Nama : Alfian Adhar
Kode
Pebisnis : @S22-ALFIAN
Pengaruh Pandemi
Terhadap Kegiatan Ekspor
Wabah virus korona
yang bermula dari Wuhan di akhir Desember 2019 telah menyebar ke berbagai
penjuru dunia dengan sangat cepat, sehingga WHO menetapkannya sebagai pandemi
global. Kondisi ini telah memukul kegiatan perekonomian global, termasuk lalu
lintas perdagangan internasional.
Terhambatnya
kegiatan ekspor impor menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan dan
penutupan sejumlah bisnis. Ketika bisnis kehilangan pendapatan, pengangguran
cenderung meningkat tajam. Dampak ini akan terus terasa selama adanya
pembatasan pergerakan orang dan kegiatan ekonomi, serta tergantung pada respons
dari otoritas-otoritas keuangan nasional.
Penurunan
tajam dalam pengeluaran konsumen di Uni Eropa dan Amerika Serikat akan
mengurangi impor barang-barang konsumsi dari negara-negara berkembang.
Negara-negara berkembang, terutama yang bergantung pada pariwisata dan ekspor
komoditas, menghadapi risiko ekonomi yang meningkat. Produksi manufaktur global
mengalami penurunan secara signifikan.
Untuk
mengatasi mandeknya kegiatan ekonomi banyak negara melakukan kebijaksanaan “new
normal”. Sehingga pemulihan kegiatan ekonomi kembali bergeliat walaupun tidak
serta merta kembali seperti sebelum adanya pandemi.
Bagi
Indonesia, dampak yang ditanggung sektor perdagangan sangat terasa. Terutama
akibat perlambatan ekspor impor dengan Cina, salah satu dari lima besar mitra
dagang Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) per
April 2020, lima besar tujuan ekspor Indonesia adalah Cina, Jepang, Amerika
Serikat, India, dan Australia.
Sektor
batu bara merupakan sektor yang mengalami penurunan paling banyak. Selain itu
pengiriman komoditi agro industri juga ikut terdampak. Di sektor
manufaktur, kebutuhan akan suku cadang industri yang biasanya diimpor dari Cina
ikut terhambat. Suku cadang dihargai lebih mahal dan prosesnya menjadi lebih
lama, kegiatan pelayaran juga ikut tersendat.
Kemudian penurunan
juga tidak hanya terjadi pada bidang ekspor dan impor saja, tapi merembet ke
semua sektor ekonomi. Para pelaku usaha kecil turut merasakan hal ini. Yang
paling mencolok anjloknya tingkat penjualan semenjak pandemi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.