Oleh :
Dendi Anggara @R19-DENDI
41618110041
Sepeti yang kita tahu bahwa emapati
adalah kemampuan kita dalam memposisikan diri pada perspektif orang lain. Jika kita
kaitkan hal ini pada sebuah bisnis atau ide bisnis. Maka akan jelas sekali
untuk menemukan sebuah ide yang nantinya akan berkembang sesuai dengan yang
kita harapkan adalah dengan melihat dari sudut pandang konsumen. Kita harus
jeli melihat dan merasakan apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh konsumen kita
dewasa ini. Untuk melihat semua itu hal yang tentunya penting untuk kita
lakukan adalah salah satu bagian terpenting dari Emphaty yaitu Observasi
(mengamati).
Mengapa bagian ini penting, karena
seperti yang kita tahu. Steve Jobs membesarkan Apel yang sekarang ada di hampir
seluruh masyarakat dunia salah satu nya dengan mengamati apa kebutuhan
masyarakan hari demi hari yang harus menjadi fundamental atau kebutuhan primer
mereka selain makan dan minum. Dan dengan teliti mengamati kondisi masyarakat
atau konsumen tersebut mereka pun terus berinovasi sehingga produk mereka
selalu dinanti – nanti. Dan lihat hasilnya saat ini, terkadang sederhana itu lebih susah daripada rumit. Bahkan
Steve Jobs pun harus bekerja lebih keras untuk bisa berpikir optimal dan
membuat produk Apple yang dikenal canggih menjadi lebih sederhana. Ia
memikirkan cara mengoperasikan yang lebih gampang (sederhana) sehingga para
konsumen bisa langsung memikirkan apa yang akan mereka lakukan ketika memiliki
produk Apple. Terbukti, belakangan ini produk Apple lebih simpel dan memahami
kebutuhan para konsumen.
Setelah itu semua, bagian selanjutnya
adalah dengan terlibat langsung terhadap produk yang kita bangun sehingga dalam
proses menyakinkan konsumen nantinya, kita akan membuat mereka merasakan pula
apa yang kita rasakan pada produk tersebut. Dengan menjadikan bahwa ide bisnis
tidak lah hanya sekedar ide semata tp dalam proses dari mulai mengetahui apa
yang masyarakat atau konsumen butuhkan, kita pun menyajikan sesuatu yang kita
sendiri merasakan bahwa produk tersebut memang dibutuhkan. Intinya, menempatkan
kecintaan terhadap bisnis tersebut telah membuat kita mampu memeperlakukan konsumen dengan pelayanan terbaik yang kita
lakukan.
Seringkali
para pebisnis lebih memprioritaskan kuantitas demi mendapatkan penjualan yang
tinggi. Namun dengan cara berpikir seperti ini, barang yang dihasilkan bisa
saja memiliki kualitas yang kurang. Jadi, kita harus merasakan sendiri
bahwa konsumen benar – benar puas dengan apa yang kita hasilkan. Dengan meresakan
seperti itu maka tentu dengan sendirinya kita akan membuat sesuatu tentu
mengutamakan kualitas terbaik. Sederhananya, jika kita sendiri merasakan kurang
puas, apalagi konsumen yang telah mengeluarkan uang mereka untuk memberi produk
kita. Hal ini benar – benar harus kita tekankan. Kita harus bisa merasakan apa
yang konsumen rasakan. Dan itu haruslah sebuah kepuasan.
Hal itu
semua adalah menempatkan emphaty terhadapa sebuah bisnis yang akan kita
jalankan. Namun, semua ide akan tetap menjadi ide jika kita tidak mampu atau
tidak percaya diri dalam menjalankannya. Ide yang matang dengan langkah –
langkah tersebut tentulah harus di realisasikan. Dan merealisasikan suatu ide
bisnis adalah dengan percaya diri. Jika semua data observasi telah matang. Jangan
lah ragu untuk bertindak. Hanya orang yang tidak mencobalah orang gagal
sesungguhnya. Dan jika kita telah mencoba namun tidak sesuai dengan ekspetasi,
maka rasakan lah rancangan untuk menyelami setiap masalah – masalah dalam
observasi yang mungkin terlewatakan. Begitulah ciri orang sukses sesungguhnya. Mecoba
adalah langkah untuk sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.