Maret 24, 2020

Kuis 3 KWH POST

Nama : Dian Kartika
Nim    : 41819010099
Kode   : @Q27-DIAN


Menjadi penikmat musik, hobi memiliki dan menggunakan aksesoris gadget seperti Headphone juga sudah bukan hal yang biasa. Pada hari Senin yang lalu, saya sempat berkunjung ke sebuah toko yang terletak di deretan countre Handphone di Blok M Square, Jakarta. Sebuah toko sederhana yang bertuliskan Headphoneku adalah sebuah toko offline yang dimiliki oleh Bapak Fadli Ramon. Bapak Fadli sempat bercerita dan membagikan kisah beliau ketika mulai membangun bisnis ini sampai dengan saat ini.
Saya : Bisa diceritakan pak awal mula mendirikan bisnis Headphoneku.com ini?
Pak Fadli: Awal mulanya yaitu pada tahun 2010 saat saya dan kakak beserta kakak ipar membangun sebuah bisnis online kecil – kecilan lewat Kaskus. Awalnya kita coba masukin sendiri produk import KW. Kita coba – coba cari referensi dari Alibaba dan masukin di Kaskus. Karena produk import, kita dulunya pakai sistem Pre-Order. Ini juga karena awalnya belum ada modal.
Lalu mulai tahun 2012 saya coba buka toko offlinennya. 2011 coba buat website dan 2012 sudah mulai ada toko offlinenya. Saat menggunakan website memang kita tidak direpotkan untuk proses create website, tapi website itu belum ada fitur yang lengkap untuk toko online. Jadi saya juga coba untuk mencari dan menggunakan Jagoanstore untuk toko online yang saat ini.
Tahun 2013 sekitar bulan Juli, kita baru buka toko offline di Jakarta. Kenapa di Jakarta? Karena pelanggan banyak yang bertanya, dan juga supaya lebih dekat dengan mereka. Pelanggan kita banyak yang dari Jakarta, jadi untuk biaya kirim juga lebih murah. Saya fokus mengembangkan toko yang di Jakarta dan Kakak saya yang mengembangkan toko kita yang di Surabaya.
Saya : Kalau boleh tahu nih Pak, latar belakang Bapak sendiri apa ya sebelumnya. Apa pernah bekerja sebagai orang kantoran?
Pak Fadli : Saya lulus kuliah tahun 2008. Dan karena pada saat itu susah cari kerja, jadi saya mulai berfikir untuk membuka bisnis.
Produk kita 30% dari distributor luar negeri dan 70% sudah dari distributor dalam negeri. Rata – rata produk yang kita jual diproduksi langsung dari China, Jerman, Jepang dan beberapa negara lainnya, dan itu tergantung brand.
Saya : Untuk orderan sendiri sejak awal di Kaskus sampai punya website dan akhirnya punya toko offline, apa selalu naik atau bagaimana Pak?
Pak Fadli : Alhamdulillah order kita setiap bulannya selalu naik, dan omzet kita rata – rata sudah mencapai 150 juta dalam satu bulannya.
Saya : Wah banyak sekali ya pak. Kalau begitu media apa saja yang Bapak gunakan sebagai sarana promosi selain Kaskus dan Website?
Pak Fadli : Kita promosi lebih ke online, mulai dari Facebook yang saat ini sudah mencapai 4000an orang dan di Instagram, tapi tidak begitu banyak viewernya. Dan kita juga bergabung dalam komunitas Kere Hore.
Saya : Kere Hore? Apa itu Pak? Bisa diceritakan sedikit mungkin untuk komunitas ini?
Pak Fadli : Komunitas ini berisi orang – orang yang punya hobi sama yaitu menyukai dunia gadget dan musik. Jadi sama – sama berbagi dan support informasi. Komunitas Kere Hore sendiri sudah 16.100 orang anggota. Saya sendiri sudah bergabung dari awal komunitas ini ada. Komunitas ini juga awalnya komunitas online di Kaskus, tapi sudah berkembang dan kini berada hampir di semua kota di Indonesia. Dan hampir setiap bulan masing – masing wilayah mengadakan gatering.
Saya : Punya banyak media promosi, apa tidak kesulitan untuk memanagenya Pak?
Pak Fadli : Tidak, karena memang suka jadi tidak merasakan kerepotan untuk order yang banyak juga. Kita juga lebih mudah manage toko online yang di Facebook. Website dan sosial media lainnya juga sangat membantu, karena pasar kita memang pasar online, dan impact yang didapat jadi lebih besar.
Mendengar cerita Pak Fadli, saya semakin yakin dengan usaha yang ingin saya kembangkan.
Saya sudah berdiskusi dengan kelompok saya bagaimana agar produk yang kita jual dapat menarik minat pelanggan untuk membeli produk kita.
Saat ini teknologi semakin canggih dan earphone dikembangkan menjadi handsfree, yaitu earphine tanpa kabel dan hanya menggunakan koneksi saja untuk menghubungkannya, maka dari itu kami ingin earphone tidak ditinggalkan dan masih di gemari pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar