Agustus 20, 2016

Kreativitas dann Inovasi untuk Keunggulan Bersaing


 


Inovasi adalah alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda atau jasa yang berbeda.
Inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dapat dipelajari dan dapat dipraktekan. Inovasi juga dikatakan sebagai mengubah nilai dan kepuasan yang diperoleh konsumen dari sumber daya. Biasanya perubahan yang dimaksudkan merupakan perubahan yang sudah terjadi atau sedang berlangsung. Inovasi yang berhasil adalah yang mampu memanfaatkan perubahan. Terdapat sejumlah inovasi yang menimbulkan suatu perubahan besar seperti inovasi teknik yang besar dan merupakan hal yang luar biasa. Namun demikian kebanyakan inovasi yang berhasil adalah jauh lebih sederhana dan mampu memanfaatkan perubahan yang sedang berlangsung. Inovasi yang berhasil juga pada umumnya sederhana dan terfokus dan ditujukan pada aplikasi yang didesain khas, jelas dan cermat.
Pada dasarnya inovasi berawal dari suatu gagasan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan untuk menciptakan dan menerapkan sesuatu yang baru yang akhirnya dapat memberikan manfaat yang positif bagi perusahaan. Dalam hal ini yang terpenting dari suatu inovasi adalah gagasan, penerapan dan kegunaan. Upaya meningkatkan atau memperbaiki sumber daya yang ada, memodifikasi untuk menjadikan sesuatu bernilai, menciptakan hal-hal baru dan berbeda, merubah suatu bahan menjadi sumber daya dan menggabungkan sumber daya-sumber daya tersebut menjadi suatu konfigurasi baru yang lebih produktif menunjukkan adanya hubungan inovasi dengan resiko dan kemudahan meyakinkan kelayakan inovasi dalam mendatangkan suatu manfaat ekonomi.
Inovasi teknologi yang menghasilkan produk rekayasa yang selektif dapat memberikan resiko besar meski memiliki produktivitas tinggi. Hal seperti ini bisa mengalami kesulitan ketika akan menjualnya. Sebagai suatu bentuk kemajuan teknologi Inovasi yang dihasilkan suatu perusahaan, seringkali menghasilkan inovasi proses bagi perusahaan lainnya, tetapi tidak otomatis dapat menjamin lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

Berdasarkan prosesnya, menurut Hubeis (2005:77) bahwa proses inovasi dibedakan atas hal berikut : 
1). Radikal, bila reduksi biaya yang ditimbulkan oleh inovasi dapat memonopoli harga dan mengambil bagian terbesar dari pangsa pasar 
2). Bertahap bila monopoli harga hanya terjadi di atas tingkat kompetitif. Kedua hal yang dikemukakan bersifat positif tetapi sebaliknya dapat disebut technological unemployment bila inovasi mengganggu pekerjaan dan meningkatkan pengangguran.
Inovasi dapat berdampak terhadap lapangan kerja yang dapat memunculkan isu ekonomi penting seperti 
(1) Bentuk teknologi yang ada dalam kaitannya dengan modal dan tenaga kerja maupun dalam hal skala ekonomi yang terkait dengan luaran dan masukan yang dapat memberi keunggulan produk. 
(2). Bentuk, arah dan tingkat kemajuan teknologi yang dipengaruhi oleh regulasi pemerintah yang berbentuk inovasi produk,inovasi proses, perubahan teknologi secara radikal dan bertahap, kesenjangan teknologi, maupun terobosan teknologi yang dapat mengurangi biaya. 
(3) Preferensi konsumen dalam hal permintaan, ukuran pasar 
(4) Struktur pasar produk yang meliputi derajat kompetisi dan hambatan masuk 
(5) struktur pasar tenaga kerja dan 
(6) struktur keterampilan SDM. yang meliputi mobilitas pekerja ditingkat regional dan lapangan pekerjaan.
Dalam prakteknya inovasi didasari atas tahapan pengenalan, persuasi, pengambilan keputusan, implementasi dan konfirmasi yang sesuai dengan kemampuan mengadopsi baik aktif (innovator, early adopter dan early majority) dan pasif (late majority dan laggard). Hal tersebut dapat diartikan bahwa inovasi merupakan sikap termotivasi untuk memecahkan masalah yang didukung oleh kemampuan berpikir kreatif. Keputusan perusahaan untuk melakukan inovasi tergantung pada beberapa hal diantaranya faktor biaya dan permintaan pasar. Hal lainnya dapat lebih diakibatkan pula oleh kelangkaan sumber daya termasuk permintaan tenaga kerja yang meningkat. Inovasi merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan perusahaan yang dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan yang berkesinambungan serta perbaikan. Inovasi yang berkelanjutan dapat dilakukan dengan look outside selama masa ketidakpastian dalam antisipasi perubahan pasar, teknologi, kompetisi untuk mendorong pengembangan teknologi yang baru maupun produk yang baru.

Sumber :

  • Evans, James R., 1994 Berfikir Kreatif dalam Pengambilan Keputusan dan Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
  • Hubeis, M. 1997, Manajemen Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri, Orasi Ilmiah. Institut Pertanian Bogor.
  • Longenecker,J.G., More, J.W. Petty, 2001, Small Business Management, An Entrepreneurial Enphasis, South Western Publishing Company, Cincinati.
  • Meredith, Geoffrey G.et al, 2005, The practice of Entrepreneurship, International Labour Organization, Geneva.
  • Moh. As’Ad, 2003, Psikologi Industri, Yogyakarta, Penerbit Liberty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar