Juli 29, 2016

Dari Tukang Bangunan Menjadi Pemborong dan Arsitek

Menuju Usaha mandiri

Assalamualaikum Wr. Wb.
Cita-cita awal ingin menjadi Guru masuk ke SPG, akan tetapi tidak terlaksana dikarenakan kondisi ekonomi orang tua tidak mampu. Dan akhirnya, akhir tahun 1979 berangkat merantau ke Jakarta mengikuti adik keponakan, saat itu ikut bekerja tukang kebun rumah tangga di Cepete Jakarta Selatan selama 6 bulan.
Kemudian diajak teman kerja di sebuah restoran di Jl. Mangga Besar, kurang lebih 3 bulan, karena merasa tidak betah, akhirnya ikut teman lagi kerja ngecat di PT. WARNA AGUNG, Jl. Pangeran Jayakarta Gunung Sahari, Jakarta Pusat selama 3 bulan.
                Selanjutnya tahun 1981 pulang kampung, diberi pekerjaan oleh Kepala Desa Sugihmanik untuk menggantikan seseorang menjadi Kepala Pasar Desa selama 6 bulan. Setelah itu bertemu saudara jauh dan akhirnya diajak kembali ke Jakarta tepatnya di daerah Perumahan Taman Aries Jakarta Barat. Disitulah saya diajak membantu saudara untuk menjadi kenek bangunan, walaupun kerjanya berat ternyata saya lebih suka karena sore hari jam 4 sudah bebas bekerja, akhirnya saya selalu berinteraksi dengan teman bercerita tentang sebuah bangunan rumah tinggal dan tidak pernah saya pikirkan bahwa dibangunan itu harus tau atau bisa membaca gambar bangunan tersebut, disitulah saya menyukai pekerjaan bangunan walaupun waktu itu saya masih jadi tukang ngaduk atau kenek bangunan, dengan pekerjaan yang berat saya masih tetap suka karena harus belajar dan mengikuti langkah demi langkah tentang bangunan tersebut dan diikuti mulai pekerjaan pembersihan lapangan, pemasangan bowplang, galian pondasi, pasang pondasi, sampai akhir finish bangunan tersebut. Dan saat itulah saya suka dan tertarik kerja di bangunan, karena disitu banyak ilmu yang harus tahu dan akhirnya banyak mengenal jenis-jenis material bangunan. Dari situlah saya menekuni pekerjaan tersebut. Mengikuti teman yang lebih senior.
                Pada tahun 1984 saya menikah mempunyai 3 orang anak, disitulah saya memberanikan diri menjadi tukang bangunan, kadang-kadang suka dapat tawaran pekerjaan bangunan untuk memborong pekerjaan tersebut.  Pada waktu itu saya belum tahu hitungan tentang rencana anggaran biaya, saya hanya memperkirakan harga borongan tersebut. Dari situlah saya mulai berani menerima borongan bangunan walaupun salah hitung dan akhirnya rugi, pengalaman itu yang membuat saya lebih berani menerima pekerjaan-pekerjaan tersebut. Dengan beban hidup yang saya jalani bersama istri dan anak saya harus bayar kontrakan buat makan dan membiayai anak-anak sekolah. Merasa saya belum banyak pengalaman tentang bangunan saya suka melihat gambar-gambar bangunan, untuk dipelajari dan terpikir oleh saya “kenapa saya tidak belajar menggambar?”. Saat itulah saya ikut les computer untuk mempelajari gambar-gambar bangunan. Dengan berjalannya waktu saya sering ditawari untuk memborong bangunan, dan sudah beberapa bangunan yang saya kerjakan, sampai saat ini hampir 30 rumah itu belum termasuk kerjaan renovasi, mengerjakan beberapa utilitas lain, dari situlah saya dapat membeli rumah sendiri dan tidak mengontrak lagi. Dengan perjalanan waktu hingga 20 tahun.
Dan setelah sekian lama hingga anak pertama saya berumah tangga, banyak yang saya dapatkan fasilitas-fasilitas dan saya syukuri. Pada saat itu saya diajak oleh adik saya mengikuti sekolah kejar paket C, akhirnya saya dapat melanjutkan pendidikan lagi keperguruan tinggi dengan umur 54 tahun, saat itu saya di bangunan hanya mengetahui prakteknya saja dan belum tahu teorinya. Dan sampai saat ini masih belajar di perguruan tinggi mengambil Fakultas Teknik jurusan Arsitektur sampai sekarang.
Untuk profesi saya masih berjalan, akan tetapi tidak seperti tahun-tahun yang lalu mungkin dikarenakan faktor-faktor ekonomi pemerintahan kurang berjalan dengan baik, terjadilah kelesuan pembanguna tersebut.
Dan sekian artikel yang dapat saya sampaikan tentang perjalanan suka dan duka dalam hidup saya dan keluarga.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Nama                                    : Akhmad Jalaludin
Tempat, tangal lahir        : Grobogan, 2 Maret 1961
Alamat                                  : Jl. Srengseng Raya, RT 002/008 No.26
                                                  Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat 11630
Riwayat Sekolah               : SD Negeri 2 Sugihmanik, Lulus Tahun 1976
  SMP Muhammadiyah Gubug, Lulus Tahun 1979

Tidak ada komentar:

Posting Komentar