Di zaman modern ini
banyak perusahaan luar negeri mendirikan atau melakukan usaha di Indonesia.
Dalam semua lini usaha hampir semua perusahaan milik pihak asing baik dan
kebanyakan perusahaan di dominasi oleh perusahaan Cina.
Sudah menjadi hal yang wajar bahwa Cina dengan produk produknya yang terkenal bagus dengan harga yang murah telah mendominasi pasar di Indonesia apalagi untuk industri elektronik. Pada sektor industry elektronik Cina mendominasi hampir seluruh pasar Indonesia dan mengalahkan pemain pemain lama seperti Amerika, Negara Negara Eropa bahkan Jepang dan Korea.
Sudah menjadi hal yang wajar bahwa Cina dengan produk produknya yang terkenal bagus dengan harga yang murah telah mendominasi pasar di Indonesia apalagi untuk industri elektronik. Pada sektor industry elektronik Cina mendominasi hampir seluruh pasar Indonesia dan mengalahkan pemain pemain lama seperti Amerika, Negara Negara Eropa bahkan Jepang dan Korea.
Banyak contoh pengusaha Cina
yang sukses dan bertahan hingga kini salah saru contoh adalah Jack Ma pemilik
situs alibaba. berasal dari keluarga musisi
dan pencerita di Hangzhou, Tiongkok. Ia pernah hidup pahit di masa Revolusi
Kebudayaan dan mengalami berbagai kegagalan. Lelaki itu bangkit, membangun
situs Alibaba,
dan kini menjadi orang terkaya kedua di negerinya. ”Saya menjalani hidup yang
pahit,” kata Jack, bernama asli Ma Yun, pada Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss,
Januari 2015. ”Saya juga bukan dari keluarga berada dan berkuasa,” lanjutnya.
Jack berkesempatan berkunjung ke
Amerika Serikat di tahun 1995. Ketika itu, ia diminta menjelajahi dunia lewat
internet yang baru muncul. ”Tidak, tidak, tidak,” katanya, karena komputer
barang mahal dan dia tak paham.
Jack tetap diyakinkan untuk mencoba.
”Pertama kali, saya mencari bir. Saya menemukan produk bir dari sejumlah
negara, tetapi tak satu pun asal Tiongkok.” Dia pun terinspirasi membuatkan
situs berisi informasi produk-produk buatan Tiongkok.
Kembali ke Tiongkok, Jack bekerja di
kementerian luar negeri dengan menawarkan jasa pemasaran produk Tiongkok lewat
internet. Bukan tipe pegawai negeri dengan birokrasi berbelit-belit, ia mundur
dari pemerintahan. Pada 1999, bersama rekannya, ia merintis situs bernama
Alibaba, yang mempertemukan pembeli dan penjual produk di seluruh dunia. Ia terinspirasi
situs Amazon. Belajar dari situs lelang e-Bay, ia mendirikan Taobao. Pengaruh
Google menginspirasinya menciptakan mesin pencari berbahasa Mandarin
Jack seorang periang dan punya
banyak sahabat. Istrinya, dulu sahabat di kampus, Zhang Ying, turut mendukung.
Jaringan dan persahabatan membuatnya meraih dukungan mewujudkan ide perdagangan
virtual. Tak mudah pada awalnya, Alibaba tak menghasilkan uang di tiga tahun
pertama. Namun, Jack optimistis akan hasil besar. Ini hanya soal waktu.
Saat perusahaan-perusahaan internet
menggelembung, lalu meletus tahun 2002, Alibaba bertahan. Jack adalah pilar
daya tahan. Terhadap para mitra kerja di tahun 1999, ia bilang, ”Kita harus
yakin ini jalan, tetapi harus kerja keras.”
Jack menawarkan jasa Alibaba kepada
perusahaan mapan untuk jual beli produk, tetapi malah ditertawakan. Ia lantas
menengok banyak perusahaan skala menengah dan kecil yang tidak punya
berkesempatan mengikuti pameran internasional. Kalangan ini menyambut Jack
meski awalnya semua jasa gratis.
Situs Alibaba diam-diam membuat
banyak orang beruntung. ”Saya pernah makan di sebuah restoran di AS. Tiba saat
membayar, saya diberi tahu petugas restoran, saya telah dibayari sebuah
perusahaan yang berhasil menjual produk karena Alibaba.”
Jack dan rekannya terus
mengembangkan Alibaba dan kemudian menciptakan sistem pembayaran lewat situs
Alipay. Kali ini tidak gratis. Sukses Alibaba tersebar. Jerry Yang, kelahiran
Taiwan tahun 1968, salah satu pendiri Yahoo!, Goldman Sach, dan SoftBank
(perusahaan Jepang), menaruh kepercayaan. Alibaba melejit dengan moto melayani
konsumen.
Yan Anthea Zhang, profesor strategi
manajemen dari Rice University, AS, mengatakan, sukses Alibaba terletak pada
ketersediaan aneka produk dan kecanduan konsumen berbelanja karena merasa
nyaman. Lewat Alibaba, ada 800 juta transaksi di seluruh dunia per hari
Dari
penagalaman diatas ada beberapa falsafah bisnis orang cina, antara lain:
1.
Untuk mencapai sukses
orang cina harus berdagang.
2.
Berdagang bisa
dijadikan sebagai hobi teteapi bukan untuk mengisi waktun luang. Berdagang
adalah pekerjaan yang serius bukan pekerjaan ikut ikutan.
3.
Pengalaman berdagang
diberikan ke anak cucu agara mereka mengenal ilmu perdagangan sehingga memiliki
sikap mental yang matang dan terampil dalam berdagang.
4.
Keuntungan tidak untuk
dibelanjakan tetapi untuk menambah modal usaha dan investasi.
5.
Orang cina suka
perdagangan yang memberikan keuntungan yang berkelanjutan dan jangka panjang.
6.
Pedagang yang jatuh
akan merasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut yang membuat bangkit kembali.
Dan cara bisnis orang cina sangat lah bagus
untuk kita pelajari jika ingin menjadi wirausaha sukses.
1.
Keyakinan dari pelanggan merupakan kunci
menjadi pedagang sukses.
2.
Tidak boleh pelit mengeluarkan biaya
tambahan untuk memikat hati pelanggan.(Sayang duitnya tapi…)
3.
Bekerja minimal 18 jam sehari. (Gilaaa
ada yg berani coba? 7 jam aja ngeluh :D)
4.
Fleksibel dan beradaptasi dengan kondisi
sekitar (Harus peka niihhh)
5.
Tempat usaha harus mudah diakses dan
menarik perhatian konsumen.
6.
Tidak boleh mengikuti pola pikir sendiri
tetapi mengkuti perilaku, kehendak dan minat orang banyak.
Dalam
Al Istidzkar (8/196), Al Hafizh Ibnu ‘Abdil Barr mengisyaratkan bahwa hadits
ini dho’if. Dalam Al Mughni ‘an Hamlil Asfar, Al Hafizh Al ‘Iroqi pada
hadits no. 1576 membawakan hadits,
عليكم بالتجارة فإن فيها تسعة أعشار
الرزقة
“Hendaklah kalian berdagang
karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rizki.”
Semoga Bermanfaat
Sumber :
http://tekno.kompas.com/read/2017/01/23/11460717/kisah.jack.ma.orang.terkaya.kedua.di.china.pemilik.alibaba.com
Widi
Wahyudi,S.Kom, SE, MM;2017;PPT Kewirausahaan 1 [TM3];Universitas Mercubuan,
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar