangan dalam bisnis
anda. Karena dalam perjalanan suatu usaha tidak akan pernah ada yang di
sebut prediksi kapan terjadi krisis dan kapan usaha akan tutup. Kas
sangat berguna dalam bisnis yang kita kelola. Karena dengan adanya tabungan
tersebut, bisa di fungsikan untuk keperluan berbagai macam kebutuhan dalam
usaha . uang tersebut dapat di gunakan untuk menambah modal sehingga bisnis
menjadi besar. Dan dapat pula di jadikan penyelamat ketika krisis melanda. Biasakan
menyisihkan uang hasil keuntungan usaha untuk tabungan. Karena dengan adanya
uang ini kebutuhan yang tidak terduga bisa terpenuhi dengan cepat. Tidak perlu
banyak yang terpenting rutin . setelah mendapatkan keuntungan , ambil
secukupnya sisanya di masukan ke dalam tabungan.
d) Gaji
diri anda sendiri
Ada
baiknya, selagi masih bisa di kerjakan sendiri jangan pernah menyuruh orang
lain untuk mengerjakannya. Karena tentu itu semua memakai modal. Dan sebagai
wirausahawan yang menginginkan omset yang besar kurangi memakai jasa karyawan.
Karena hal tersebut membuat omzet berkurang . Hasil bisnis dapat terlihat
perbedaannya bila sistem ini sudah di jalankan . karena minimnya tugas yang di
kerjakan dengan tangan sendiri akan lebih mendatangkan keuntungan yang besar di
banding bila orang lain yang mengerjakan. Oleh sebab itu anda sebagai
wirausahawan di tuntut untuk bekerja keras untuk diri anda sendiri. Dengan
keringat yang menetes akan lebih di pahami apa itu sebuah kesuksesan. Dan
demikian pula dengan dengan pekerjaan yang di apresiasi langsung tentu akan jauh
berbeda hasil dan kepuasan. Keuntungan dan kepuasan batin yang mungkin hanya
bisa di rasakan oleh wirausahawan yang cinta akan kerja keras.
e) Hanya
gunakan gaji yang anda dapat
Selektif
dalam membelanjakan keperluan pribadi. Mungkin itu yang harus di miliki semua
pengelola usaha. Jangan pernah memakai uang yang di fungsikan sebagai pondasi
usaha anda. Karena salah-salah usaha anda bangkrut dan hilangnya sebuah
pekerjaan. Maka dari itu, cerdas dalam bertindak terutama dalam masalah
keuangan. Karena keungan adalah nyawa dari usaha . tanpa adanya modal maka
mustahil usaha bisa berdiri kokoh seperti baja. Tanpa adanya modal pula tdaki
akan wirausahawan mempunyai bisnis. Maka dari itu hanya hasil bersih dari
bisnis yang anda kelola yang bisa anda belanjakan untuk kesenangan hidup. Karena
tujuan kita berusaha hanyalah mencari sisa uang dari modal. Bukan modal awal
yang di belanjakan untuk keperluan pribadi. Modal adalah hak mati yang tidak
bisa di pergunakan untuk kesenangan pribadi. Maka dari itu pertahankan hak
modal agar tetap kokoh seperti bangunan yang menancap di tanah. Sebagai
pengelola usaha yang baik, pandailah dalam mengelola keuangan. karena keuangan
tersebut ibarat pondasi dalam usaha itu sendiri. Bila pondasi kurang kokoh maka
bangunan akan ambruk. Tak lain halnya bila seorang pengusaha yang kurang
pandai dalam mengelola keuangan, maka mustahil usaha bisa sukses. Karena
kesuksesan di mulai dari diri sendiri dan bukan dari orang lain. Bekerja keras
agar mendapatkan keuntungan yang di inginkan. Sekian terimakasih.
f) Pertahankan agar cash
flow tetap positif
Dunia
usaha tidak terlepas dari hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau hasil
penjualan dikurangi biaya produksi dan biaya-biaya perusahaan adalah positif
maka perusahaan tersebut untung, dan kalau hasil negatif maka rugi. Untuk
membuat perencanaan keuangan perusahaan, maka arus kas (cash flow) harus
positif, sehingga merencanakan keuangan selanjutnya lebih mudah. Bagaimana
kalau cash flow perusahaan tersebut negatif / rugi? Yang harus dilakukan adalah
menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun Anda
juga harus tetap memperhatikan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa
yang Anda jual.
g) Proteksi pendapatan (asuransi
jiwa)
Proteksi
terhadap pendapatan atau dengan kata lain proteksi terhadap pengusaha yang
menjadi sumber penghasilan keluarga adalah suatu hal yang perlu direncanakan
terlebih dahulu, sebelum kita masuk kepada perencanaan kebutuhan keuangan
lainnya. Seperti halnya dana darurat, asuransi jiwa adalah merupakan sebuah
cara yang perlu dipersiapkan dalam mengantisipasi resiko kehilangan sumber
penghasilan yang disebabkan oleh kematian atau terjadinya ketidakmampuan total
akibat kecelakaan atau sakit pengusaha tersebut yang menjadi sumber penghasilan
utama dalam keluarga. Apalagi kalau pengusaha tersebut mempunyai banyak ide
yang berguna dalam usahanya, harus diasuransikan.
Sebenarnya,
selain untuk alasan di atas, pencatatan keuangan sangat diperlukan untuk
mengukur kinerja dan target anda apakah sudah tercapai atau belum. Banyak usaha
kecil yang bangkrut padahal sebenarnya berpotensi menjadi besar, hanya karena
masalah pencatatan keuangan usaha ini. Salah satu kelemahan UMKM dan usaha
kecil menengah sejenis adalah soal manajeman keuangan. Ya, soal mengatur
keuangan usaha ini menjadi masalah yang sangat rumit bagi pengusaha pemula dan
pemilik UMKM. Sulitkah melakukan pencatatan dan mengatur keuangan usaha? Bisa
ya, bisa tidak. Tapi semua harus dimulai, meski dengan cara paling sederhana
sekalipun.
Sekian
artikel dari saya semoga bermanfaat....
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar