Juni 18, 2023

Kuliah sambil berwirausah, Why not?

 Sufyaan Gymnastiar

@AB19-Sufyaan

1. Kain Tekstil Non Modal Mahasiswa Pascasarjana Berfokus pada Pekerjaan Sosial



Ainul Luthfia Al Firda mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mulai berjualan produk kain tenun tanpa modal dan mulai berjualan aksesoris tekstil pada Agustus 2020.


Ia bisa memulai usaha tanpa modal karena menggunakan sistem pengiriman langsung dari penjual asesoris tekstil seperti selimut tenun, ikat kepala, masker, tas, celana, tas laptop, bandana, dll. Harganya juga terjangkau meski terbuat dari bahan kain tenun yang sangat berkualitas, berkisar antara Rp 14.000-100.000.





Sedangkan untuk masker tenun, ia menjualnya dengan harga Rp 14.000/buah. Ia mengaku maskernya terjual sebanyak 70 dalam seminggu. Secara bertahap, penjualan meningkat. Dari rata-rata Rp 500.000 menjadi Rp 1 juta per bulan, lalu naik hampir tiga kali lipat pada Desember.




“Dulu paling banyak Rp 500.000 sampai Rp 1 juta, tapi kenyataannya setiap bulan ada pesanan bahkan hanya 3-4 kain. Bulan ini benar-benar puncaknya, penjualan hampir Rp 3 juta,” kata Firda kepada detikcom.




2. Jessica Cornellia kuliah sambil jualan basreng, berpenghasilan lumayan!




Jessica Cornellia Anggita (24 tahun), seorang mahasiswa akuntansi untuk mencari uang. Ia berjualan jajanan basreng (bakso goreng) sambil terus bekerja sebagai pembicara.




Dia mengatakan ini adalah pertama kalinya mencoba untuk menjual. Jessica memutuskan untuk berjualan basreng karena banyak temannya yang membutuhkan jajanan untuk menemani aktivitasnya di rumah. Modal awal untuk dijual sangat kecil, bahkan tidak sampai 100.000 rupiah.




Ia memasarkan produknya melalui jejaring sosial. Ia sendiri juga aktif di jejaring sosial pribadinya, sehingga pemasarannya tidak sulit. Pada penjualan bulan pertama, penjualannya bahkan mencapai Rp 10 juta. “Saya jual sambil mengerjakan skripsi karena saya mahasiswa tingkat akhir di Universitas Tarumanagara. Alhamdulillah penjualan basreng bulan pertama lebih dari Rp 10 juta. Kalau dijumlahkan semua biaya modal dan lain-lain. , cuma Rp 2,5 juta,” kata Jessica kepada detikcom.




3. Kisah Sukses Dina & Doni




Dina Nandika adalah salah satu mahasiswa Unpad yang sukses menjalankan bisnis online miliknya. Ia memulai usahanya sendiri saat masih menjadi mahasiswa baru di Fakultas Ilmu Komunikasi. Dengan tekad dan modal awal yang kecil dari menjual tas wanita, kini ia mampu menghidupi dirinya sendiri. Termasuk biaya kuliah, biaya harian, hingga pembelian kendaraan roda empat.




“Awalnya modal saya hanya 200.000, sekarang omzet harian bisa sampai 14 juta. Kalau dihitung per bulan, bulan ini sudah sampai 120 juta”, ujarnya malu-malu. Diakui Dina, memanfaatkan teknologi sambil berjualan melalui sarana online sangat menguntungkan. Dibandingkan membuka agen, strategi penjualan seperti itu dinilai jauh lebih hemat. Gadget dan koneksi internet sudah cukup bagi PKL.




Tak hanya Dina, mahasiswa lain yang juga bisa sukses berjualan lewat sarana online adalah Doni Mulyana. Doni merupakan mahasiswa jurusan peternakan Unpad. Mulai semester empat, dia sudah bisa membayar uang kuliahnya sendiri. Menjual berbagai merchandise seperti kaos, jaket, dan sweater dengan desain dan brand yang ditujukan untuk mahasiswa Unpad.




Pendapatan yang diraihnya pun tidak tanggung-tanggung. Menurutnya, ada event yang bisa mencapai omzet hingga 20jt/bulan, sedangkan dengan order biasa dia mengantongi minimal 3jt setiap bulannya. Doni mengaku mampu menghidupi dirinya selama kuliah hingga lulus Januari lalu. “Alhamdulillah dari semester 4 biaya kuliah sampai lulus, keperluan pribadi, biaya akomodasi dan lain-lain semua ditanggung sendiri,” ujarnya.




Ini adalah pelajaran untuk masa depan. Bisnis itu seperti bola salju, nanti tumbuh, mau untung, fokus saja. Terakhir jangan lupa tentang memberi, banyak keajaiban tentang memberi dan memberi, itu yang dikatakan Doni saat ditanya tentang pesan tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar