Februari 05, 2024

Revitalisasi Pemasaran: Warisan Philip Kotler dan Strategi Prediktif Terkini untuk Retensi Pelanggan di Industri E-commerce B2B

 

Revitalisasi Pemasaran: Warisan Philip Kotler dan Strategi Prediktif Terkini untuk Retensi Pelanggan di Industri E-commerce B2B

(Fadilah Hidayat NIM 46118120054, Fakultas Psikologi, Universitas Mercubuana)

 

Abstrak

Artikel ini meneliti revitalisasi pemasaran melalui dua dimensi utama: warisan Philip Kotler dalam mengembangkan konsep pemasaran, dan penerapan strategi prediktif terkini untuk meningkatkan retensi pelanggan dalam konteks industri e-commerce B2B. Fokusnya mencakup kontribusi teoritis dan praktis Kotler, serta pemanfaatan Support Vector Machines (SVM) berbasis teknik seleksi parameter AUC dalam memprediksi pergantian pelanggan.


Pendahuluan

Dalam dunia pemasaran, menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan penawaran bernilai kepada konsumen, pelanggan, mitra, dan masyarakat adalah inti dari proses pemasaran. Dilihat dari (Kotler, 2011) Philip Kotler, sebagai tokoh sentral dalam disiplin ini, telah memainkan peran krusial dalam mengembangkan teori pemasaran modern. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kontribusi Kotler membentuk esensi pemasaran dan bagaimana konsep tersebut dapat diaplikasikan secara inovatif di era e-commerce B2B yang berkembang pesat.

Pembahasan kemudian mengarah pada tantangan yang dihadapi industri e-commerce B2B, khususnya dalam memprediksi dan mengatasi pergantian pelanggan. Gordini dan Veglio memperkenalkan SVM berbasis teknik seleksi parameter AUC sebagai solusi pintar untuk menghadapi ketidakseimbangan data dan kompleksitas nonlinier. Artikel ini akan membahas lebih lanjut penerapan SVMauc dalam konteks strategi retensi pelanggan (Gordini & Veglio, 2017).


Pembahasan

Konsep pemasaran yang melibatkan produk, harga, distribusi, dan promosi menjadi esensial dalam menghadapi persaingan industri e-commerce B2B yang semakin ketat. Artikel ini membahas revitalisasi pemasaran dengan memasukkan strategi retensi pelanggan sebagai elemen kunci dalam bauran pemasaran.

Dalam strategi pemasaran, memahami konsep merek menjadi krusial. Merek, sebagai identitas unik yang mencakup nama, istilah, desain, dan asosiasi tak berwujud, menciptakan nilai ekonomi dan gambar yang membedakan penjual di pasar. Standar brand ISO memperkuat aspek tak berwujud merek, menekankan manfaat ekonomi dan nilai yang dihasilkan (AMS 2013).

Selanjutnya, penerapan strategi prediktif terkini, seperti SVMauc, menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pergantian pelanggan. Penekanan pada atribut produk, penetapan harga yang rasional, distribusi efisien, dan promosi yang tepat waktu dan terukur semakin vital dalam mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan di e-commerce B2B. 

Dengan merangkum warisan Kotler, konsep pemasaran, dan penerapan strategi prediktif, artikel ini bertujuan untuk memberikan pandangan holistik mengenai revitalisasi pemasaran dalam menghadapi tuntutan industri e-commerce B2B yang terus berkembang. 

 

Kesimpulan dan saran

Dari pembahasan mengenai revitalisasi pemasaran, warisan Philip Kotler, dan strategi prediktif terkini untuk retensi pelanggan dalam industri e-commerce B2B, dapat disimpulkan bahwa warisan Kotler memainkan peran krusial dalam membentuk pemasaran modern. Penggunaan strategi prediktif, seperti SVMauc, menjadi kunci dalam mengatasi kompleksitas pergantian pelanggan. Konsep pemasaran yang melibatkan produk, harga, distribusi, dan promosi menonjol, sementara pemahaman mendalam terhadap identitas merek menjadi krusial untuk menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Standar brand ISO menekankan bahwa merek bukan hanya atribut fisik, melainkan juga aset tak berwujud yang menciptakan gambar dan asosiasi unik di benak mitra.

Dalam konteks ini, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan terkait pengaruh warisan Philip Kotler dan pengembangan strategi prediktif yang lebih canggih. Perusahaan juga dapat memperkuat pengelolaan merek dengan memanfaatkan standar brand ISO, meningkatkan inovasi produk dan fleksibilitas harga, serta mengoptimalkan distribusi dan taktik promosi. Pelibatan tenaga kerja dalam pemahaman strategi prediktif dan pelatihan keterampilan pemasaran juga dapat memberikan kontribusi signifikan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam industri e-commerce B2B yang dinamis.


Daftar Pustaka

Herhausen, D., Miočević, D., Morgan, R. E., & Kleijnen, M. H. P. (2020). The digital marketing capabilities gap. Industrial Marketing Management, 90(March), 276–290. https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2020.07.022

Kotler, P. (2011). Philip Kotler’s contributions to marketing theory and practice. Review of Marketing Research, 8, 87–120. https://doi.org/10.1108/S1548-6435(2011)0000008007

American Marketing Association (2013). Definitions of marketing. https://www.ama.org/the-definition-of-marketing/

Kotler, P. (2000). Managing and Delivering Marketing Programs. Marketing Management: The Millennium Edition, 1–456. www.pearsoncustom.com

Gordini, N., & Veglio, V. (2017). Customers churn prediction and marketing retention strategies. An application of support vector machines based on the AUC parameter-selection technique in B2B e-commerce industry. Industrial Marketing Management, 62, 100–107. https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2016.08.003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar