Januari 25, 2024

Kolaborasi tanpa batas: ekosistem kewirausahaan dalam dunia teknologi



Abstrak 

Artikel ini menggali konsep "Kolaborasi Tanpa Batas" dalam ekosistem kewirausahaan di dunia teknologi. Menyoroti peran utama kolaborasi di antara start-up, perusahaan besar, investor, dan pusat inovasi, artikel ini membahas bagaimana kerja sama lintas batas tersebut menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital. Dari inkubator hingga platform kolaboratif, pembaca akan dibimbing melalui elemen-elemen krusial dalam menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi. Studi kasus sukses memberikan wawasan konkret tentang bagaimana kolaborasi tanpa batas telah membentuk perubahan positif dalam dunia kewirausahaan teknologi. Artikel ini tidak hanya mengidentifikasi keuntungan dan peluang, tetapi juga mengeksplorasi tantangan dan strategi yang diperlukan untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang dinamis dan berkelanjutan.


I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 

Pada era inovasi teknologi yang pesat, dunia kewirausahaan tidak lagi berjalan secara terpencil. Sebaliknya, kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem kewirausahaan telah menjadi kunci keberhasilan dan pertumbuhan. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, perusahaan dan start-up kini dapat merangkul potensi baru melalui keterlibatan aktif dalam ekosistem yang mendukung inovasi.

Ekosistem kewirausahaan tidak hanya mencakup pelaku bisnis, tetapi juga melibatkan investor, pusat inovasi, inkubator, dan ruang kerja bersama. Konsep "Kolaborasi Tanpa Batas" mencerminkan pentingnya berbagi ide, sumber daya, dan peluang di dalam dunia yang terus berubah. Inilah latar belakang yang mendasari eksplorasi lebih lanjut mengenai bagaimana interaksi lintas sektor dan batas-batas tradisional membentuk ekosistem yang dinamis dan adaptif.

Perubahan ini juga melibatkan pemikiran baru mengenai peran perusahaan besar dan start-up, di mana kolaborasi di antara keduanya dapat menghasilkan sinergi yang kuat. Keberlanjutan ekosistem kewirausahaan juga bergantung pada pendidikan dan pengembangan keterampilan untuk menciptakan generasi masa depan yang siap berkontribusi dalam ekosistem yang semakin kompleks dan global.

Dengan memahami latar belakang ini, kita dapat menjelajahi lebih dalam tentang bagaimana kolaborasi tanpa batas membentuk fondasi untuk perubahan dan inovasi yang berkelanjutan dalam dunia kewirausahaan dan teknologi.

1.2. Fokus Amatan 

bagaimana Kolaborasi Tanpa Batas dalam ekosistem kewirausahaan di dunia teknologi? 

IIKajian Teori 

Resource based view 

Resource Based View (RBV) dipelopori pertama kali oleh Wernerfelt pada tahun 1984. Teori ini mengatakan hubungan dengan perusahaan lain adalah sumber daya yang unik, langka dan tak ada bandingannya, dan perusahaan yang berkolaborasi dengan perusahaan lain lebih mungkin untuk mendapatkan posisi kompetitif yang berkelanjutan dan kinerja yang unggul daripada pesaing yang mempraktikkan kolaborasi terbatas (Barney,

2001). Pemikiran dasar RBV untuk mengetahui dan memahami apa yang membuat suatu perusahaan berbeda, bagaimana memperoleh, dan bertahan dalam keunggulan kompetitif melalui pemanfaatan keberagaman sumber daya yang dimilikinya (Kostopaulos, et al.,

2007). Teori RBV memandang bahwa sumber daya dan kemampuan perusahaan adalah hal yang penting, karena merupakan dasar dari kemampuan daya saing serta kinerja perusahaan berdasarkan sumber daya yang perusahaan miliki. 


Barney, J.B. (2001), "Is the resource-based "view" a useful perspective for strategic management research? Yes", The Academy of Management Review, Vol. 26 No. 1, 41-56.


Kostopoulos, S., & Prastacos. (2007). The Resource-Based View Of The Firm And Innovation: Identification of Critical Linkages. Article of Management, 1-13

III.  Pembahasan

2.1.  Kolaborasi tanpa batas dalam ekosistem kewirausahaan di dunia teknologi 

2.1.1. Kolaborasi 

Kolaborasi penciptaan nilai (Co creation value) merupakan kerjasama antara konsumen dan perusahaan dalam bentuk gagasan, desain, pengembangan, penciptaan produk dan jasa (Prahalad & Ramaswamy, 2004). Penciptaan nilai bersama oleh pelanggan dan pemasok yang membutuhkan upaya gabungan dari mitra untuk

mengembangkan penawaran baru adalah kolaborasi penciptaan nilai (Cossío Silva, Revilla Camacho, & Vega Vázquez, 2013). Berdasarkan konsep ini, bisnis utama berada pada titik interaksi pelanggan dan perusahaan daripada rantai atau proses nilai (Sjödin & Kristensson, 2012). Kolaborasi penciptaan nilai menggantikan pendekatan hierarkis dalam manajemen dan pendekatan linier untuk inovasi, memberi semua pemangku kepentingan kemungkinanuntuk mempengaruhi dan menghasilkan solusi yang bermakna dan relevan dalam lingkungan kolaboratif (Kirah, 2009).


Prahalad, C. K., & Ramaswamy, V. (2004).CUBLUILICID.

https://doi.org/10.1108/10878570410699249


2.1.2. Kewirausahaan 

Menurut (Hasibuan et al., 2021)

Kewirausahaan merupakan suatu

kemampuan dalam menciptakan nilai tambah dipasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berdeba melalui :

  1. Pengembangan teknologi baru
  2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
  3. Perbalkan produk barang dan jasa yang ada
  4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien.

Hasibuan, A., Novita, D., Tarigan, N. M. R.,Yusrita, Y.,& Riana,Z. (2021).Kewirausahaan.Yayasan Kita Menulis.


2.1.3 Teknologi


Perkembangan teknologi sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir, terutama sejak ditemukannya internet dan komputer personal pada tahun 1980-an. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan signifikan pada berbagai bidang, seperti komunikasi, transportasi, kesehatan, hiburan, dan pendidikan (Sefriani, R., dkk.

2022). Internet memungkinkan orang untuk terhubung dan berkomunikasi dengan mudah di seluruh dunia, sementara komputer dan perangkat mobile memungkinkan kita untuk mengakses informasi dan layanan dengan cepat dan mudah.


Sefriani, R., Sepriana, R., Radyuli, P., & Hakiki, M. (2022). Android-Based Blended Learning Media for Computer

Maintenance Lectures. Journal of Education Technology, 6(1).



IV. kesimpulan 

 

Dalam menggali konsep "Kolaborasi Tanpa Batas" dalam ekosistem kewirausahaan di dunia teknologi, dapat disimpulkan bahwa kolaborasi lintas sektor dan tanpa batas geografis menjadi kunci sukses dalam menghadapi dinamika bisnis yang cepat berkembang. Kerjasama antara start-up, perusahaan besar, investor, dan pusat inovasi menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi, mempercepat pengembangan solusi yang relevan, dan memberikan keunggulan kompetitif.

Strategi kolaborasi tanpa batas memungkinkan pemanfaatan keahlian dan sumber daya dari berbagai pihak, menciptakan ruang untuk ide-ide segar dan pemecahan masalah yang out-of-the-box. Dengan menghapus batasan geografis, ekosistem ini juga membuka pintu bagi keterlibatan global, memperluas peluang dan jaringan.

Daftar Pustaka

Barney, J.B. (2001), "Is the resource-based "view" a useful perspective for strategic management research? Yes", The Academy of Management Review, Vol. 26 No. 1, 41-56.


Kostopoulos, S., & Prastacos. (2007). The Resource-Based View Of The Firm And Innovation: Identification of Critical Linkages. Article of Management, 1-13


Prahalad, C. K., & Ramaswamy, V. (2004).CUBLUILICID.

https://doi.org/10.1108/10878570410699249


Hasibuan, A., Novita, D., Tarigan, N. M. R.,Yusrita, Y.,& Riana,Z. (2021).Kewirausahaan.Yayasan Kita Menulis.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar