April 21, 2020



Nama                                                  : Fathimah Azzahra Alaydrus
NIM                                                     : 41819010078
 


Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain.
Design Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user.

Lima tahap Design Thinking ialah: Empathize, Define, Ideate, Prorotype, dan Test.

1.      Emphatize
“We spend a lot time designing the bridge, but not enough time thinking about the people who are crossing it.”
– Dr. Prabhjot Singh, Director of Systems Design at the Earth Institute
Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah berempati. Lakukan penelitian untuk membangun pengetahuan tentang “apa yang pengguna lakukan, katakan, pikirkan, dan rasakan”.
Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan semua proses tersebut adalah agar Anda dapat benar-benar bisa berempati dengan penguna yang didasarkan pada cara pandang mereka.

2. Define
Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize, dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah.

3. Ideate
“ Creativity is not the finding of a thing, but the making something out of it after it is found.” — James Russell Lowell. .
Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.

4. Prototype
“Design is not just what it looks and feel like. Design is how it works.”
– Steve Jobs
Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus.

5. Test
 “Its very easy to be different. But very difficult to be better” -Jony Ive
Setelah melewati langkah panjang dan prototype selesai, maka panduan menggunakan design thinking yang terakhir adalah dengan melakukan uji coba bagi pengguna akhir.
Jangan lupa sebaiknya selalu dicatat berbagai macam hal, sehingga kita bisa memperoleh data yang cukup di dalam mengambil keputusan. Pengujian bisa dilakukan berulang kali atau dengan sistem literation sampai memang benar-benar ditemukan solusi terbaik bagi permasalahan yang ada.
kita dapat menguji coba berbagai macam ide di tahap ketiga untuk mencoba solusi baru atau menggabungkan beberapa ide yang ada sekaligus. 

Output yang tercermin pada gambar ialah seorang pembisnis, orang yang membuat kebijakan, dan orang lainnya pasti membutuhkan 5 tahap design thinking ini. Dan produk baru, model bisnis baru, kebijakan perusahaan baru, kebijakan public baru, dan inovasi lainnya juga menggunakan 5 tahap design thinking ini.

Maka dari itu, dapat disimpulkan 5 tahap design thinking ini sangat penting bagi kita untuk membuat inovasi, kebijakan – kebijakan serta kreatifitas kita untuk dituangkan dalam bisnis kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar