Secara singkat sistem bisnis orang cina
dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Orang cina mengizinkan pelanggannya membuat pilihan sendiri tanpa ada tekanan dari pemilik.
- Sukses bisnis tidak menggunakan jalan pintas.
- Pelanggan lama diberikan kebebasan dan pelayanan yang istimewa sedangkan pelanggan baru diiming-imingi oleh potongan harga dan kemudahan kredit.
- Pekerja dalam sistem bisnis cina bagian yang tidak terpisahkan dari entitas bisnis.
Poin
no. 2 yaitu sukses bisnis tidak menggunakan jalan pintas yang ditempuh oleh
Jody berkali kali ia mencoba usaha apa saja dan berhenti yang sudah dijelaskan
dari tulisan-tulisan saya sebelumnya, pada usaha steak ini ia mulai menunjukkan
kualitas dan sikap wirausahanya. Tetapi saya akan lebih menekankan pada poin
no. 4
Kini warung WS sudah semakin besar. Mengelola lebih dari
1.000 karyawan bukan urusan sepela. Tak sekadar memberdayakan para karyawan,
Jody juga merasa berkewajiban ikut membangun spiritualitas orang-orang yang
bekerja dengannya. Awalnya, Jody hanya berpikir praktis dengan mengikutkan
hampir seluruh karyawannya training ESQ. Namun atas masukan beberapa ustaz,
Jody akhirnya menerapkan prinsip “spiritual company”. Konsep bisnis yang jarang
dipakai perusahaan.
Awalnya, Jody hanya berpikir praktis dengan mengikutkan hampir seluruh
karyawannya training ESQ. Namun atas masukan beberapa ustaz, Jody akhirnya
menerapkan prinsip “spiritual company”. Konsep bisnis yang jarang dipakai
perusahaan. Jody berniat membangun bisnis sekaligus meningkatkan religiusitas
para karyawan. Tak hanya berorientasi pada keuntungan dunia, Jody ingin
menjadikan bisnisnya sebagai media dakwah.
Setiap hari, absensi yang menunggu para karyawan untuk diisi adalah
absensi Salat Duha. Jody juga menyediakan form khusus untuk hafalan satu juz
ayat-ayat Alquran atau surat-surat pilihan. Bagi karyawan yang mampu menghafal
satu juz, Jody akan memberikan penghargaan berupa hadiah Umrah.
Aturan spiritual company yang ia buat juga mewajibkan karyawan untuk
berhenti merokok, menunaikan salat wajib tepat waktu, dan membaca Alquran satu
hari satu juz. Ia juga menggelar pengajian rutin bagi para karyawan Waroeng
Steak & Shake.
Pekerja dalam sistem bisnis
cina bagian yang tidak terpisahkan dari entitas bisnis. Sama halnya dengan
Jody, karyawan adalah asset utama perusahaan. Ia tidak hanya mengambil
tenaganya saja dari para karyawan tetapi ia mensejahterkan, mendidiknya dengan spiritual
atau agamis dengan diterapkannya peraturan-peraturan yang mendasarkan pada
agama Islam khususnya. Hal ini bertolak belakang dengan pengusaha kebanyakan,
jangankan ia memperhatikan nasib karyawannya. Banyak karyawan yang meninggalkan
kewajiban agama saat menjalankan pekerjaan.
Selain itu, Jody menerapkan keramahan karyawan dalam melayani
pelanggannya. Seni ini terkait dengan unsur pelayanan, semakin puas konsumen
maka mekera akan kembali lagi dan memberitahukan kepada teman lainnya. Konsumen
akan sangat senang jika dilayani dengan ramah memberikan kesan tersendiri
kepada mereka dan ini akan memberikan feedback yang baik bagi restoran
tersebut. Ada pepatah “Pembeli Adalah Raja” hal inilah yang diterpkan pada
Waroeng Steak agar dapat memberikan layanan sebaik-baiknya kepada konsumen.
Ingin tahu cerita selanjutnya? Baca disini…..
Sumber:
·
Hari
W, Laksono. 2013. Ekonomi. Bisnis dan Keuangan. Gagal Jadi Arsitek, Sukses
Berbisnins Steak. Diambil dari: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/08/08323684/Gagal.Jadi.Arsitek..Sukses.Berbisnis.Steik
(1 Agustus 2016)
·
Puri. 2016. Jody Broto Suseno dan Warung Kesuksesan
Akhirat. Diambil dari: http://www.dream.co.id/orbit/jatuh-bangun-jody-broto-suseno-rintis-bisnis-steak-160210y/memegang-prinsip-spiritual-company-g6a.html
(1 Agustus 2016)
· Suharyadi,
Arissetyanto Nugroho, dkk. 2004. Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak
Usia Muda. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. (1 Agustus 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar