Oktober 07, 2022

PRODUKTIVITAS DALAM KEWIRAUSAHAAN

 

PRODUKTIVITAS DALAM KEWIRAUSAHAAN

 



PRODUKTIVITAS

Produktivitas adalah jumlah yang dihasilkan setiap pekerja dalam jangka waktu tertentu. Produktivitas tergantung pada perkembangan - perkembangan tekno-logi, alat-alat produksi, organisasi dan manajemen, syarat-syarat kerja dan faktor-faktor lain (Husnan & Ranupandojo, 1986).

Dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat faktor kuantitas saja, tetapi juga faktor kualitasnya. Sebagai contoh, jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan lalu, dan sekarang dihasilkan 23 unit, maka dikatakan produktivitasnya meningkat 15%. Jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan lalu dan sekarang tetap 20 unit, tetapi dalam kualitas yang lebih baik, maka dikatakan produktivitasnya juga meningkat.

Melihat hal tersebut di atas, maka produktivitas dapat diukur menurut tiga tingkatan, yaitu:

1.      Individu

2.      Kelompok

3.      Organisasi

Ketiga kelompok diatas yang terdapat dalam organisasi bisnis dapat diukur produktivitasnya. Ada tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi, yaitu:

1.      Untuk tujuan Strategi; apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang telah digariskan.

2.      Efektifitas; sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kuantitas dan kualitas.

3.      Efisiensi; bagaimana perbandingan output terhadap input, dimana pengukuran output termasuk didalamnya kuantitas dan kualitas.

Pengukuran produktivitas untuk satu masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas parsial (partial productivity measurement), dan pengukuran produktivitas untuk seluruh masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran produktivitas total (total productivity measurement).

 

KONSEP TECHNOPRENEURSHIP DALAM ENTREPRENEUR

Menurut (Scarborough & Zimmerer, 1996), Wirausaha adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan berbagai sumber daya. “Technopreneurship” terdiri dari “Technology” dan “Entrepreneurship” yang dapat dijelaskan sebagai proses pembentukan dan kolaborasi antara bidang usaha dan penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung dan sebagai dasar dari usaha itu sendiri, baik dalam proses, sistem, pihak yang terlibat, maupun produk yang dihasilkan.

Konsep technopreneurship sebagaimana diungkapkan di atas pada dasarnya mengintegrasikan antara teknologi dengan keterampilan kewirausahaan (enterpreneurship skills). Dalam konsep technopreneurship ini basis pengembangan kewirausahaan bertitik tolak dari adanya invensi dan inovasi dalam bidang teknologi.


REFERENCES:

Husnan, S., & Ranupandojo, H. (1986). Manajemen personalia.

Scarborough, N. M., & Zimmerer, T. W. (1996). Effective small business management: An entrepreneurial approach.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar