Mei 21, 2023

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS SEBAGAI PENUNJANG KEBERHASILAN DALAM BERWIRAUSAHA




Oleh : Kisty Oktaviana (AB33-Kisty)

Pengertian Wirausaha dan Psikologi 

Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat Sikap perilaku dan kemampuan wirausaha dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan serta menerapkan cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar orang yang berperilaku kreatif dan inovatif sebagai tanggapan terhadap lingkungannya. Salah satu kata kunci dari wirausaha adalah semangat, tidak ada wirausaha kalau tanpa semangat, tidak ada kehidupan kalau tanpa semangat. Kita bisa seperti hari ini masih hidup bahagia itu ya karena adanya semangat. Kewirausahaan itu adalah sikap seseorang, sikap sekelompok orang, atau sikap masyarakat juga perilaku dimulai dari semangat cara berpikir. Sikap perilaku karakter ini menyangkut kemampuan menangani usaha atau bisa diperinci di sini kegiatan yang mengarah pada mencari, menciptakan, dan menerapkan kerja teknologi. Produk baru harus ada inovasi ya harus ada penemuan baru di dalam kewirausahaan. Produk atau jasa baru yang tentu saja harus lebih efisien dan efektif. intinya adalah bagaimana memberikan pelayanan yang makin baik dan bukan hanya pelayanan kalau dalam kewirausahaan tapi harus ada keuntungan yang lebih besar lebih tinggi lagi. Maknanya adalah keberkahan jadi kewirausahaan itu harus mencari keuntungan dengan memberikan pelayanan tentu dalam menebarluaskan keberkahan wirausaha. Kewirausahaan itu adalah perilaku sikap mindset perasaan yang tidak boleh hanya dikerjakan Tanpa Rasa, jadi rasa disini bermain, berpikir, merasakan. 

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur menjelaskan dan terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Para psikolog memfokuskan diri mempelajari dan berupaya memahami perilaku Individual mereka yang telah memberikan kontribusi dan terus menambah pengetahuan. Perilaku organisasi adalah teori pengetahuan, teori kepribadian, teori konseling dan yang terpenting teori psikologi industri dan organisasi, dimana bahwa wirausahaan itu sangat dipengaruhi oleh Bagaimana psikologis seseorang ya kondisi hati kondisi pikiran kondisi kejiwaan emosi, empati-simpati dan sebagainya. Jadi kita harus mau tidak mau belajar ilmu psikologi terutama penerapannya. Kewirausahaan harus dikembangkan menjadi organisasi bisnis yang Bagaimana perilaku kepribadian-pribadi-pribadinya harus dianalisa, harus di kembangkan lebih lanjut sumber daya manusianya, kemudian lebih kepada konselingnya bagaimana nanti ada masalah apa di karyawan di dalam suatu bisnis. Psikologi industri dan organisasi artinya mengembangkan perekonomian baik jasa maupun produk.


Faktor-Faktor Psikologis Penunjang Keberhasilan Berwirausaha 

Faktor-faktor psikologis penunjang keberhasilan seorang wirausaha:
  1. Keinginan Mandiri. Seorang wirausaha umumnya terbentuk karena keinginan mandirinya mendominasi sikap hidupnya dalam bekerja ia tidak ingin tergantung kepada orang lain perintah dan pemikiran orang lain bila orang seperti ini bekerja di bawah pengaruh orang lain ada kecenderungan untuk terjadi konflik dengan atasannya. Maka kerap kali Hal ini yang memperkuat hasratnya untuk mandiri dan menjadi seorang wirausaha. 
  2. Dorongan untuk Berprestasi. Dorongan semacam ini digolongkan sebagai suatu faktor kesuksesan yang penting, wirausaha yang berhasil rata-rata memiliki dorongan berprestasi yang tinggi, orang seperti itu tentu mempunyai keinginan yang lebih besar untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Dorongan berprestasi ini dipandang sedemikian penting sehingga di banyak negara telah memasukkan faktor ini dalam kepribadian seseorang dengan melakukan pelatihan achievement motivation training. 
  3. Dorongan untuk Mempengaruhi orang lain. Ketika seorang wirausaha mulai mencoba mewujudkan cita-citanya maka ia tentu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu dorongan untuk mempengaruhi atau berpengaruh kepada orang lain menjadi penting bagi keberhasilan usahanya. Kebutuhan inilah yang menempatkan dirinya dalam barisan pemimpin dan diakui sebagai pemimpin. Jadi ketika seorang itu sudah mau untuk membuka usaha dia membutuhkan orang lain dalam usahanya seperti karyawan untuk mendorong usahanya supaya maju ke depan dan sangat menarik memang seorang wirausahawan itu harus bisa mempengaruhi orang lain. 
  4. Menghargai kerja tangan. Para wirausaha yang berhasil umumnya lebih menghargai kerja tangan secara langsung dibandingkan dengan mereka yang bukan wirausaha hal ini bisa dimengerti karena yang dari tangan dan keterampilannya orang bisa melihat lahirnya produk-produk wirausaha. 
  5. Belajar dari Pengalaman. Bagi seorang wirausaha belajar dari pengalaman ini hal yang paling penting. Seorang wirausaha mempunyai kecenderungan untuk terbuka terhadap umpan balik yang diterimanya, umpan balik selalu penting untuk mengoreksi dan memperbaiki diri. umpan balik ini bisa datang dari pekerjaan pengalaman lingkungan dan orang lain karenanya seorang wirausaha harus tidak berani berubah bila ternyata langkahnya dianggap tidak tepat lagi. 
  6. Menghargai hasil. Seorang wirausaha menunjukkan kecenderungan mengutamakan hasil dan bukan cara sebagai seseorang yang mengutamakan hasil seorang wirausaha juga selalu berorientasi pada pemecahan persoalan dan tidak cenderung menghindari dari persoalan. 
  7. Menabung untuk esok hari. menabung satu hal yang penting ada kecenderungan bahwa wirausaha yang berhasil adalah mereka yang gemar menabung untuk hari depannya. Uang baginya merupakan modal bahan baku yang dapat mewujudkan ide-ide cemerlangnya dan bukannya sekedar anggaran belanja yang bisa dihabiskan sesaat. 
  8. Sadar arti penting sebuah waktu. Orang yang selalu menyesali kegagalan dan mengenang keberhasilan masa lalu tidak dapat hidup realistis. Seorang wirausaha mempunyai orientasi waktu yang seimbang masa depan sebagai ladang peluang-peluang. Seorang wirausaha cukup pragmatis untuk hidup dan memanfaatkan waktu-waktu sekarang tepatnya ia sangat menghargai waktu, ia sadar bahwa peluang sangat Tergantung kecepatan bergerak dan ketepatan waktu. 
  9. Berpandangan bahwa Nasibnya Lebih Ditentukan oleh Dirinya Sendiri. Dalam ilmu psikologi Dikenal dua macam cara seseorang memandang akibat-akibat yang terjadi pada dirinya. Pandangan Pertama pandangan bahwa akibat-akibat yang terjadi pada diri seseorang itu lebih ditentukan oleh faktor di luar dirinya. pandangan yang kedua berpandangan bahwa kejadian-kejadian yang dialami seseorang sebenarnya lebih diakibatkan oleh ulah dirinya sendiri. Para wirausaha cenderung memiliki pandangan yang kedua artinya kegagalan yang dialaminya bukan dianggap sebagai nasib buruk atau kesalahan orang lain Tetapi lebih dipercayai sebagai ketidaktepatan tindakannya atau kekurangan kemampuannya.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar