Agustus 19, 2016

Kerajianan tangan "Clay Tepung" membawa kesuksesan



 

Halo sahabat blogger kali ini saya akan menceritakan kerajinan tangan yang bisa membuat kita sukses. Kali ini saya akan menulis tentang Joyce, warga Jalan Menur nomor 4, Kecamatan Sidorejo, Salatiga.
Tepung adalah tepung, jamaknya dipakai untuk membuat adonan makanan. Tapi tahukah anda, tepung juga bisa diolah menjadi salah satu barang kerajinan yang menarik dan bernilai ekonomi tinggi.

Di tangan Joyce, tepung bisa disulap menjadi aneka model patung, gantungan kunci, hiasan kulkas dan aneka souvenir menarik lainnya. Joyce yang mempunyai latar belakang pendidikan farmasi ini menemukan clay alternatif yang terbuat dari tepung. Istilah clay sebenarnya berarti tanah liat.
Namun Joyce "mengakali" materi clay dengan clay tiruan yang menggunakan bahan seperti tepung maizena, lem kayu, pengawet makanan natrium benzoat. "Saya menyebutnya dengan istilah clay tepung. Kalau diwarnai sekilas menyerupai malam (lilin mainan)," kata Joyce, yang menaungi bisnis handycraft di bawah bendera Rumah Kreativitas JOY ART.


Adonan clay tepung berwarna putih ini wujudnya lunak. Sehingga, kontur yang kenyal atau liat ini mudah dibentuk. Untuk itu, pembentukan kreasi ini tidak memerlukan cetakan, cukup dibentuk menggunakan tangan saja (handmade). Dengan adonan clay ini, dia dapat membuat aneka kreasi sesuai dengan imajinasi atau keinginan sesukanya.  Sedangkan untuk pewarnaannya, bisa menggunakan pewarna makanan, cat air, cat poster maupun cat acrylic.


"Dalam bisnis kita harus cermat menangkap peluang. seperti kemarin piala dunia, kita membuat kreasi Clay tepung bertema World Cup 2014 berupa patung mascot World Cup dan pemain bola, gantungan kunci, hiasan (magnet) kulkas, hiasan pulpen," ungkap Joyce. Ia menjual produk bertema World Cup tersebut dengan harga bervariasi, tergantung pada model dan ukurannya. Sebagai contoh, untuk kreasi patung dengan tinggi sekitar 10 cm, harga berkisar dari Rp 35 ribu hingga Rp 75 ribu. Untuk kreasi gantungan kunci dan magnet kulkas Rp 12 ribu - Rp 25 ribu. Kreasi pulpen harga Rp 10 ribu - Rp 12 ribu. "Kalau omzet, tidak tentu ya mas. Fluktuatif, kadang ramai kadang sepi," kata dia.

Bergelut di bisnis kerajinan ini, Joyce mengaku modal awal yang dikeluarkannya hanya sekitar Rp 500 ribu,  karena bahan clay tepung ini adalah bahan yang murah dan mudah didapat di pasaran. Kreativitas Joice dalam mengolah clay tepung ini juga tidak membutuhkan peralatan yang mahal atau impor, cukup memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah.

Tidak disangka, produk yang dihasilkan Joyce ini ternyata banyak yang tetarik. Banyak yang ingin membeli sekaligus ingin mempelajari cara membuatnya.  "Dari situ akhirnya Joyce membuat kursus  pada bulan Agustus 2008. Sedangkan pemasaran produk dan kursus Joyce lakukan dengan berjalan kaki dari satu toko ke toko yang lain untuk menitipkan brosur, sehingga banyak yang mengenal produk Joyce, memesan dan kursus pada dia.

Apresiasi dan dukungan dari konsumen terhadap produknya membuat Joyce semakin mantap untuk menjalankan bisnis ini. Kini ia bisa membuktikan, jika bisnis ini banyak mendatangkan keuntungan, tidak hanya finansial namun juga aktualisasi dari kemampuan diri.

Joyce sangat mengharapkan, bisnis yang digelutinya ini, ke depan bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat. Bahkan termasuk ke luar negeri.  "Syukur bisa ekspor. Semoga bisa membuat lapangan kerja lebih luas," kata Joyce. Saat ini, Joyce tidak hanya membuat dan menjual kerajinan clay tepung. Dengan dibantu dua orang pegawai, dia juga melayani pesanan pembuatan souvenir dengan materi lain seperti lilin, fiberglass, gypsum, kreasi cangkang telur dengan dekorasinya menggunakan chocolate clay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar