Abstrak
Artikel ini mengeksplorasi bagaimana interaksi antara kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi di PT. Bank Danamon Indonesia untuk dapat saling memperkuat. Kepemimpinan yang kuat dapat membentuk budaya yang mendukung inovasi, dan sebaliknya, budaya yang mendukung inovasi dapat memperkuat pengaruh pemimpin. Kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif di PT Bank Danamon Indonesia. Kepemimpinan transformasional mementingkan kepentingan bersama dengan menjelaskan pentingnya tujuan perusahaan agar anggota bersedia mensubordinasikan kepentingan pribadinya. Dari segi situasi internal dan eksternal organisasi, transformasional digunakan dari segi strategis dan bukan mentah.
Kata kunci: Kepemimpinan, Kepemimpinan transformasional, Budaya organisasi, Perilaku inovatif
Pendahuluan:
Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, organisasi perlu terus berinovasi untuk tetap relevan dan berkembang. Salah satu kunci kesuksesan dalam menciptakan inovasi adalah melalui pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi yang mendukung. Inovasi pada dasarnya adalah sebuah kreasi dan implementasi dari sebuah ide, produk, proses dan kebijakan baru. Sebuah ide atau gagasan adalah inti dari inovasi dan keefektifan implementasi merupakan bentuk kontribusi dari pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai (Duygulu & Ozeren, 2009).
Perilaku inovatif karyawan di PT Bank Danamon Indonesia dapat tercermin dari sedikitnya prosedur, kebijakan, dan peraturan perusahaan yang dihasilkan. Prosedur, kebijakan, dan peraturan perusahaan tersebut bahkan banyak yang sudah lebih dari 10 tahun tidak di revisi. Prosedur, kebijakan dan peraturan perusahaan merupakan tolok ukur perilaku inovatif di perusahaan karena dengan ini kita melihat adanya ide yang mengalir dan diimplementasikan di dalam perusahaan. Apabila prosedur, kebijakan dan peraturan perusahaan yang ada di perusahaan jumlahnya sedikit dan sudah lama sekali tidak diperbaharui, ini mengindikasikan bahwa orang-orang di dalam perusahaan tersebut cenderung stagnan dan tidak mengikuti perkembangan terbaru (up to date).
Salah satu variable yang berperan penting dalam perilaku inovasi organisasi adalah kepemimpinan (Leadership). Kepemimpinan berperan penting dan menjadi basis orientasi inovasi pada sebuah organisasi (Amabile & Pratt, 2016). Pemimpin di PT Bank Danamon Indonesia (kecuali Presiden Direktur) hampir seluruhnya diangkat dari karyawan yang mempunyai masa kerja yang sangat panjang, lebih dari 20 tahun. Seperti sebagian besar perusahaan Jepang, senioritas juga menjadi hal yang diperhitungkan di PT Bank Danamon Indonesia. Perusahaan sangat menghargai masa kerja karyawan, sehingga mereka yang telah bekerja lama akan diberi reward berupa posisi manajerial dimana mereka harus mengelola sebuah tim.
Pembahasan:
Kepemimpinan (Leadership):
Kepemimpinan adalah sebuah proses yang dimana seorang individu mempengaruhi suatu kelompok individu-individu lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin membawa proses ini dengan menerapkan pengetahuan dan keahlian kepemimpinannya. Dalam menjalankan fungsinya seorang pemimpin mempunyai cara-cara tertentu atau gaya kepemimpinan, seperti atribusi, kharismatik, transaksional, transformasional. Gaya kepemimpinan yang berhubungan dengan artikel ini adalah gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang mempengaruhi pertimbangan dan rangsangan intelektual individual. Teori yang mendasari kepemimpinan transformasional adalah teori dari George Burn yaitu Transformational Leadership Theory, Burn menjabarkan dalam bukunya yang berjudul Leadership, bahwa gaya kepemimpinan transformasional (transformational leadership) dibagi menjadi empat tipe yaitu Intellectual Leader, Reform Leader, Revolutionary Leaders dan Charismatic Leader.
Kepemimpinan Transformasional:
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang fokus pada pengembangan visi bersama, memotivasi, dan meningkatkan kreativitas anggota tim. Silalahi (2011) menyebutkan kepemimpinan transformasional adalah model kepemimpinan yang didasarkan atas rasa saling percaya antara pemimpin dengan yang dipimpin. Dalam konteks Bank Danamon Indonesia, kepemimpinan transformasional dapat menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa termotivasi untuk berkontribusi dalam proses inovasi. Para pemimpin yang mampu menginspirasi, memberikan arahan yang jelas, dan mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dapat membentuk landasan untuk perilaku inovatif.
Budaya Organisasi:
Herlriegel dan Slocum (2016) memaparkan budaya organisasi merupakan gabungan antara falsafah, ideology, nilai-nilai kepercayaan, norma, harapan-harapan dan sikap. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa peningkatan kinerja organisasional secara umum dipengaruhi oleh aktiva tidak berwujud yang meliputi budaya organisasi, citra perusahaan dan hubungan baik dengan pelanggan.
Budaya yang mendukung inovasi memiliki dampak positif pada perilaku inovatif karyawan. PT. Bank Danamon Indonesia perlu memastikan bahwa budaya organisasinya mendorong pengembangan ide, toleransi terhadap kegagalan, dan penerimaan terhadap perubahan. Sebuah budaya yang memberikan nilai pada eksperimen dan pembelajaran akan memicu kemauan karyawan untuk mencoba hal-hal baru.
Perilaku Inovatif:
Perilaku inovatif didefinisikan sebagai keseluruhan tindakan individu yang mengarah pada pengenalan dan penerapan dari suatu yang baru dan menguntungkan kepada organisasi. Hal ini meliputi pengembangan ide produk baru atau teknologi-teknologi serta perubahan dalam prosedur administrative yang bertujuan untuk meningkatkan relasi kerja atau penerapan dari ide dan gagasan untuk proses kerja secara signifikan meningkatkan efisiensi dan efektivitas mereka (Kleysen & Street dalam Kresnandito & Fajrianthi,2012:97).
Meskipun para ilmuan dan praktisi menekankan pentingnya perilaku inovatif di tempat kerja (innovative work behaviour/IWB), pengukuran mengenai perilaku inovatif tersebut masih sangat sulit untuk dilakukan. De Jong dan Hartog (2008:6) memaparkan empat (4) dimensi untuk pengukuran perilaku inovatif di tempat kerja (IWB) yaitu: opportunity exploration, idea generation, championing dan application.
Kesimpulan:
Dalam lingkungan bisnis yang berubah cepat, organisasi perlu memahami bahwa transformasi kepemimpinan dan budaya organisasi bukan hanya sebagai elemen penting tetapi juga saling terkait dalam mendukung perilaku inovatif karyawan. Kepemimpinan transformasional mementingkan kepentingan bersama dengan menjelaskan betapa pentingnya tujuan perusahaan tersebut sehingga anggota rela mengesampingkan kepentingan pribadinya. Dalam hal situasi internal dan eksternal organisasi, transformasional dipakai dalam hal yang bersifat strategis dan tak baku.
Melalui studi kasus ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga untuk meningkatkan daya saing PT. Bank Danamon Indonesia melalui upaya yang terkoordinasi untuk membangun kepemimpinan yang inspiratif dan budaya yang mendorong inovasi.
Daftar Pustaka
Achmad Kosasih, (2020), Kepemimpinan Transformasional, Penerbit Indigo Media, Tangerang.
Adi Oktavianto, S.T., M.M., (2019), Leadership and Teamwork Skill, Penerbit Piloteknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Atep Afia Hidayat, Ir.MP, (2024), Business Strategy: Leadership, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Cherly Kemala Ulfa, Dr. S.Psi, M.Psi, CIQaR,(2021), Strategi Menigkatkan Inovasi Kerja, Penerbit Adab, Indramayu, Jawa Barat.
De Jong, Jeroen P.J., & Den Hartog, Deane N. (2008). Innovative Work Behavior: Measurement and Validation. SCALES. Zoetermeer.
Don Hellriegel & Hohn W. Slocum, (2016), Organizational Behaviour, Cengage Learning, Boston.
H. Ading Rahman Sukmara, S.E., M.M., (2023), Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Naryawan, Cipta Media Nusantara, Surabaya.
Ryani Dhyan Parashakti dkk, (2016), Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Inovatif Karyawan PT. Bank Danamon Indonesia, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar