Aspek penting dari pengelolaan
usaha adalah keuangan. Apabila pengelolaan keuangan amburadul maka bias dipastikan
usaha akan mengalami gejolak dan tak jarang hingga gulung tikar. Manajemen
keuangan usaha bias anda mulai sejak anda menggagas usaha serta mengumpulkan
modal. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
a. Manajemen
keuangan persiapan usaha meliputi darimana modal didapat, hutang modal yang
nantinya harus dibayar, pengeluaran modal untuk keperluan usaha, serta sisa
modal aktif Yng bisa diputar untuk kegiatan usaha.
b. Manajemen
keuangan saat usaha dijalankan merupakan factor penting dari berjalannya suatu
usaha. Pengelolaan keuangan menjadi lebih rumit karena di dalamnya termasuk
transaksi, pengeluaran dan pemasukan, serta hutang-piutan usaha.
Inilah cara mengelola keuangan
usaha dengan 7 Disiplin Finansial.
·
Pisahkan Rekening Pribadi dengan Perusahaan. Hal
ini Agar terhindar dari penggunaan yang tidak disengaja atau dianggap uang
Anda juga. Meskipun perusahaan 100% milik Anda, pemisahan rekening ini akan
lebih memudahkan untuk akurasi perhitungan.
·
Bujetkan Pengeluaran Bulanan. Termasuk gaji
Anda. Gajilah diri Anda sesuai dengan jabatan dan ‘angka’ kebutuhan Anda. Jika
terpaksa pinjam, hitung sebagai kasbon/utang yang harus dibayar di gajian
berikutnya.
·
Buat Proyeksi Arus Kas. Dengan proyeksi
arus kas, Anda tahu, kapan akan menerima duit, keluar duit, dan akan minus/plus
duit. Dengan itu bisa diambil langkah antisipasi sebelum terjadi minus.
·
Buat Laporan Arus Kas. Idealnya adalah
laporan keuangan (laba/rugi dan neraca). Tapi, jika belum memungkinkan karena
masih usaha baru, buatlah setidaknya laporan keluar masuk duit.
·
Pisahkan Akunting dengan Kasir. Jika bagian
yang pegang duit (kasir) juga membuat laporan keuangan, maka ada potensi
manipulasi laporan. Misalnya, kas di laporan ada, ternyata saat diaudit tak ada
(terpakai untuk kepentingan pribadi).
·
Hindari Uang Menginap di Karyawan. Banyak
kejadian uang yang dibawa pulang ke rumah cenderung akan dipakai, mulai dari
alasan foya-foya, saudara sakit, pulang kampung, sampai kucing cedera.
·
Lakukan Cek Stok Secara Berkala. Celah
manipulasinya adalah stok yang sudah terjual, dilaporkan belum terjual.
Alhasilnya, duitnya pun sudah raib.
Hal yang perlu anda siapkan
setidaknya buatlah 5 buku akun atau buku rekening atau bahasa mudahnya buku
catatan terpisah yang mencatat tiap-tiap transaksinya. Apa saja itu?
1. Buku
Arus Kas atau buku kas
Catatan keluar
masuk uang secara riil. Isinya hanya catatan uang keluar dan masuk saja. Dari
pos manapun. Ini yang pertama. Sederhananya, itu lho seperti buat buku kas di
mesjid-mesjid atau di RT/RW kita itu. Uang keluar…uang masuk…lalu saldo.
2. Buku
Persediaan Barang
Catatan untuk
setiap pertambahan barang masuk karena pembelian ke suplier yang kita lakukan
dan berkurangnya barang karena laku terjual.
3. Buku
Pembelian dan Penjualan
Catatan uang
keluar karena pembelian barang yang kita lakukan. Nilai rupiahnya. Catat nilai
rupiahnya setiap kita melakukan pembelian barang ke suplier. Catat juga uang
masuk karena penjualan. Buku ini bisa juga menjadi ringkasan dari buku kas,
tapi khusus pembelian dan penjualan saja. Kumpulkan data dari buku kas harian,
masukkan ke buku ini. Dengan buku ini, kita bisa memantau berapa besar
pembelian dan berapa besar penjualan (omzet), dan selisihnya langsung menjadi
laba kotor sebelum dikurangi biaya-biaya.
4. Buku
Hutang Piutang
Catatlah hutang
pelanggan dan piutang anda ke pihak supplier.
5. Buku
Biaya dan pendapatan lain selain dari penjualan barang/jasa kita
Catatan
biaya-biaya dan pendapatan lain harus dikumpulkan dalam sebuah akun/buku
tersendiri. Ini penting untuk mendapatkan data laba bersih. biaya-biaya itu
seperti listrik, telepon, pengemis dsb.
Sumber :
Buku 40 Tool Dahsyat, Untuk
Mengelola Bisnis UKM
http://kampungwirausaha.com/panduan-mengelola-keuangan-sederhana-untuk-usaha-kecil/
https://id-id.facebook.com/KomunitasIdeUsaha/posts/121971337927118
Tidak ada komentar:
Posting Komentar