April 04, 2022

KONSEP KREATIFITAS DAN INOVASI

 

KONSEP KREATIFITAS DAN INOVASI

TIVITAS DAN INOVASI

Dwi Retno Andriani, SP., MP

Deskripsi Modul

Penilaian mengenai apakah suatu bidang kewirausahaan telah bekerja dengan baik atau buruk dapat dilakukan dengan melihat besar kreativitas dan inovasi, dimana setiap orang mempunyai kreativitas dan inovasi diri dalam menciptakan suatu usaha.

Dalam modul ketiga ini, mahasiswa akan mempelajari mengenai kreativitas dan inovasi sebagai salah satu tolak ukur dari kegiatan berwirausaha. Substansi materi terdiri dari pengertian motivasi, usaha, dan pekerja, konsep motivasi, lima unsur yang mencakup sebagian besar perilaku seseorang, perbedaan pola pikir Enterpreneur dengan Non-Enterpreneur, hambatan persepsi memulai usaha, dan cara membuat kreativitas dan inovasi diri.

.



1.   Materi Pembelajaran:Kreativitas dan Inovasi

2.   Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat :

1.   Mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan

2.   Memahami tindakan dan sikap yang perlu dimiliki untuk dapat menjadi pribadi yang berorientasi pada tindakan

3.   Mengenalkan        kreativitas       sebagai modal                  penting            seorang Entrepreneur/Wirausahawan

4.   Menjelaskan hambatan berpikir kreatif yang dapat menghambat progress sebuah usaha/bisnis

5.   Mengenalkan cara mengukur potensi kreatif

6.   Mengenalkan cara meningkatkan kreativitas dan membebaskan diri dari belenggu

3.   Uraian materi

Ø  Pengertian Kreativitas

Manusia Wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan. Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan ragam masukan ke otak, terutama tentang hal yang baru, dengan memanfaatkan daya ingat, daya khayal dan daya serap dari otak akan dapat ditumbuhkan berbagai ide baru menuju kreativitas.

Kreativitas adalah karya yang merupakan hasil pemikiran dan gagasan. Kreativitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun, kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadap orang lainnya. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas seseorang.

Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasangagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya.

Berpikir kreatif dengan cara melihat dengan sudut pandang baru, menemukan hubungan baru, dan membentuk kombinasi baru.




  Pendorong dan Penghambat Kreativitas  Pendorong Kreativitas

a.   Perubahan sikap

b.   Melanggar aturan

c.    Mampu menyalurkan stress

d.   Yakin kalau kreatif

e.   Menggunakan imajinasi dan intuisi

f.    Teknik mengambil resiko

g.   Memeriksa asumsi

Penghambat Kreativitas

a.   Sikap negative

b.   Taat pada aturan

c.    Stress yang berlebihan

d.   Berkeyakinan bahwa diri sendiri tidak kreatif

e.   Terlalu mengendalikan logika

f.    Takut gagal

g.   Membuat asumsi

 

Ø  Hambatan Kreativitas

·        Perceptual

·        Emotional

·        Imagination

·        Cultural

·        Expressive

·        Intellectual

·        Environmental

 

Ø  Pengertian Inovasi

Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamatisebagai suatu hal baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).

 

Ø  8th Habits of Highly Effective People (Stephen Covey), terdiri dari :

·        Proaktif

Menjadi proaktif adalah sesuatu yang lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai, dan bukan berdasarkan suasana hati atau kondisi di sekitar kita. Orang-orang yang proaktif adalah agen-agen perubahan, dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak menjadi reaktif; mereka memilih untuk tidak menyalahkan orang lain.

·        Bermula dari ujung pemikiran

Individu, keluarga, tim dan organisasi membentuk masa depan mereka dengan terlebih dahulu menciptakan sebuah visi mental untuk segala proyek, baik besar maupun kecil, pribadi atau antarpribadi. Mereka tidak sekedar hidup dari hari ke hari tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran mereka. Mereka mengidentifikasi diri dan memberikan komitmen terhadap prinsip, hubungan, dan tujuan yang paling berarti bagi mereka.

·        Dahulukan hal utama

Mendahulukan yang utama berarti mengatur aktivitas dan melaksanakannya berdasarkan prioritas-prioritas yang paling penting. Apa pun situasinya, hal itu berarti menjalani kehidupan dengan didasarkan pada prinsip prinsip yang dirasakan paling berharga, bukan oleh agenda dan kekuatan sekitar yang mendesak saja.




·        Berfikir menang-menang

Berpikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang berusaha mencari manfaat bersama dan saling menghormati di dalam segala jenis interaksi. Berpikir menang-menang adalah berpikir dengan dasar-dasar Mentalitas Berkelimpahan yang melihat banyak peluang, dan bukan berpikir dengan Mentalitas Berkekurangan dan persaingan yang saling mematikan. Karakter ini bukanlah berpikir secara egois (menang-kalah) atau seperti martir (kalah- menang) . Karakter ini adalah berpikir dengan mengacu kepada kepentingan “kita”, bukan “aku”.

·        Memahami untuk dipahami

Effective Communication yang dimaksud adalah berkomunikasi dengan empathy; berusaha memahami dulu, baru kemudian berusaha dipahami. Jika kita mendengar dengan maksud untuk memahami orang lain, dan bukan sekedar untuk mencai celah untuk menjawab, kita bisa memulai komunikasi dan pembentukan hubungan yang sejati. Peluang-peluang untuk berbicara secara terbuka dan untuk dipahami kemudian akan datang secara lebih alamiah dan mudah. Berusaha untuk memahami memerlukan pertimbangan matang; berusaha untuk dipahami memerlukan keberanian. Efektivitas terletak pada menyeimbangkan atau menggabungkan keduanya.

·        Sinergi

Sinergi adalah alternatif ketiga – bukan cara saya, cara Anda, tetapi sebuah cara ketiga yang lebih baik daripada apa yang bisa kita capai sendiri-sendiri. Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai, dan bahkan merayakan adanya perbedaan di antara orang-orang. Sinergi bersangkut paut dengan upaya untuk memecahkan masalah, meraih peluang dan menyelesaikan perbedaan. Ini seperti kerja sama kreatif di mana 1 + 1 = 3, 11, 111, atau lebih banyak lagi. Sinergi juga merupakan kunci keberhasilan dari tim atau hubungan efektif mana pun. Sebuah tim yang bersinergi adalah sebuah tim yang saling melengkapi, di mana tim itu diatur sedemikian rupa sehingga kekuatan dari para anggotanya bisa saling menutupi kelemahan-kelemahan nya. Dengan cara ini kita mengoptimalkan kekuatan, bekerja dengan kekuatan tersebut, dan membuat kelemahan dari masing-masing orang menjadi tidak relevan.

·        Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan

Mengasah gergaji berkenaan dengan upaya kita untuk memperbarui diri secara terus-menerus pada empat bidang dasar kehidupan: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual. Ini adalah karakter yang meningkatkan kapasitas kita untuk menjalankan semua kebiasaan lain yang akan meningkatkan efektivitas kita.

·        Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain Menemukannya

Dari perilaku efektif menjadi luar biasa. Mulailah dengan menemukan atau mengenali keunikan diri sendiri. Potensi diri, pada empat elemen utama :

1.   Pikiran (mind)

2.   Tubuh

3.   Hati

4.   Jiwa

 


 ØInovasi memang mutlak, agar pelanggan tidak lari. Beberapa praktek inovasi yang paling sederhana dimulai dari :

·        Inovasi kemasan, di mana sentuhan pembaharuan dilakukan kepada aspek kemasan, namun isi sama, dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik (attractiveness), sehingga secara visual akan cukup kompetitif, bila dipajang berjejer dengan para pesaing. Kemasan yang atraktif juga dapat menjadi elemen promosi yang efektif.

·        Inovasi produk, dengan melakukan pengembangan produk baru, baik yang berbasis dari produk yang sudah ada ataupun produk yang baru. Kita bisa melihat bagaimana produsen kacang seperti Garudafood berinovasi tidak hanya dengan varian produk kacangnya, namun juga dengan melahirkan jelly, permen, bahkan nasi instant. Inovasi memang bukan hanya bertujuan untuk melahirkan sesuatu yang baru bagi pelanggan yang sudah ada, tetapi juga dapat dilakukan untuk melahirkan produk yang disasarkan untuk segmen lain atau pasar yang baru (new product for new market). Mengapa tidak membuat kopi instant yang diformulasi dan dikemas untuk anak muda? Lahirlah Nescafe Ice, Good Day, dan sebagainya.

·        Inovasi tempat, yakni tempat di mana kita menjual agar lebih atraktif dan

„catchy‟ (menarik pandangan), kita bisa lihat bagaimana kios ala Danone yang tersebar dimana-mana. Bahkan, di dalam supermarket pun, semua produsen berlomba manata rak dan cara mendisplay produknya

PROPAGASI

Tujuan Tugas :

1.   Mempelajari salah satu karakter yang perlu dikembangkan sebagai calon wirausahawan yaitu senantiasa berorientasi pada tindakan

2.   Memahami tindakan dan sikap yang perlu dimiliki untuk dapat menjadi pribadi yang berorientasi pada tindakan

3.   Mengenalkan       kreativitas      sebagai modal                 penting           seorang Entrepreneur/Wirausahawan

4.   Menjelaskan    hambatan    berpikir    kreatif yang               dapat          menghambat progress sebuah usaha/bisnis

5.   Mengenalkan cara mengukur potensi kreatif

6.   Mengenalkan cara meningkatkan kreativitas dan membebaskan diri dari beleusaha

 

Uraian Tugas:

1.   Obyek garapan:

 

2.   Persiapan:

a.   Kegiatan ini lanjutan dari kelompok yang telah terbentuk

b.   Lokal Entrepreneur berbasis Agribisnis yang sukses menjadi obyek study

c.    Lakukan kontak dengan entrepreneur yang bersangkutan untuk perkenannya belajar, interview dan melihat kegiatan

d.   Persiapkan   peralatan   tulis   dan dokumentasi                  (foto/Video) untuk merecord keberhasilannya

3.   Batasan Tugas

a.   Lakukan kunjungan untuk mengetahui:

·        Kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan bisnis,

·        Kreativitas dan inovasi dalam proses produksi,


 

·        Kreativitas dan inovasi dalam Pemasaran/penjualan dari awal usaha dimulai sampai dengan berhasil,

·        Informasi yang mendorong kreativitas dan inovasif yang menurut saudara penting

b.   Observasi:

·        Pengetahuan & Riset

·        Pengalaman

·        Intangible factors

c.    Laporan & Diskusi/Presentasi di Kelas

4.  Metodologi dan acuan tugas:

a.   Bentuk kelompok kecil dengan anggota lima orang per kelompok. Segera lengkapi kelengkapan organisasi kelompok (ketua, sekretaris, bendahara) dan job description masing-masing anggota à dua orang anggota bertugas sebagai bagian lapang.

 

a.   Baca modul, dan rujukan pustaka yang dianjurkan yaitu:

 

i.    Hendro    dan    Candra,    2006, Be           a        Smart      and Good Enterpreneur, CLA Publishing, Bekasi

 

ii.    Austin, J.A., 1992, Agroindustrial Project Analysis, The Johns Hopkins University Press, Baltimore dan London

 

iii.    Zubir, Z., 2006,Kelayakan Studi Usaha, Lembaga Penerbitan FE UI, Jakarta

 

iv.    Badan Agribisnis, 1997, Rumusan Pemikiran Pembangunan Pertanian Masa Depan, Departemen Pertanian RI.

 

b.   Kelompok kecil mencari 2 perusahaan yang telah menekuni bisnis yang sama dengan jenis agribisnis yang akan dikembangkan sebagai rujukan. Selanjutnya kelompok harus mengidentifikasi profil kedua perusahaan tersebut serta menyusun analisis komparatif terkait kelebihan dan kekurangan dari aspek enterpreunerial landscape dan proses enterpreunership- nya.

 

c.    Seluruh mahasiswa harus menyusun kontrak belajar, yang ditandatangani oleh asisten/ dosen tutor. Konsultasi dilaksanakan secara terjadual. Jadual disepakati dan diatur lebih lanjut oleh asisten.

 

d.   Sebagai kelengkapan administrasi kelompok harus membeli satu ordner dan pervorator untuk mengarsipkan file dan dokumen proses belajar mengajar selama satu semester. Untuk kerapian, seluruh print out tugas dicetak pada kertas kerja berukuran folio. Sedangkan untuk tugas-tugas yang harus ditulis tangan dikerjakan pada kertas folio bergaris.

Kriteria Penilaian:


b. Keluaran tugas:

 

a.   Dokumen profil unit agribisnis yang telah ditetapkan kelompok sebagai dengan menganalisis aspek enterpreunerial landscape dan proses enterpreunership- nya serta faktor kegagalan dan kesuksesan menjadi seorang entrepreneur.dengan menyertakan analisis komparatif yang telah dilakukan kelompok atas dua perusahaan rujukan yang sejenis

 

b.   Dokumen profil unit agribisnis yang telah ditetapkan kelompok sebagai dengan menganalisis aspek motivasi enterpreunership- nya dengan menyertakan analisis komparatif yang telah dilakukan kelompok atas dua perusahaan rujukan yang sejenis

 

c.    Seluruh dokumen keluaran proses pembelajaran diketik dan diprint pada kertas folio 70 mgr. Pengetikan menggunakan font Arial 11, spasi 1 dan margin kiri, kanan, atas dan bawah masing-masing 3, dan 2,5. Dokumen tidak dijilid, tetapi diperforasi dan dihimpun dalam ordner kelompok.

 

d.   Dokumen assesment pribadi berupa tulisan reflektif dikerjakan pada kertas folio bergaris dengan margin lipat kiri sebesar 3 cm.


1.   Timbulnya minat untuk mengeksplorasi ide kreatif usaha à assesment dilakukan dari tulisan reflektif perorangan yang ditulis tangan sepanjang 1 halaman folio

2.   Menyadari bahwa setiap bisnis mengandung resiko à assesment dilakukan berdasarkan dokumen profil unit agribisnis dan analisis komparatif yang dilakukan atas dua perusahaan rujukan sejenis

3.   Kejelasan dan kelengkapan penguasaan konsep konsep pohon industri berbasis komoditas

4.   Tersusunnya gagasan awal rancangan unit agribisnis à orisinalitas, kelengkapan, kejelasan dan organisasi data.

5.   Kemampuan mengomunikasikan gagasan kreatif dan kerja sama tim à assesment dilakukan oleh asisten selama berlangsungnya proses diskusi dan praktikum dalam kelas


 

REFERENSI

Drucker, Peter F.1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Erlangga. Jakarta

Danuhadimedjo, R. Djatmiko.1998.Kewiraswastaan dan Pembangunan. Alfabeta. Bandung GeoffreyG,.Meredith, et all.2000. Kewirausahaan. Teori dan Praktek. Pustaka Binaman

Pressindo. Jakarta

Hendro dan Candra,2006, Be a Smart and Good Enterpreneur, CLA Publishing, Bekasi

Hakim, rusman. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun Masyarakat Intrepreneur Indonesia). PT Elex media Komputindo Gramedia.Jakarta.

Hisrich, Robert.D., Peter M.P. 1995. Entrepreneurship. Irwin Chichago.

Soemanto, Wasty.1984. Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional). Bina aksara.

Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar