Agustus 05, 2016

Mental Berbisnis Ala Orang Cina

Assalamualaikum wr wb

Selamat Malam Guysss, Bukan rahasia lagi bagi kita, kalau orang2 Tionghoa dikenal sebagai Bangsa Pedagang, juga bangsa perantau. Menurut data, lebih dari 100 perusahaan besar di Asia Tenggara dikuasai oleh China rantau.

Sebenarnya apasih yang menjadi rahasia mereka ?

Nah, warga Tiongkok ini mempuyai banyak sekali prinsip-prinsip dalam berbisnis yuk kita lihat apa aja sih...........

  1.  Harus rajin dan tekun, kemalasan berakibat petaka.
  2. Berhemat dalam pengeluaran, dalam arti menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu.
  3. Ramah dan sabar menghadapi orang lain
  4. Jangan menyia-nyiakan kesempatan dengan menunda-nunda pekerjaan.
  5. Harus tegas dalam memimpin dan mengambil keputusan, jangan ragu-ragu.
  6. Memberi utang pada pihak lain boleh tapi harus hati-hati dan teliti.
  7. Memeriksa segala catatan persediaan barang dengan teliti karena kelalaian membawa petaka.
  8. Lebih baik memaksimalkan penghasilan daripada mengurangi pengeluaran yang sebenarnya wajib dikeluarkan
  9. Kontrol pengendalian yang baik dalam menjalankan usaha, kecerobohan berakibat petaka
  10. Bersikap adil terhadap para pekerja dan tidak berprasangka buruk sebelum terbukti
  11. Menyediakan waktu cukup untuk memeriksa segala pemasukan dan pengeluaran dengan teliti, untuk menghindari kebocoran. Sebab kebocoran sekecil apapun, ibarat air–setetes-demi setetes dalam waktu panjang akan menjadi kolam.
  12. Memeriksa barang-barang yang kita terima, jangan sembrono
  13. Hati-hati dalam menyepakati setiap perjanjian dagang tertulis agar tidak perlu terjadi pelanggaran di kemudian hari
  14. Bijaksana dan jujur untuk menghindari terbukanya peluang korupsi.
  15. Bertanggung jawab penuh
  16. Bersikap tenang dan percaya diri bahak dalam masa-masa sulit sekalipun.

Dalam berbisnis  orang China cendrung sangat berani sekali mengambil resiko. Jika mereka sudah yakin terhadap prospek sebuah peluang mereka akan melakukan apa saja untuk dapat menguasainya walaupun resikonya besar. 


Yuk kita lihat beberapa teknik-teknik orang cina dalam berbisnis :
1.   Teknik Dagang China Pertama: Beli 1 Cash Kasih 1 Hutang
Dahulu kala waktu saya masih remaja saya sering belanja di toko China (sebutannya waktu itu adalah “toke”  ). Saya berbelanja untuk kebutuhan toko agen sembako saya dirumah.
Ada yang unik disini, setiap kali saya belanja (belanja saya pada waktu itu terbilang cukup besar yakni bisa mencapai Rp300.000 untuk sekali belanja sebuah nilai yang cukup besar untuk tahun 80 an) toke selalu memberikan barang tambahan untuk saya bawa pulang. Misalnya kalau saya beli 1 dus rokok (1 dus isi 12 bungkus) tapi si toke kasih 2 dus dengan catatan yg 1 dus itu hutang.
Bagi orang awam jelas itu adalah sebuah resiko tapi tidak bagi China karena dengan melakukan itu walaupun resikonya besar mereka melihat ada potensi besar disini karena nominal belanja yg saya belanjakan terbilang cukup besar pada waktu.
Apa yang mereka lakukan adalah ingin “mengikat” konsumennya agar tidak berpaling ke toke lainnya .

2.  Teknik Dagang China Kedua: Jual Apa Yang Mau di Beli Konsumen
Kemudian yang kedua adalah “Jual Apa Yang Mau di Beli Konsumen” bukan “Jual Apa Yang kira-kira mau di beli konsumen”.
Ini ada hubungannya dengan improvisasi dan benar sekali makna yang terkandung didalam ucapan tersebut yakni “Jual Apa Yang Mau di Beli Konsumen”.
Dalam pengaplikasiannya bisa saya gambarkan sebagai berikut:
Saat ini para calon konsumen ingin  membeli smartphone seharga Rp 1jt tapi dengan spesifikasi sbb:
1.       OS Android Terbaru
2.       Ram 4 GB
3.       Dual kamera: 64 Mgpx belakang + 32 Mgpx depan
4.       Storage 100 GB
5.       Screen anti gores
6.       Tampilan/design mirip Samsung Note 3
7.       bla bla bla
Bila hari ini ada orang China yg menangkap keinginan konsumen tersebut maka saya jamin esok harinya konsumen sudah bisa membeli smartphone sesuai dengan keinginannya

3.  Teknik Dagang China Ketiga: Ching Li Fa
Orang China mengaplikasikan Ching Li Fa tapi orang Eropa justru membaliknya menjadi Fa Li Ching. Apa lagi ini?
“Ching Li Fa” bisa bermakna “Makan dulu baru kita ngomongin bisnis” sedangkan “Fa Li Ching” memiliki makna kebalikannya yaitu “Ngomongin bisnis dulu baru kita makan” that’s the reason why most of pedagang China lebih sukses dibandingkan pedagang Eropa terutama pada saat bernegosiasi.
Ching Li Fa banyak diaplikasikan pada saat para pengusaha China ingin melakukan negosiasi bisnis. Sebelum mereka bicara bisnis mereka akan makan-makan dulu tujuannya adalah ….. anda tentu sudah tahu kan apa artinya!
Ohiya satu lagi, mau ulas sedikit tentang FILSAFAH BANGSA CINA disini biar lebih ngerti bagaimana sikap mental yang diterapkan budaya tionghoa ini :
Falsafah dan Budaya Orang Cina
Dalam menjalankan usaha perdagangan, orang Cina mempunyai tata cara yang tidak formal dan tidak birokratis. mereka menjadikan perdagangan semudah mungkin. hal ini yang menjadikan budaya pragmatis dalam perdagangan orang Cina. sebagai contoh, transaksi/ order yang bernilai miliaran di medan cukup dilakukan dengan secarik kertas, sehingga prosesnya tidak rumit, namun atas kepercayaan menjadi dasar penting dalam berusaha. orang Cina juga termasuk pekerja keras, karena pengaruh ajaran kongucu. walaupun mereka sudah berhasil tetap akan bekerja keras. oleh sebab itu tidak ada kesuksesan yang kemudian berhenti. orang Cina bekerja tidak cukup 8 sampai 10 jam sehari, tetapi justru 16 sampai 18 jam. mereka bukan penggila kerja tetapi mereka adalah pekerja keras, dan mempunyai semangat kerja yang tinggi. orang Cina juga mempunyai sifat yang konsisten pada tujuan yang telah ditetapkan, serta tidak pernah lari dari tujuan atau tidak fokus, dan apabila pada suatu tujuan tercapai, maka usaha tidak akan pernah berhenti karena akan ada tujuan lain yang ingin di capai. orang Cina meyakini bahwa bidang perdagangan inilah yang dapat menjadikan kaya, meningkatkan taraf hidup dan kesenangan, selain menjadi dinamis dalam mengarungi kehidupan.

Berikut adalah falsafah bisnis orang cina :

"Pedangan yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali."
falsafah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak putus asa. apabila gagal, maka kita tidak boleh berhenti. kegagalan seharusnya menjadi pendorong untuk mecapai keberhasilan selanjutnya.


Berikut adalah budaya bisnis orang cina :

"Apabila orang cina mengatakan akan berdagang, mereka biasanya tidak akan berfikir panjang untuk melakukannya. pengalaman dan kemahiran tidak penting kerena dapat dipelajari."
budaya ini menujukan bahwa inti usaha orang cina adalah berdagang. dan untuk berdagang tidak terlalu membutuhkan ilmu dan teori yang rumit, yang penting mau bekerja keras dan belajar dari orang lain yang lebih berpengalaman.

Jadi sekarang sudah mengerti kan Bagaimana menerapkan sikap mental bisnis ala orang Tionghoa? :)

Sumber :


 http://monicaiza1.blogspot.co.id/2013/06/bab-3-menerapkan-sikap-mental-bisnis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar