Mei 14, 2018

Kembangkan Bisnismu dengan Manajemen



 @Proyek-K07,  @k03-fuad, @k37-Pristian, @k28-Tara, @k37-Pristian
SINGKAT KATA

Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit).
Kata Kunci : Bisnis, Fungsi, Manajemen

LATAR BELAKANG

Definisi manajemen didefinisikan  secara  beragam  berdasarkan pakar  manajemen. Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen dalam suatu organisasi.
Ilmu manajemen dapat diterapkan bagi semua bentuk organisasi, seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, politik, keagamaan, dan lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, seseorang mempelajari manajemen diharapkan memiliki pengetahuan dasar manajemen dan dapat menerapkannya pada situasi yang ada, dan mampu fleksibel terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya.

Mengapa Manajemen dibutuhkan :
1.   Untuk mencapai tujuan
2.   Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3.   Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

    RUMUSAN MASALAH

1.            Apa saja fungsi Manajemen ?
2.            Macam-Macam Bisnis
2.      Apa saja tingkatan Manajemen ?
3.      Apa saja peran Manajerial ?
4.      Apa saja langkah dalam menentukan jenis bisnis ?
5.      Apa saja metode penentuan jenis bisnis ?

PEMBAHASAN
Macam-macam Bisnis
Ada banyak macam jenis yang umunya kita ketahui, macam-macam bisnis ini dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu :

Manufaktur adalah suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat fisik, kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “manus faktus” yang artinya dibuat atau diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis manufaktur adalah pabrik pembuatan batu bata dan tempe.

Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.

Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko waralaba.

Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi dan batu bara.

Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya Travel.

 Apa saja fungsi Manajemen ?
Fungsi – fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing – masing dan mengikuti satu tahapan – tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Menurut Nickel, Mc Hugh and Mc Hugh tahun 1997 fungsi – fungsi manajemen terdiri dari empat elemen fungsi, yaitu :
·         Perencanaan – Planning
Proses menyangkut upaya yang dilakukan  mengantisipasi kecenderungan di masa  yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kecenderungan dalam dunia bisnis saat ini adalah bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang mapu bersaing dalam persaingan pasar global.

·         Pengoganisasian – Organizing
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur oragnisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang konduksif dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

·         Pengimplemtasian – Directing
Proses imlementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

·         Pengendalian dan pengawasan – Controlling
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasiadan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan, walaupun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

2. Apa saja tingkatan Manajemen ?
            1.         Manajer lini – pertama
Mengarahkan karyawan operasional, Contoh : Kepala, mandor, penyelia
            2.         Manajer menengah
Mengarahkan kegiatan-kegiatan yang mengimplementasikan kebijakan organisasi dan membuat keseimbangan antara tuntutan atasan dan kemampuan bawahannya. Contoh : Kepala bagian, Kepala sub divisi
            3.         Manajer puncak
Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dari organisasi, menetapkan kebijakan operasional dan menuntun interaksi organisasi dengan lingkungan. Contoh kepala eksekutif, direktur utama, wakil direktur

3. Apa saja peran Manajerial ?
Peran manajerial di dalam manajemen, menurut Henry Mintzberg : Mengkaji peran manajerial, yaitu :
      1.   Peran antar pribadi
a.         Tokoh atau pemuka simbolis
Menjalankan tugas-tugas seremonial sebagai kepala
b.         Pemimpin
Bekerja dengan dan melalui orang lain, bertanggung jawab dan bertanggunggugat atas kegiatan-kegiatan bawahan.
c.         Penghubung
Bekerja sama dengan orang didalam daan diluar organisasi
     
      2.   Peran informasional
a.         Pemantau atau maonitoring
Mencari informasi yang bermanfaat bagi organisasi baik didalam dan diluar organisasi
b.         Penyebar
Menyalurkan informsi penting kepada bawahan
c.         Jurubicara
Sebagai wakil organisasi dalam menyalurkan informasi kepada orang diluar unit kerja dan diluar organisasi, berperan sebagai diplomat.
      3.   Peran pengambil keputusan
a.         Wiraswastawan
Para manajer harus mempunyai inisiatif dan kreatifitas dalam upaya meningkatkan unit-unit mereka.
b.         Penangkal kesulitan/gangguan
Dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang sulit dan menelusuri, sampai mengeluarkan keputusan yang tidak disenangi, berfikir secara analitis dan konseptual.
c.         Pengalokasian sumber daya
Kepada siapa, kapanm untyk apa, bagaimana sumber daya dialokasikan atau harus mampu menyeimbangkan antara berbagai tujuan dan kebutuhan, sumber daya sangat terbatas
d.         Negotiator
Sebagai perunding baik di dalam organisasi dan dengan organisasi lain.

4. Apa saja langkah dalam menentukan jenis bisnis ?
                   Menjadi dasar Pertimbangan, dalam penentuan jenis bisnis merupakan langkah awal dalam pelaksanaan bisnis, jadi untuk melaksanakan langkah tersebut diperlukan pertimbangan, antara lain:
1.   SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats) atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan.
2.   Besar kecilnya laba yang kita miliki.
3.   Kemampuan yang dimiliki.
4.   Lingkungan sekitar yang mendukung, dan lain-lain.

5. Apa saja metode penentuan jenis bisnis ?
          Metode yang dapat dilakukan untuk menentukan jenis bisnis, meliputi:
1.         Metode Kualitatif
a.         Historis (Sejarah)
                Metode ini dapat berupa pengalaman yang telah dilakukan, baik diri sendiri atau orang lain, sehingga kita melanjutkan hal-hal yang mendukung suksesnya bisnis serta kita mengetahui masalah yang kemungkinan akan terjadi dan kita melakukan kesalahan yang sama di pengalaman lalu.
b.         Masalah yang Terjadi
Dengan melihat musibah yang sedang terjadi, dapatlah kita menentukan jenis bisnis yang dapat menyelesaikan ataupun menanggulangi musibah tersebut.
c.         Membaca Lingkungan
Metode ini dapat kita gunakan dalam menentukan jenis bisnis yang sesuai dengan lingkungan sekitar kita.
d.         Analisis SWOT
Dalam metode ini, kita dapat melakukan penentuan bisnis yang memiliki peluang yang besar dan kita mampu pula melaksanakannya.
e.         Pendapat para Ahli
Berdasarkan metode ini, kita menentukan jenis bisnis yang telah dilakukan orang lain yang sukses, sehingga kita dapat mengulang kesuksesan yang dicapai orang tersebut.
f.          Waktu

2.         Metode Kuantitatif
                        Selain metoda di atas, penentuan bisnis dapat pula dilakukan dengan jalan kuantitatif (perhitungan), yaitu:
a.         Presentasi data yang dibisniskan.
b.         Analisis Trend.
c.         Forecast.



CONTOH KASUS :  



William Tanuwijaya dilahirkan pada tanggal 11 November 1981. Setelah tamat SMA, beliau merantau ke ibukota untuk melanjutkan pendidikan.
William Tanuwijaya kemudian mengambil pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus), jurusan Teknik Informatika.
William kemudian bekerja sampingan sebagai penjaga warnet, dimana beliau kemudian memperoleh tambahan penghasilan dan internet gratis. Dari sinilah William pertama kali mengenal internet lebih dalam.
William, seorang pengusaha sukses yang tercatat sebagai orang terkaya ke 6 di Indonesia menyadari akan pentingnya manajemen keuangan bisnis untuk membuat bisnis tersebut berkembang. Saat ini, William telah memiliki beberapa perusahaan baik di bidang aplikasi multimedia. Bagaimana konsep manajemen keuangan yang dimilikinya hingga bisa sukses seperti saat ini. Berikut adalah konsep yang dimiliki William.
1. Disiplin dalam Memutar Uang
2. Menjadikan Modal untuk Menciptakan Peluang
3. Mengembangkan Modal dengan Partner Usaha
4. Disiplin Mengatur & Mencatat Keuangan



KESIMPULAN
Dalam membangun sebuah bisnis, kita harus terlebih dahulu mengetahui metode-metode yang harus dilakukan sebelum menentukan jenis bisnis. Selain itu, kita juga harus merencanakan ide bisnis tersebut dengan analisa-analisa yang akan membantu bisnis kita untuk berkembang dengan baik kedepannya. Peran manajemen yang baik juga sangat menentukan perkembangan dari bisnis yang sedang dijalani.

  
DAFTAR PUSTAKA 
       Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
        Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
       N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996.
Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle River, New Jersey.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar