Juli 15, 2018

URGENSI MANAJEMEN DALAM BISNIS ISLAM

Disusun Oleh: Muhamad Farhan Naufal
Guntur Wahyu Prasetiyo

                                                             ABSTRAK                                          
Dalam bisnis Islam, manajemen berfungsi sebagai elemen dasar yang lways ada dan melekat pada proses bisnis yang akan digunakan sebagai eference oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Urgensi manajemen dalam bisnis yang dirancang mencakup lima fungsi:perencanaan (perencanaan), pengorganisasian (pengorganisasian), penggerakan (mobilisasi),pengendalian (kontrol), evaluasi (evaluasi), koordinasi (Koordinasi), memotivasi (motivasi) dan memimpin (kepemimpinan). Begitu ada tujuh fungsi dari perspektif manajemen Islam. Bisnis dalam Islam juga bertujuan untuk mencapai empat hal utama: (1) target hasil: keuntungan materi dan non-materi, (2) pertumbuhan, (3) keberlanjutan, (4) berkah.
Kata kunci: Manajemen, bisnis Islam, transaksi
PENDAHULUAN
Bisnis telah menjadi aktifitas manusia setiap hari. Transaksi dalam memunuhi hajat primer, sekunder maupun tersier sulit dilepaskan dari unsur bisnis. Bahkan, kalau merujuk pada sejarah kehidupan manusia, tahap demi tahap mampu membentuk tatanan yang perspektif dalam aktifitas memenuhi hajat sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan yang multi dimensi.
Akhirnya, manajemen menjadi kata yang sedemikian populernya diperbincangkan di mana-mana, dari mulai ruang-ruang perkuliahan, arena seminar, media massa, rapat-rapat perusahaan, sidang kabinet hingga percakapan di teras-teras kafe.

RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Pengertian manajemen pendidikan Islam?
2.      Apa peran manajemen dalam bisnis islam?

PEMBAHASAN
Bisnis termasuk kata yang sering digunakan orang, namun tidak semuanya memahami kata bisnis secara tepat dan proporsional. Hughes dan Kapoor seperti dikutip oleh Buchari Alma menjelaskan bahwa bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (Nur Ahmad Fadhil dan Azhari Akmal, 2001:15).
Secara umum bisnis diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.
Dalam Islam, bisnis merupakan salah satu dari sekian jalan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Artinya Allah SWT telah memberikan arahan bagi hamba- Nya untuk melakukan bisnis. Dalam Islam sendiri terdapat aturan maupun etika dalam melakukan bisnis. Kita sudah diberikan contoh riil oleh Rasulullah SAW.

Definisi Bisnis
Ada beberapa termasuk dalam al-Quran yang berkaitan dengan konsep bisnis. Di antaranya adalah kata : Al-Tijarah, Al- Bai’u, Tadayantum dan Isytara. Kata bisnis atau tijarah di masyarakat lebih popular dengan kata jual beli, di dalam bahasa Arab secara etimologis berasal dari kata al bay’u ( ) dan al syirā ( ) yang berarti mengambil sesuatu dan memberi sesuatu, sedang secara terminologis para fuqaha memberikan definisi jual beli dalam banyak pengertian yang mengacu pada satu kesimpulan bahwa jual beli adalah, “Menukar suatu benda seimbang dengan harta benda yang lain yang keduanya boleh (ditasharrufkan) dikendalikan dengan ijab qabul menurut cara yang dihalalkan oleh syara’”. Term ini memberikan pengertian jual beli dalam arti ekonomi, yaitu adanya pertukaran komoditas dengan nilai kompensasi tertentu.

Urgensi Manajemen Dalam Bisnis Islam
Pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al- Qur’an dan As-Sunnah juga ijma’ lama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur. Dalam pelaksanaan shalat yang menjadi icon paling sakral dalam Islam merupakan contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan.
Rasul Muhammad SAW Sebegai interpretasi riil Al Qur’an adalah sosok manajer yang handal, mengimplementasikan nilai- nilai manajemen modern dalam kehidupan dan praktik bisnis yang mendahului masanya. Rasulullah SAW telah dengan sangat baik mengelola proses transaksi dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.
Sebelum Dunia Barat menyebarkan ilmu manajemen yang mereka temukan terlebih dahulu Islam sudah menjelaskan manajemen bisnis yang baik yang telah diimplementasikan oleh baginda Rasullullah. Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Padahal manajemen bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern.

Tingkatan Manajemen
Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu:
1.      Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.
2.      Manajer menengah (middle manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi.
3.      Manajer Puncak (top manager) terdiri dari kelompok yang relatif kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

Peran Manajemen
Dalam bisnis Islam, manajemen berperan sebagai elemen- elemen dasar yang selalu ada dan melekat pada proses bisnis yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Urgensi manajemen dalam bisnis yang dirancang meliputi lima fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan evaluasi.
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah memikiran apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
b. Organizing (organisasi)
Organization atau organisasi dalam bahasa Arab disebut denganTandhim merupakan wadah tentang fungsi setiap orang, hubungan kerja baik secara vertikal maupun horizontal.
c. Actuating (penggerakan)
Merupakan proses manajemen yang mengarahkan dan memotivasi tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan (Bisri,2005: 56).
d. Controlling (pengawasan)
Controlling adalah upaya agar tindakan yang dilaksanakan terkendalikan dan sesuai dengan instruksi, rencana, petunjuk, pedoman sertaketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama.
e. Evaluating (evaluasi)
Pengevaluasian adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah juga ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba terarah dan teratur. Dalam pelaksanaan shalat yang menjadi ikon paling sakral dalam Islam merupakan contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada keteraturan. Puasa, haji dan amaliyah lainnya merupakan pelaksanaan manajemen yang monomintal.
Dalam bisnis Islam, manajemen berperan sebagai elemen- elemen dasar yang selalu ada dan melekat pada proses bisnis yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Bisnis dalam Islam juga bertujuan untuk mencapai empat hal utama : (1) target hasil: profit-materi dan benefit-non materi, (2) pertumbuhan, (3) keberlangsungan, (4) keberkahan.

DAFTAR PUSTAKA

·         M. Manulang, 1981, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia.
·         Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan dan Muhammad Alfan, 2010, Etika Manajemen Islam, Bandung: Pustaka Setia.
·         Nur Ahmad Fadhil dan Azhari Akmal, 2001, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Hijri Pustaka Utama.
·         Zainarti, 2014, Manajemen Islami Perspektif Al-Qur’an, Jurnal Iqra’ Volume 08 No.01 Mei, 2014
·         Akhamad Nur Zaroni, Bisnis dalam Perspektif Islam, Jurnal Ekonomi Islam Vol. IV, No. 2, Desember 2007.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar