Januari 25, 2024

strategi bikin lukisan itu menjaga keistimewa oleh model bagi yg tidak punya


 Harga berlipat

Di Indonesia, saat ini lukisan yang bernilai investasi kebanyakan adalah lukisan bergaya klasik. Seni kontemporer juga mulai berkembang. Tapi karena banyak pelukis baru yang muncul, perubahan gaya di seni kontemporer sangat cepat. Alhasil, harga sulit naik tinggi.

Hal tersebut disetujui oleh Jos Parengkuan, Komisaris Syailendra Capital. Sebagai penggemar berat karya maestro Indonesia yang senior, Jos mengaku kurang menikmati seni kontemporer yang terkadang berat dicerna.

Jos antara lain menggemari Affandi. Ia memiliki lukisan hasil guratan maestro Affandi yang menggambarkan perih panasnya saat tawaf di Ka'bah, Mekkah. Dalam lukisan tersebut terlihat bagaimana panasnya matahari yang membuat Tanah Suci bagai menguap.

Jos mengaku membeli lukisan tersebut 10 tahun lalu dan menjadikannya sebagai koleksi pribadi. Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk menjual lukisan tersebut jika saatnya sudah tepat. "Namun kalau saya perkirakan, harganya saat ini mungkin sudah naik 20 kali lipat dari waktu beli," ujar dia.

Tapi yang perlu diingat, jangan sampai salah langkah saat memutuskan berinvestasi di lukisan. Sebab, tidak semua karya lukisan dapat menghasilkan imbal hasil tinggi saat dijual kembali

1 komentar: