Sudah
menjadi rahasia umum jika orang tionghoa banyak menguasai perekonomian di
Indonesia. Orang tionghoa di Indonesia lebih banyak berniaga ketimbang
berpolitik. Orang tionghoa biasanya bekerja lebih keras ketimbang orang lain
disekitarnya. Moto orang Tionghoa dalam kerja keras yang sering saya dengar
adalah “Kita harus bisa memindahkan gunung” dan “Kita harus bisa
seperti orang lain walaupun kita melakukannya 100 kali lebih keras dari
mereka.”
Tidak
betul jika ada yang mengatakah bahwa semua orang Tionghoa lebih hebat dari ras
manapun dalam bidang bisnis. Dari setiap suku pasti selalu ada yang menjadi
pedagang dan menjadi kaya. Mengapa orang Tionghoa di Indonesia lebih banyak
yang sukses di bidang bisnis? karena mereka
berkumpul. Jika kita berkumpul dengan pedagang maka kita lebih cenderung
menjadi pedagang. Jika kita berkumpul dengan karyawan maka kita lebih cenderung
menjadi karyawan. Orang Tionghoa di Indonesia jumlahnya sedikit dan mereka
cenderung berkumpul, karena sebagian besar anggota perkumpulan mereka memiliki
profesi sebagai pedagang maka sampai sekarang hal tersebut menjadi sebuah
kebiasaan. Coba lihat di negara China, di sana orang Tionghoa yang jadi
gelandangan, pengemis, bahkan penjahat juga banyak. Saya harap apa yang saya tulis
ini bisa membangkitkan siapa pun untuk mengubah mindset. Siapa pun bisa sukses
berbisnis asalkan ada kemauan dan terus menerus belajar.
etika
menjalani hidup sebagai pedagang tentunya ada modal yang harus dikeluarkan dan
juga ada risiko yang harus ditanggung ketika gagal. Pedagang tidak memiliki
penghasilan tetap... kadang omzet banyak, kadang sedikit, bahkan kadang tidak
ada omzet sama sekali. Hal tersebut sangat
tidak disukai oleh sebagian besar orang sehingga sebagian besar orang tersebut
lebih memilih profesi lain yang menjanjikan penghasilan tetap, meskipun sedikit.
Orang
Tionghoa cenderung dikatakan lebih memiliki nyali. Hal tersebut boleh dikatakan
benar namun perlu diingat bahwa hal tersebut bisa dilatih. Caranya melatih
adalah dengan memfokuskan apa yang kita lakukan pada keuntungan yang bisa
diraih. Ketika kita bisa melihat keuntungan tersebut
maka hal berikutnya adalah kita harus memiliki dua buah pemikiran, yaitu jangan
takut dan jangan menyesal. Kita tidak boleh takut untuk bertindak. Apa pun
hasilnya kita tidak boleh menyesal.
Sumber :
http://visimediapustaka.com/artikel-buku/134-rahasia-sukses-bisnis-orang-tionghoa
http://id.netlog.com/irvandpoetra/blog/blogid=141140
Tidak ada komentar:
Posting Komentar