November 10, 2022

Pentingnya Employee Engagement Dalam Perkembangan Bisnis

oleh : Indah Setyawati (@V10-SETYAWATI)



Abstrak

Artikel ini berisi tentang pentingnya Employee Engagement dalam perkembangan bisnis. employee engagement yaitu usaha yang dilakukan perusahaan guna memahami hubungan antara organisasi dengan karyawannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara umum, employee engagement menggambarkan orang-orang yang berkomitmen pada pekerjaan mereka dan pada tujuan dan nilai perusahaan Anda. Dengan kata lain, karyawan yang terlibat, bukan hanya karena mereka dibayar untuk itu, tetapi karena mereka terlibat secara emosional atau sebaliknya. Komitmen karyawan juga telah dikembangkan dengan konsep-konsep seperti kepuasan dan pengalaman karyawan. Ketika bicara soal definisi, kita seringkali tertukar antara employee engagement dan job satisfaction.

Kata kunci : employee, engagement, bisnis

Pendahuluan

Saat ini engagement menjadi konsep baru untuk mulai dipertimbangkan pada saat perusahaan merasakan bahwa ada sesuatu yang masih belum membuat karyawan sepenuhnya bisa terlibat dalam pekerjaan dan perusahaan. Dalam dunia kerja tingkat keterikatan/keterlekatan (engagement) karyawan terhadap perusahaan memiliki peran yang besar, dalam mencapai sebuah kemajuan usaha atau produktivitas kerja yang positif. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat keterlibatan karyawan dalam bekerja, tanpa memiliki pemikiran untuk pindah bekerja di tempat lain akan memperbesar peluang perusahaan tersebut untuk berkembang dan bertahan hingga lama

Pembahasan

Employee engagement pertama kali dikemukakan oleh kelompok peneliti Gallup (Endres dan Smoak, 2008). Mereka mengklaim bahwa employee engagement dapat memprediksi peningkatan kinerja pada pegawai, profitabilitas, mempertahankan pegawai, kepuasan konsumen, serta keberhasilan untuk organisasi (Bates, 2004; Baumruk, 2004; Richman, 2006).

Engagement diartikan sebagai keinginan dan kemampuan karyawan untuk berkontribusi demi keberhasilan perusahaan. Dengan kata lain, karyawan bersedia melakukan upaya lebih dalam pekerjaannya, dalam berkontribusi berdasar energi, kreativitas serta passion-nya dalam bekerja.

Dalam pengertian tersebut terdapat tiga elemen penting pembentuk engagement.

  • Traditional engagement, dimilikinya keinginan karyawan untuk mengupayakan lebih dalam bekerja
  • Enablement, dimilikinya sarana, sumberdaya serta dukungan ( umumnya melalui peran atasan langsung ) dalam menjalankan tugasnya, dan
  • Energy, dimilikinya lingkungan kerja yang secara fisik, emosi dan secara interpersonal well being mampu mendukungnya dalam bekerja.
Manfaat Employee Engagement

Dalam Employee Engagement oleh manajemen SDM pada perusahaan memiliki beberapa manfaat diantaranya:

  •  Employee Engagement dapat mempertahankan (retention) karyawan sangat      tinggi. Employee Retention adalah memepertahankan karyawan yang mempunyai keterampilan dan keahlian dalam sebuah perusahaan..
  •    Employee Engagement bisa meningkatkan kepuasan pelanggan. ketika karyawan sudah merasa nyaman, tenteram dan tercukupi baik fisik maupun mental maka hal ini akan berdampak baik bagi pelayanan yang bisa diberika kepada pelanggan.
  • Employee Engagement dapat memperkuat budaya dan komitmen perusahaan. Setiap perusahaan pastinya akan memiliki budaya dalam menjalankan bisnisnya. Budaya perusahaan ini harusnya berisi nilai-nilai dan kebiasaan positif yang membawa aura baik setiap kita ingin melaksanakan suatu pekerjaan dalam perusahaan.
  • Employee Engagement menjadi gejala awal dari kesuksesan. Gejala yang dimaksud ialah Perkiraan kesuksesan yang akan diraih oleh perusahaan karena menerapkan employee engagement dengan baik.

Prinsip-prinsip Dasar Employee

Engagement Dalam employee engagement, seorang pegawai akan menampilkan kinerja yang sangat baik. Ada 4 prinsip utama yang menjadi syarat bagi seorang pegawai untuk menjadi engage, yaitu:

  • Melibatkan Kapasitas (The Capacity to Engage). Untuk menciptakan pegawai yang engage dibutuhkan lingkungan kerja yang tidak hanya bisa meminta lebih, tetapi juga menyediakan lahan informasi, kesempatan belajar, dan mampu menciptakan keseimbangan kehidupan pegawainya, yaitu dengan menciptakan suatu basis untuk menampung energi dan inisiatif pegawai.
  • Melibatkan Motivasi (The Motivation to Engage). Engagement muncul ketika pegawai memiliki ketertarikan terhadap pekerjaan mereka dan sesuai dengan nilai pribadi mereka, dan pegawai diperlakukan dengan cara yang secara alami menimbulkan rasa ingin membalas dalam bentuk kebaikan.
  • -          Melibatkan Kebebasan (The Freedom to Engage). Engagement terjadi ketika pegawai merasa aman untuk bertindak berdasarkan inisiatif mereka. Oleh karena itu, kepercayaan menjadi hal yang paling penting di bawah kondisi sulit, tidak pasti, dan kebutuhan untuk berubah terutama ketika employee engagement itu dianggap penting.
  • -          Fokus dalam Keterlibatan Strategis (The Focus of Strategic Engagement). Ketika perusahaan menyediakan kesempatan untuk berkembang, jenis pekerjaan yang sesuai, pengawasan yang adil dan bijaksana, upah yang sesuai, jaminan keamanan, dan seterusnya, engagement akan muncul dengan sendirinya karena rasa percaya akan prinsip timbal balik.

Aspek-aspek dan Dimensi Employee Engagement

Menurut Schaufeli dan Bakker (2003), ada tiga aspek yang membangun dimensi employee engagement, diantaranya yaitu:

·         Vigor (Semangat)

Semangat dikarakteristikkan dengan energi dan resiliensi mental yang tinggi saat sedang bekerja, kemauan berusaha sungguh-sungguh dalam pekerjaan dan gigih dalam menghadapi kesulitan. Biasanya individu dengan skor tinggi pada aspek kekuatan memiliki energi dan stamina tinggi serta bersemangat saat bekerja. Sedangkan individu dengan skor rendah memiliki tingkat energi, semangat dan stamina yang rendah saat bekerja.

·         Dedication (Dedikasi)

Dedikasi mengacu pada perasaan yang penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan. Individu dengan skor dedikasi tinggi secara kuat mengidentifikasi diri dengan pekerjaan karena adanya pengalaman bermakna, menginspirasi dan menantang. Selain itu, mereka selalu antusias dan bangga dengan pekerjaannya. Sedangkan individu dengan skor dedikasi rendah tidak mengidentifikasi diri dengan pekerjaannya karena tidak memiliki pengalaman yang bermakna, menginspirasi dan menantang.

·         Absorption (Penyerapan)

penyerapan dikarakteristikkan dengan konsentrasi penuh, minat terhadap pekerjaan dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Biasanya individu dengan skor absorpsi tinggi merasa tertarik dengan pekerjaan dan sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya.

Kesimpulan

Keterlibatan karyawan sangat penting untuk semua organisasi karena membantu menciptakan budaya kerja yang lebih baik, mengurangi pergantian staf, meningkatkan produktivitas, meningkatkan hubungan kerja dan pelanggan, dan berdampak pada keuntungan perusahaan. Karyawan yang memiliki engagement tinggi cenderung lebih memiliki kinerja yang baik karena memiliki perasaan yang positif dan tidak menjadikan pekerjaannya sebagai beban.

Referensi

Modul 11.  Creating an Organizational Culture that Encourages Employee Motivation and Retention – kewirausahaan 3. Universitas mercu buana

Employee Engagement (Keterlibatan Pegawai) (2011) repository.uir.ac.id

Benefits Wellbeing. (2022). Employee Engagement: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar