September 21, 2023

 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DALAM KEWIRAUSAHAAN




Nama : Zerlinda Giovani
Nama Pembinis : AE02-Zerlinda
Nim : 41721010022

Pelatihan

    Pelatihan kewirausahaan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan guna mengembangkan pengetahuan, bakat, keterampilan, serta sikap dengan menerapkan jiwa wirausaha yang kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan kesempatan yang dihadapi serta memecahkan masalah di lapangan dengan simulasi pada pelatihan. Program pemberdayaan yang baik yang dapat memunculkan berbagai potensi dan pengembangan yang dibantu oleh sistem, alat, atau teknologi baru dan peran pelatih yang akan mempercepat proses pemberdayaan sehingga bernilai tambah, serta mendorong agar masyarakat mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu pembangunan berkelanjutan untuk jangka panjang.
    Seseorang dalam memulai suatu usaha guna meningkatkan produktivitas dan ekonomi harus memiliki ide yang kreatif dan memiliki inovasi agar kewirausahaan yang dijalankan dapat menarik para konsumen. Dengan melaksanakan pelatihan wirausaha jajanan kekinian, remaja putri diajarkan berani untuk berinovasi dalam membuat produk olahan makanan yang akan diproduksi, dihasilkan dan dijual. Potensi sumber daya remaja putri dapat disalurkan melalui kreativitas dan berinovasi dalam pengembangan produk. Dengan begitu, pemberdayaan masyarakat khususnya remaja putri di Dusun Salakan memiliki suatu usaha baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang memaksimalkan kemampuan diri serta dalam hal menambah pendapatan ekonomi. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan remaja putri dapat merealisasikan usaha pengolahan jajanan.

tujuan 

Tujuan pelatihan kewirausahaan pemuda adalah:
1. Mengembangkan minat dan motivasi pemuda untuk terjun ke dunia wirausaha,
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan tata kelola usaha, produksi, pemasaran serta jejaring kemitraan bisnis,
3. Mengembangkan kemampuan wirausaha muda dalam upaya pengembangan kewirausahaan di kalangan pemuda.

Secara umum, pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan motivasi berwirasuaha dan membantu pemuda menemukan ide-ide usaha dan merancang sebuah rencana usaha. Tujuan dari pelatihan wirausaha tentunya tidak akan mengarahkan masyarakat atau pelaku UKM untuk membuat usaha baru. Terpenting bahwa pelatihan wirausaha yang diberikan adalah membantu pelaku UKM untuk melihat peluang usaha dan pasar baru dengan melihat dari sudut yang berbeda. Sudut berbeda tersebut lebih diarahkan kepada perlunya ada inovasi baru dari usaha yang sekarang telah dijalankan.

manfaat

    pelatihan kewirausahaan yakni memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat dunia kerja wirausaha, meningkatkan kemampuan bagi perguruan tinggi dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan, mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha khususnya UKM, dan menghasilkan wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon pengusaha sukses masa depan.

a. Kenaikan produktivitas. Kenaikan produktivitas baik kualitas maupun kuantitas. Tenaga kerja dengan program latihan diharapkan akan mempunyai tingkah laku yang baru, sedemikian rupa sehingga produktivitas baik dari segi jumlah maupun mutu dapat ditingkatkan.

b. Kenaikan moral kerja. Apabila penyelenggara latihan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ada dalam organisasi perusahaan, maka akan tercipta suatu kerja yang harmonis 17 dan semangat kerja yang meningkat. 

c. Menurunnya pengawasan. Semakin percaya pada kemampuan dirinya, maka dengan disadarinya kemauan dan kemampuan kerja tersebut, para pengawas tidak terlalu dibebani untuk setiap harus mengadakan pengawasan. 

d. Menurunnya angka kecelakaan. Selain menurunnya angka pengawasan, kemauan dan kemampuan tersebut lebih banyak menghindarkan para pekerja dari kesalahan dan kecelakaan. 

e. Kenaikan stabilitas dan fleksibilitas tenaga kerja. Stabilitas disini diartikan dalam hubungan dengan pergantian sementara karyawan yang tidak hadir atau keluar. 

f. Mengembangkan pertumbuhan pribadi. Pada dasarnya tujuan perusahaan mengadakan latihan adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi perusahaan, sekaligus untuk perkembangan atau pertumbuhan pribadi karyawan.


Pengembangan 

    program jangka panjang yang ditujukan untuk menciptakan pelaku usaha sosial yang kompetitif dan berdaya saing tinggi. Metode pengembangan kewirausahaan melewati tiga tahapan yaitu pengetahuan kewirausahaan, kemampuan kewirausahaan, serta mental kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metode naratif deskriptif dimana penjelasan utamanya menitik beratkan pada hasil analisa dan pembahasan teori yang sesuai dengan masalah topik penelitian. Data penelitian diambil dari data sekunder dan dari beberapa literatur yang dianggap mendukung topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penciptaan pelaku usaha baik pelaku usaha konvensional maupun khususnya pelaku usaha sosial yang kompetitif dan berdaya saing tinggi yang didukung oleh kemampuan teknis (hardskills) dan kemampuan lunak (softskills). 

    Pengembangan kewirausahaan dilakukan dengan cara mengembangkan pelaku usaha (entrepreneur) yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan atau kemampuan dan mental dengan harapan akan menciptakan kemandirian dalam berusaha dan berbisnis. Hal ini dipandang sangat penting apalagi jika usaha yang digeluti berhubungan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan dan berdampak positif terhadap lingkungan. Pelaku usaha konvensional memiliki kemiripan dengan pelaku usaha sosial hanya saja pelaku usaha sosial merupakan aset dan unsur utama kewirausahaan sosial di masyarakat dan penentu tumbuhnya suatu wilayah dalam pengembangan kewirausahaan berbasis kemasyarakatan. Tentunya tidak semua pelaku usaha bisa berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat kecuali pelaku usaha sosial yang aktifitasnya melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. 


Tujuan

a. menyinergikan kebijakan dan program Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan

b. memperkuat Ekosistem Kewirausahaan di Indonesia;

c. menumbuhkembangkan Wirausaha yang berorientasi pada nilai tambah dan mampu memanfaatkan teknologi; dan

d. meningkatkan kapasitas Wirausaha dan skala usaha.

1. Peluang untuk Menentukan Nasib Diri Sendiri.
mengatur waktu untuk menentukan nasib sendiri. Seluruh pikiran, tenaga, dan waktu yang dihabiskan untuk menekuni usaha kemudian memberikan dampak positif bagi kehidupan wirausahawan di masa yang akan datang. Bisnis yang dijalankan sendiri memberi peluang dan kebebasan bagi wirausahawan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
2. Kesempatan untuk Melakukan Perubahan
Menjadi wirausahawan artinya siap untuk melakukan perubahan, terutama dalam pola berpikir yang mempengaruhi tindakan dan perilaku. Apabila peluang untuk melakukan perubahan dilakukan, maka proses belajar dan kepribadian yang dinamis dapat diasah dengan baik.
3. Peluang untuk Mewujudkan Potensi
Manfaat wirausaha selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mewujudkan potensi. Wirausaha dapat mengaktualisasikan diri dengan cara menggunakan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk menjalankan sebuah usaha. Dengan memiliki bisnis sendiri, seorang wirausahawan dapat mengoptimalkan potensi, ide kreatif, antusiasme, inovasi, dan visi yang jelas sebagai pedoman untuk mewujudkan tujuan.

4. Peluang untuk Mendapatkan Keuntungan
Manfaat wirausaha selanjutnya adalah memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tak terbatas. Namun, untuk mendapatkannya seseorang harus mengeluarkan usaha dan perjuangan yang keras. Sebab, tidak ada keberhasilan yang diraih tanpa rasa lelah. Seorang wirausahawan harus bekerja dengan keras dan giat untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

kesimpulan 

1. Bagi mahasiswa

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi diri bagi para mahasiswa untuk mulai mempersiapkan diri dengan mengikuti pelatihan pengenalan kewirausahaan dalam meningkatkan keterampilan, sehingga saat lulus dari perguruan tinggi, mahasiswa tidak merasa cemas lagi ketika mulai masuk ke dalam dunia kerja.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan evalusi untuk perguruan tinggi dimana pelatihan pengenalan kewirausahaan penting diberikan sejak dini untuk mahasiswa, karena perguruan tinggi sebagai salah satu institusi pendidikan yang nantinya akan menghasilkan lulusan tentunya mempunyai peran yang cukup besar guna menciptakan lulusan-lulusan yang bukan hanya siap pakai di dunia kerja, namun juga siap menjadi entrepreneur sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan. Keterbatasannya adalah waktu pelaksanaan pelatihan. Peneliti mengadakan pelatihan dari pukul 18.00-20.00 karena mengikuti waktu yang disepakati oleh para trainer yang memberikan pelatihan. Dapat dilihat dari beberapa hasil lembar evaluasi subjek, sebagian subjek mengatakan bahwa waktu pelaksanaan pelatihan ini masih kurang efektif. Sehingga diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat memilih waktu di siang hari ataupun di pagi hari, sehingga lebih efektif dan subjek tidak merasakan kelelahan saat mengikuti pelatihan.

daftar pusaka

https://jurnal.polban.ac.id/proceeding/article/view/1424/1187

https://beraukab.go.id/v2/?p=8692

https://store.sirclo.com/blog/jenis-workshop/

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6338378/10-manfaat-wirausaha-bagi-diri-sendiri-serta-masyarakat#:~:text=Wirausaha%20dapat%20mengaktualisasikan%20diri%20dengan,sebagai%20pedoman%20untuk%20mewujudkan%20tujuan.

http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/16026


Tidak ada komentar:

Posting Komentar