April 26, 2014

Kisah Sukses Oishii Donut and Bakery

229-Febby Febria Verlita

Oishii merupakan pencetus donat dari ubi jalar ini memang berbeda dari donat-donat dipasaran, pertama kali membangun usaha ini pendiri Oishii yaitu Halim Wibowo Santoso berpikir bahwa modal lah yang paling penting untuk mmembangun suatu usaha tetapi seiring dengan berjalannya waktu, barulah mengerti bahwa memiliki banyak chanel merupakan yang terpenting. dengan jaringan yang dimiliki akhirnya Oishii bisa mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk bisnis Oishii, memulai dengan modal Rp. 10 jta dan dengan periode kembali modal yaitu kurang lebih 6 bulan Oishii, pelan-pelan merintis usaha donat ubi ini, modal yang kembali lagi dilakukan Oishii untuk menginfestasikan kembali pada pembelian peralatan untuk menjadikan bisnis Oishii terus berkembang.

Halim Wibowo Santoso sendiri termasuk sangat tidak gentar menjalankan bisnis ini dimana dengan melihat bahan baku ubi sangat mudah di temui . Oishii tidak takut adanya pesaing-pesaing seperti donat ubi karena resep Oishii ini sangat susah dibuat dan perlu memiliki penanganan khusus karena banyaknya serat yang terkandung dari ubi sendiri.

Marketing yang efektif saat ini memang dari mulut ke mulut dan selain itu ia juga memiliki beberapa salesment untuk menawarkan produk seperti : kantor, mall, sekolah. ia membayar salesment ini oleh komisi berbasis. media lain yang digunakan adalah brosur dan toko online di facebook. Di masa depan, depan ia ingin memperluas dan memiliki outlet lebih. Saran dari Oishii sendiri untuk usaha yang baru lebih baik meminimalkan biaya pemasaran yang berlebihan.

Dapat dikatakan pada awalnya pemilik Oishii hanya memperkenalkan produk keteman-teman dan rekan dan orang-orang membantu untuk menyebarkan dan mempromosikan Oishii. akhirnya, memiliki uang untuk membuka toko selain itu, pemilik Oishii juga memenangkan beberapa kompetisi dan mendapat publikasi dimajalah.

Logo Oishii saat ini, menggambarkan donat dengan bentuk huruf yang proporsional. nama Oishii sendiri berawal dari kata "OO isi" sehingga dihubungkan dengan "Oishii" dalam bahasa jepang yang artinya enak. Oishii sendiri ingin merubah citra yang dimiliki karena saat ini ingin menonjolkan nama dari produknya yaitu ubi jalar. kedepannya mungkin Oishii akan merubah nama menjadi donat ubi Mr. Lin.

Oishii sendiri menentukan harga yang dipatok dari biaya langsung dan biaya tidak langsung (transportasi, bahan baku, dll). mengatur margin keuntungan yang diinginkan (termasuk margin pemasaran), bandingkan dengan pesaingnya. selain itu agar pelanggan mampu terus tetap pada Oishii, Oishii melakukan dan mempertahankan kualitas yang dimiliki selain itu memberikan kepuasan lebih kepada konsumen. Oishii sendiri memang memiliki perbedaan dari donat-donat lain. terbukti dari janji yang diberikan seperti 36jam tekstur segar dan kenyal dari waktu produksi. yang lebih meyakinkan "manisnya pas tidak bikin enek".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar