Oleh : Hamid Afifudin
(@S10-HAMID)
Sebagian besar dari kita pasti pernah
mendengar atau belajar tentang pengertian ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan
impor ini memiliki peranan yang penting dalam suatu negara dan erat kaitannya
dengan kegiatan ekonomi pada suatu negara.
Sederhananya, pengertian ekspor adalah
suatu kegiatan menjual produk barang atau jasa ke luar negeri, sedangkan impor
adalah kegiatan membeli suatu produk atau barang dari luar negeri.
Agar kita bisa mengingat kembali
pengertian ekspor dan impor yang pernah kita pelajari dulu, berikut ini akan
kami jelaskan kembali secara lengkap tentang pengertian ekspor dan impor, serta
tujuan, manfaat dan komoditas ekspor dan impor di Indonesia.
Pengertian Ekspor
Ekspor adalah suatu aktivitas mengeluarkan
suatu barang dari daerah pabean. Daerah pabean adalah suatu daerah milik
Republik Indonesia yang terdiri dari wilayah darat, perairan, dan udara, yang
juga mencakup seluruh daerah tertentu yang berada di dalam Zona Ekonomi
Eksklusif.
Jadi secara sederhana, ekspor adalah suatu
aktivitas mengeluarkan produk barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan
tetap memenuhi standar peraturan dan ketentuan yang ada.
Aktivitas ini umumnya dikerjakan oleh
suatu negara jika negara tersebut mampu menghasilkan produk barang dalam jumlah
yang cukup besar dan jumlah produk barang tersebut ternyata sudah terpenuhi di
dalam negeri, sehingga bisa dikirimkan ke negara yang memang tidak mampu
memproduksi barang tersebut atau karena jumlah produksinya tidak bisa memenuhi
kebutuhan masyarakat negara tujuan.
Pengertian Eksportir
Eksportir adalah kegiatan perseorangan
atau badan hukum dengan melakukan kegiatan ekspor. Jika kegiatan ekspor
dilakukan dalam skala yang cukup besar, maka proses pengiriman tersebut akan
melibatkan Bea Cukai yang berperan sebagai pengawas lalu lintas pada suatu
negara.
Seluruh barang yang hendak diekspor akan
selalu mempunyai ketentuannya sendiri tergantung dari jenis barang tersebut.
Tidak semua masyarakat atau individu mampu melakukan ekspor karena mereka harus
mengikuti beberapa prosedur yang harus diikuti.
Namun, sebenarnya prosedur dalam melakukan
ekspor lebih mudah daripada melakukan impor, karena prosedur impor memiliki
banyak peraturan, khususnya dalam hal pajak. Tapi dalam melakukan ekspor, hanya
beberapa produk saja yang dikenakan pajak ekspor, yaitu ekspor kayu, rotan, dan
crude palm oil.
Tujuan dan Manfaat Ekspor
1. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri
Ekspor adalah suatu aktivitas perdagangan
dalam ruang lingkup internasional yang dilakukan untuk memberikan suatu
rangsangan atas suatu permintaan dari dalam negeri, sehingga mampu melahirkan
industri-industri lain yang lebih besar.
Meningkatnya permintaan ekspor pada suatu
produk akan berimbas langsung pada perkembangan industri dalam suatu negara.
Sehingga, hal tersebut akan mampu melahirkan suatu iklim usaha yang lebih
kondusif. Selain itu, suatu negara juga nantinya akan mampu membiasakan dirinya
untuk bisa bersaing dalam pasar internasional dan juga akan lebih terlatih
dengan persaingan yang ketat jika melakukan perdagangan internasional.
2. Mengendalikan Harga Produk
Kegiatan ekspor pada suatu negara akan
membuat negara tersebut mampu memanfaatkan over kapasitas pada suatu produk.
Sehingga, negara tersebut akan mampu mengendalikan harga produk ekspor yang
terjadi di negaranya.
Kenapa? Karena saat suatu produk mampu
diproduksi dengan mudah dan melimpah, maka produk dalam negeri tersebut pasti
akan memiliki harga yang lebih murah. Untuk itu, negara harus melakukan ekspor
ke negara lain yang lebih membutuhkan produk tersebut agar negara mampu
mengendalikan harga di pasar.
3. Menambah Devisa Negara
Aktivitas ekspor pastinya akan memberikan dampak yang positif untuk perkembangan ekonomi pada suatu negara. Manfaat dari adanya kegiatan ekspor adalah demi membuka peluang pasar baru di luar negeri sebagai upaya menumbuhkan investasi, perluasan pasar domestik, serta meningkatkan devisa pada suatu negara.
Jenis Ekspor
Ekspor Langsung
Ekspor
langsung adalah cara menjual barang secara ekspor melalui perantara (eksportir)
yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan
melalui distributor dan perwakilan perusahaan. Kelebihan dari ekspor langsung
adalah produksi yang terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi
lebih baik. Kekurangannya adalah biaya transportasi lebih tinggi untuk skala
besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung adalah cara menjual barang secara ekspor melalui perantara (eksportir) negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut melalui perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan ekspor (export trading companies). Kelebihan dari ekspor tidak langsung adalah sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani proses ekspor secara langsung. Kekurangannya adalah kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.
Mengenal
Manfaat Kegiatan Ekspor Bagi Negara
1. Meningkatkan Devisa Negara
Manfaat yang pertama dari kegiatan ekspor
bagi suatu negara adalah untuk meningkatkan devisa negara. Devisa adalah
sekumpulan valuta asing yang digunakan oleh negara sebagai medium yang
digunakan untuk membiayai perdagangan internasional. Dengan demikian, ketika
suatu negara melakukan kegiatan ekspor, maka cadangan devisa negara akan
meningkat karena negara menerima pasokan dalam bentuk valuta asing.
2. Memperbaiki Ekonomi Negara
Kegiatan ekspor juga tentu saja dapat membantu
negara dalam memperbaiki ekonominya. Hal ini dikarenakan kegiatan ekspor dapat
membuka peluang bagi para pengusaha golongan manapun untuk mengembangkan bisnis
mereka ke rancah mancanegara yang secara tidak langsung akan berdampak pada
peningkatan ekonomi negara. Bagaimana negara dapat merasakan dampak langsung
dari para eksportir ini?
Setiap negara pasti memiliki peraturan
perpajakan yang berlaku, termasuk bagi para eksportir. Semakin banyak pelaku
ekspor di suatu negara, maka semakin banyak pajak yang akan diterima oleh
negara. Hal tersebut memberikan dampak positif bagi perbaikan kondisi ekonomi
negara.
3. Memperkenalkan Produk Lokal Ke Mancanegara
Kegiatan ekspor juga menjadi sebuah cara
untuk memperkenalkan produk lokal ke mancanegara. Seperti di Indonesia sendiri,
warisan budaya kita yang paling terkenal di dunia adalah batik sehingga banyak
pemesanan produk batik langsung dari luar negeri ke Indonesia. Dengan demikian,
banyak pengusaha lokal yang juga dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan
bisnis mereka dengan mempromosikan produk-produknya ke mancanegara.
4. Menekan Inflasi Mata Uang
Inflasi merupakan sebuah kejadian di mana
harga-harga produk atau jasa tertentu mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Oleh karena itu, ketika suatu negara mengalami inflasi, maka salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan
kegiatan ekspor.
5. Mempererat Hubungan Kerjasama Bilateral
Antar Negara
Manfaat yang terakhir dari kegiatan ekspor
bagi suatu negara adalah untuk mempererat hubungan kerjasama bilateral antar
negara. Kegiatan ekspor dapat menjadi salah satu cara untuk membangun tali
silaturahmi dengan suatu negara tertentu dan yang akhirnya dapat bermanfaat
bagi kedua belah pihak. Seperti misalnya, di tengah situasi darurat COVID-19,
banyak negara yang saling membantu satu negara dengan yang lainnya untuk
membagi obat-obatan serta vaksin.
Produk Ekspor Indonesia
Pada saat ini, ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor non-minyak dan gas
yang porsinya mencapai lebih dari 90 persen. Dengan demikian, ekspor minyak dan
gas tidak mendominasi ekspor Indonesia.
Kementerian Perdagangan, melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Ekspor Indonesia (PPEI), membagi daftar komoditas ekspor nasional ke dalam dua
kategori yaitu produk utama Indonesia dan produk potensial
Indonesia.
Produk Utama Indonesia
1. Udang
Sebagai negara maritim, tidak heran kalau udang jadi komoditas ekspor utama
Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor udang dan
perikanan sepanjang 2020 lalu mencapai US$ 3,51 miliar. Komoditas perikanan
jadi salah satu yang masih mengalami surplus meski pandemi menghantam.
Negara tujuan ekspor: Jepang, Hong Kong, China, Singapura, Malaysia,
Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, AS, Belgia, Inggris.
2. Kopi
Dengan iklim tropis yang dimiliki, Indonesia mencatatkan diri sebagai salah
satu penghasil kopi terbaik di dunia. Kopi yang diekspor Indonesia termasuk
jenis robusta dan arabika. Juga olahan lain seperti kopi luwak.
Negara tujuan ekspor: Brasil, Spanyol, Italia, Turki, Argentina, AS,
Inggris, India, China, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakista, Malaysia, Hong Kong
3. Minyak Kelapa Sawit
Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua dunia setelah Malaysia.
Tak heran jika komoditas ini selalu menjadi komoditas ekspor utama Indonesia.
Sepanjang 2020 lalu, minyak nabati menempati peringkat pertama di deretan
produk ekspor nonmigas dengan nilai US$20,72 miliar.
Pada saat ini, sejumlah perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa sawit
telah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Simak ulasan mengenai
prospek perusahaan pengelola perkebunan sawit dalam artikel berikut: Dampak Laju Harga CPO Bagi Emiten Perkebunan (AALI, LSIP, TBLA)
Negara tujuan ekspor: India, China, Malaysia, Pakistan, Singapura,
Bangladesh, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Jerman,
Spanyol, Turki, Italia, Rusia, AS.
4. Kakao
Sama halnya dengan kopi, kakao pun tumbuh subur di Indonesia. Kakao
merupakan bahan baku pembuatan coklat yang banyak dibutuhkan oleh industri
coklat di Eropa.
Negara tujuan ekspor: Malaysia, Singapura, Thailand, China, India, Jepang,
Filipina, Taiwan, Sri Lanka, AS, Brasil, Kanada, Jerman, Belanda, Rusia, Swis,
Belgia, Inggis
5. Karet dan Produk Karet
Karet menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia, mengingat luasnya
perkebunan karet yang ada. Di sektor perkebunan, karet menyumbang devisa
terbesar kedua setelah kelapa sawit
Negara tujuan ekspor: Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand,
Singapura, Hong Kong, Taiwan, Sri Langka, Korea Selatan, AS, Inggris, Jerman,
Belgia, Italia, Belanda, Kanada, Arab Saudi, Mesir
6. Tekstil dan Produk Tekstil
TPT adalah komoditas tekstil dan produk tekstil. Seperti diketahui,
industri tekstik Indonesia tumbuh cukup pesat. Produk-produk tekstil Indonesia
pun diekspor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri mode dunia.
Negara tujuan ekspor: AS, Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, Meksiko,
Belanda, Spanyol, Prancis, Sri Lanka, Korea Selatan, Arab Saudi
7. Alas Kaki
Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Indonesia menjadi produsen
alas kaki terbesar keempat dunia pada 2019, dengan kapasitas produksi 1.271
juta pasang alas kaki dalam setahun. Jadi jangan heran kalau nemu label 'Made
in Indonesia' di sepatu-sepatu merek top dunia!
Negara tujuan ekspor: AS, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman,
Meksiko, Spanyol, Kanada, Chili, Panama, Meksiko, Turki, Jepang, Malaysia,
Thailand, Korea Selatan, Australia, China, Hong Kong
8. Elektronika
Indonesia juga cukup unggul dalam memproduksi barang elektronik. Sepanjang tahun
2020 lalu, nilai ekspor mesin dan perlengkapan elektrik tercatat sebesar
US$9,23 miliar.
Negara tujuan ekspor: Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, Malaysia, Hong
Kong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia,
Polandia, AS, Inggris
9. Komponen Kendaraan Bermotor (Otomotif)
Berbagai pabrikan otomotif sudah membuka pusat produksinya di Indonesia. Di
antaranya, Nissan, Suzuki, Mercees Benz, Daihatsu, Isuzu, hingga BMW. Hal ini
membuat Indonesia cukup unggul dalam produksi komponen kendaraan
bermotor.
Negara tujuan ekspor: AS, Prancis, Inggris, Jerman, China, Malaysia,
Vietnam, Australia, Hong Kong, Jepang, Singapura, Thailand, Sri Langka, India,
Pakistan, Filipina, AS, Kanada, Arab Saudi.
10. Furnitur dan Produk mebel
Melimpahnya produksi kayu dan hasil hutan menjadikan Indonesia juga
pengekspor produk mebel paling unggul di dunia. Jangan lupa, Presiden Jokowi
dulu juga juragan furnitur lho! Sayangnya, pandemi virus corona sempat
memukul industri mebel di Tanah Air.
Negara tujuan ekspor: AS, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol,
Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, Afrika
Selatan
Data Statistik
Ekspor Indonesia ( Januari – April ) 2021
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-ekspor-dan-impor/
https://pbmlogistic.co.id/index.php/news/11-news/24-informasi-tentang-ekspor
https://kamus.tokopedia.com/e/ekspor/
https://bigalpha.id/news/mengenal-komoditas-ekspor-unggulan-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.