Bagaimana cara memulai menjadi
pengusaha ?
Banyak orang yang ingin menjadi
pengusaha, tetapi mereka semua bertanya-tanya bagaimana cara menjadi pengusaha?
Kemudian dari mana kita harus memulai?
Menjadi sukses sejak dini memang menjadi impian hampir setiap orang, apalagi ditambah dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, angka angkatan kerja yang membludak sementara lapangan kerja yang terbatas, persaingan yang ketat, ini semakin memperparah tingkat pengangguran di negeri ini. Maka menjadi pengusaha semuda / sedini mungkin menjadi solusi terbaiknya.
Menjadi pengusaha sebenarnya
bukanlah hal sulit diera modern seperti sekarang ini, bahkan dengan sebuah
gadget saja kita sudah bisa menjadi pengusaha. Beberapa orang memulai dengan membuat toko online, tetapi bagaimana mindset untuk
memulainya ? Pertanyaan ini sangat banyak ditanyakan oleh orang yang ingin
memulai bisnis.
Kita tidak butuh kualifikasi
tertentu, uang atau otak sebesar samudera atau bahkan sebuah ide yang baik
sekali. Yang dilakukan seorang pengusaha adalah membuat “sesuatu” yang secara
konsisten menghasilkan uang.
Saatnya bicara tentang diri KITA
Kita anak muda yang tidak kaya, mungkin sulit mendapat kerja atau membenci
pekerjaan kita ? Mungkin sedikit sifat “memberontak” ? adalah jurus pertamanya.
Karena sangat tidak mungkin kita akan bekerja sampai kuku kita patah dan mata
Anda jatuh ke meja. Hei, dunia menunggu kita!
Kualitas terpenting dari pengusaha muda yang baik adalah energi dan determinasi. Hal
lainnya adalah menjadi seorang yang persuasif, hal ini bisa dipelajari. Saya
mulai sebagai orang super pemalu di usia 17,
saya dengan cepat belajar bagaimana menjual karena itu satu-satunya cara supaya
saya bisa menambah uang
jajan.
Cukup kalimat pembukaannya ya J, sekarang mari buat Anda lebih kaya
dari sebelumnya!
A. “The idea”
Lupakan
hal-hal nonsense yang kita dengar tentang value dari sebuah
ide. Ide
itu murah. Ide bisnis itu bernilai lebih kecil daripada sebuah daging rendang yang sudah dimakan separuh.
Tentu saja kita butuh ide. Tetapi ketahuilah bahwa perusahaan yang sukses
mendapatkan pendanaan bukan hanya dari ide brilian yang liar. Starbucks
memulai dengan menjual kopi di Seattle. Facebook membangun MySpace yang
lebih baik, Google membangun Yahoo search yang lebih baik. Microsoft
meng-copy Apple – sedangkan Apple meng-copy Xerox.
B. Original ideas are overrated
Yang tidak
overrated adalah timing. Google memilih waktu yang tepat untuk membangun search
engine, kalau kita mau membuatnya sekarang ya good
luck deh.
Kebanyakan
orang takut memulai bisnis ketika ada kompetisi, tetapi kompetisi bisa saja
merupakan hal baik.
Tempat terbaik
membuat restoran baru adalah tepat di sebelah restoran lain yang sudah sukses.
Mereka sudah dengan baik hati dan kerja keras membangun audience. Banyak bisnis
bagus mendompleng kesuksesan bisnis lainnya, lebih baik memiliki beberapa
kompetitor daripada tidak sama sekali, handa hanya perlu menjadi 10% lebih baik.
Saya secara
personal merekomendasikan menjual sesuatu yang teman akan membeli dalam
hitungan detik. Kita akan mengerti bidang yang kita sendiri kuasai, kita
akan mengerti customer kita, kita
akan sangat passionate terhadap apa yang kita
lakukan.
Jika kita bisa membuat bahwa perusahaan kita adalah tentang “why” bukan “what” nya, kita akan menginspirasi diri kita
sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Untuk bisa survive ke langkah berikutnya, kita
membutuhkan butiran-butiran inspirasi.
C. Memulai
Memulai
perusahaan banyak kemiripan
dengan membesarkan anak, semua orang mengasumsikan bahwa kita tahu apa yang Anda lakukan, tetapi si bayi dan perusahaan
kan terlahir tanpa buku manual instruksi, kita
melaluinya dengan jatuh bangun dan belajar sambil berjalan.
Pada awalnya kemungkinan besar kita akan gagal. Tujuan kita
adalah membangun mesin uang, tapi mungkin kita tidak
memiliki keseluruhan bagian dari yang dibutuhkan. Ide kita mungkin saja separuh salah, tetapi kita tidak tahu bagian mana yang salah, hal ini normal sekali.
Bagian besar
dari memulai perusahaan adalah meyakinkan orang untuk mempercayai kita. Ada sebuah
kisah yaitu ketika Steve Jobs mendirikan Apple,
ia tidak punya uang dan tidak punya customer, yang terjadi kemudian ia menjadi
seorang entrepreneur hebat. Yang pertama
ia lakukan adalah meyakinkan toko komputer lokal untuk meng-order produk Apple
yang bahkan belum dibuat, berikutnya dia meyakinkan supplier komponen yang
dibutuhkan untuk membuatnya dengan order yang dia dapat untuk meyakinkan
supplier bahwa ia bisa membelinya. Lalu Jobs dan tim kecilnya bekerja di garasi
untuk membangun komputer pertama, diantarkan ke toko tepat waktu dan membuat
profit lumayan. Apple dilahirkan dengan modal minim sekali.
Seringkali
ketika menjalankan semua ini pengusaha harus juggling antara
membangun the perfect company (idealist) dan membayar tagihan (realist) –
ketiadaan ke-duanya bisa-bisa membunuh bisnis kita.
Banyak yang mempercayai bahwa realist / idealist partnerships adalah hal umum
dalam bisnis.
Jangan Scaling dengan cepat
Jangan
melakukan scaling dengan prematur. Jangan menjadi perusahaan besar terlalu
cepat. Jadilah lambat dalam membakar / spending uang . Jangan membuang waktu
menulis mission statement dan dokumen-dokumen kebijakan. Kamu masih kecil,
jadilah gesit dan selalu dalam sebuah misi. Buat dan juallah barang. Akan ada
waktu untuk departemen HR nantinya.
Jangan kaget
kalau kita akan mengubah seluruh perusahaan kita. Sangat langka suatu bisnis bisa survive dari fist contact
dengan customer.
Harus survive
untuk jangka waktu panjang, reinvest pada kesuksesan-kesuksesan kecil kita dan lipat gandakan.
D. Meng-copy diri Anda
Ini adalah
langkah yang hampir tidak pernah dipenuhi oleh bisnis kecil.
Sampai posisi
ini, mesin uang Anda hampir selalu memiliki bagian yang tidak bisa dipisahkan :
kita sebagai founder.
Jika kita memiliki background akuntan, kita
mungkin head akuntan. Jika kita programmer, kita mungkin programmer terbaik di situ.
Apapun yang kita lakukan, kita selalu merasa menjadi bagian
essensial dan selalu “overworked” atau bekerja berlebihan.
Ini bagian
beratnya : Anda harus membuat diri Anda menjadi “tidak berguna” atau redundant
dalam tim Anda. Jika Anda tiba-tiba mati besok,
bisnis Anda harus tetap berjalan seperti biasa. Alternatifnya, kita
menjadi self-employed dengan asisten.
Beberapa
bisnis tidak bisa melepaskan jebakan ini, jika kita
copywriter brilian, kita akan struggle. Karena yang membuat perusahaan
ini hebat adalah kita. Dalam kasus ini, kecuali kita bisa menanamkan diri kita
di dalam business model, kita tidak akan berkembang.
E. Scale
Langkah
terakhir adalah seperti bermain “Who Wants to Be A Millionaire”. Setiap
pertanyaan yang kita jawab benar akan memberikan kita uang, jika salah, kita akan
pulang ke rumah.
Jangan membuat
kesalahan dengan mengasumsikan sebuah perusahaan besar itu seperti perusahaan
kecil – hanya saja lebih besar –
Sejalan dengan
perkembangan perusahaan, culture diri kita
juga akan berubah. Bahkan kita bisa membenci perusahaan yang kita buat sendiri (banyak founders merasakan konflik seperti
ini). Ingatlah tidak ada bisnis yang bisa
berkembang tanpa batas. Beberapa bisnis lebih efisien dengan size tertentu –
mudah untuk menjadi perusahaan perbaikan pipa ledeng dengan hanya 2 orang,
tetapi hampir tidak mungkin membangun perusahaan perbaikan pipa dengan 1000
orang. Pahami limit diri kita dari awal. Perusahaan software
internet adalah perusahaan yang bisa scale dengan baik, karena itu banyak
mencetak milioner muda.
Akhirnya ..
Saat ini tidak sulit memulai sebuah
perusahaan. kita bisa membuat killer product di
kamar kos tanpa harus mendaftarkan perusahaan. Ini cukup untuk Facebook.
Entrepreneurship adalah bentuk dari
“perjudian yang tercerahkan”. Skill dan keuletan adalah faktor penentu yang
besar. Sepanjang kita pantang menyerah apabila terjatuh,
dan terus belajar, peluang kita sukses tetap ada, kita hanya harus berani melakukannya!
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar