Mei 02, 2023

 

Siapasih Anderson Sumarli ? (Ajaib)

 



Nama Anderson Sumarli mungkin masih sedikit asing terdengar di ranah publik. Namun tidak dengan hasil karyanya—sebuah platform investasi yang bernama Ajaib. Ajaib Reksa Dana di bawah naungan PT Takjub Teknologi Indonesia ini telah terbentuk sejak 2019 oleh Anderson dan rekannya dari Thailand, Yada Piyajomkwan.

Platform tersebut juga sudah terdaftar di OJK dengan nomor izin KEP-17/PM.21/2018. Namun yang menakjubkan, startup investasi reksa dana dan saham Ajaib ini telah sukses menjadi Unicorn ke-7 di Indonesia. Pencapaian masif ini terjadi dalam kurun waktu kurang dari lima tahun.

 Menariknya lagi, Anderson Sumarli baru berumur 22 tahun ketika dirinya mulai merintis Ajaib. Setelah mengakuisisi PT Primasia Unggul Sekuritas pada 2020, Ajaib memasuki ranah perbankan dan menggelontorkan lebih dari Rp746 miliar demi memperoleh saham 24% hingga 40% dari PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) di tahun 2021.

Valuasi platform berjargon #MakingMagicHappen ini diperkirakan sudah lebih dari Rp14,3 triliun, jumlah yang setara dengan 1 miliar Dollar AS. Hingga kini, Ajaib juga telah memiliki lebih dari sejuta pengguna yang tersebar di seluruh Nusantara. Anderson Sumarli, Co-Founder dan CEO dari Ajaib Group yang mengembangkan aplikasi investasi Ajaib.Berdiri sejak 2018, perusahaan yang dipimpin Anderson kini telah menjadi startup unicorn ke-7 di Indonesia usai mendapatkan pendanaan seri B senilai 153 juta dolar AS atau sekitar Rp2,2 Triliun. Pendanaan tersebut dipimpin oleh DST Global bersama investor terdahulu Ajaib, salah satunya Alpha JWC Ventures.

Dalam kiprahnya sebagai investor dan pengusaha muda yang sukses, Anderson sendiri dinobatkan masuk ke dalam Forbes 30 Under 30 pada tahun 2020 karena kontribusi perusahaannya dalam meningkatkan jumlah investor ritel di indonesia. Berdasarkan pengalaman pribadinya, Anderson memaparkan betapa tidak mudahnya untuk memulai investasi. Itulah sebabnya ia menciptakan Ajaib. Dengan berfokus memberi edukasi lebih kepada generasi milenial, maka pasar modal Indonesia pun bisa ikut terangkat.

Nyatanya, berdasarkan trading frequency, kini Ajaib Sekuritas sudah menjadi broker saham paling besar nomor lima di Indonesia. Dalam waktu tujuh bulan setelah peluncuran, Ajaib mencatatkan lebih dari sepuluh miliar lot saham yang terjual.


Walaupun baru beroperasi di tahun 2019, nyatanya kini Ajaib telah berubah status menjadi Unicorn. Ajaib resmi menjadi Unicorn ketujuh di Indonesia setelah berhasil menggalang dana Seri B dari DST Global. Dukungan dana yang diraih mencapai Rp2,2 triliun yang senilai dengan 153 juta Dollar AS dan akan digunakan maksimal untuk meningkatkan edukasi dan literasi finansial bagi anak muda. Diketahui, DST Global bersama Ribbit Capital juga merupakan investor dalam Robinhood, fintech investasi saham di Amerika Serikat.

Kemudian pendanaan terus bertambah menjadi Rp3,46 triliun (243 juta Dollar AS), menjadikan Ajaib sebagai startup fintech pertama di Asia Tenggara yang menjadi Unicorn paling cepat. Anderson mengatakan, ia pun akan merekrut banyak talenta secara besar-besaran demi kebangkitan investor ritel saham di Indonesia.

Diberitakan di sejumlah media, naiknya status Ajaib sebagai Unicorn disebut sejalan dengan diskusi antara Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini. Keduanya menginginkan lebih banyak lagi perusahaan Unicorn terlahir di Tanah Air. Hingga kini, terdapat enam startup Indonesia yang sudah mempunyai valuasi di atas 1 miliar Dollar AS. Mereka adalah GoTo, Traveloka, Bukalapak, OVO, Xendit, serta J&T Express. Dan kini, Ajaib sukses berdiri di jajaran para Unicorn tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar