Bagi masyarakat Jepara Horog-horog merupakan sumber
karbohidrat masyarakat Jepara sebagai pengganti nasi atau lontong. Horog-horog
adalah makanan ringan yang terbuat dari tepung pohon aren. Makanan ini
tergolong langka, dikarenakan Horog-horog umumnya sangat sulit kita temui kalau
di luar Jepara. Horog-horog umumnya dimakan dengan sate kikil, soto,
bakso, gulai, dan sayur pecel. Selain itu dapat juga dimakan dengan diberi santan
dan sedikit gula pasir, seperti bubur.
Bahan pokok Horog-horog adalah tepung yang terbuat
dari pohon aren, makanan ini sudah populer semenjak masa peperangan. Yang
unik adalah metode ketika mengambil bubuk dari pohon arennya,
biasanya para pembuat horog-horog akan menggunakan sisir. Sehingga horog-horog
mempunyai bentuk butiran-butiran kecil menyerupai busa styrofoam yang
kenyal dengan rasa sedikit asin.
Selain memiliki rasa gurih dan bentuk yang unik, horog-horog ternyata juga mengandung cerita mitos. Kelezatan horog-horog tergantung pada keikhlasan hati orang yang membuatnya. Jika suasana hati pembuat horog-horog sedang marah atau kesal maka rasa horog-horog tidak akan lezat. Mitos lain mengenai horog-horog adalah orang yang membuat horog-horog harus benar-benar dalam kondisi badan yang bersih terutama pada bagian tangan. Jika tidak maka horog-horog buatannya akan menjadi cepat busuk. Tentu saja mitos tetaplah sebuah mitos. Membuat horog-horog memang membutuhkan kesabaran karena prosesnya yang lama. Dan juga menjaga kebersihan memanglah hal yang wajib sebelum membuat makanan.
Untuk memperoleh pohon aren yang akan digunakan untuk membuat Horog-horog, para perajin asal Jepara akan berburu sampai ke luar daerah, seperti ke Rembang, Pati dan Blora. Tepung aren ini, setelah dibersihkan, kemudian dikukus hingga matang. Dan setelah didinginkan, horog-horog akan bertekstur kenyal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar