KEWIRAUSAHAAN
BERPIKIR
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KREATIF DAN INOVATIF
@Startup-K04
Idham
Rizqi Fajri @K04-Idham
Aldiansyah
Amir @K15-Aldiansyah Amir
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
2018
Abstrak
Semua inovasi dimulai dengan ide-ide kreatif.
Kreativitas adalah titik awal untuk sebuah inovasi. Kreativitas diperlukan,
tetapi bukan merupakan kondisi yang harus ada untuk melakukan sebuah inovasi.
Inovasi adalah implementasi dari inspirasi kreatif. Kreativitas ditandai dengan kemampuan untuk membuat
dan menciptakan sesuatu menjadi bentuk yang baru, untuk menghasilkan sesuatu
melalui keterampilan imajinatif. Kreativitas juga merupakan sikap, kemampuan
untuk menerima perubahan dan kebaruan, keberanian untuk bermain dengan ide dan
berbagai kemungkinan, dan fleksibilitas dalam cara pandang.
Kata Kunci: Kreatif, Kreativitas dan Inovasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide
baru dengan menggabungkan, mengubah, atau memodifikasi ide yang telah ada.
Sejumlah ide kreatif dapat menakjubkan dan brilian atau sederhana dan praktis,
dan ada juga ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya (Okpara, 2007).
Setiap ide adalah hasil dari pemikiran dan setiap
produk adalah manifestasi dari ide seseorang. Para pemikir yang kreatif adalah
orang yang melihat suatu masalah sebagai suatu kesempatan untuk meningkatkan
dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lebih baik. Apapun tujuannya,
berpikir adalah alat yang sangat diperlukan dalam kehidupan semua wirausaha
sukses. Banyak hal yang dinikmati saat ini adalah hasil pemikiran kreatif yang
tidak terjadi secara kebetulan. Contoh, Bill Gate menciptakan komputer, Graham
Bell menciptakan telepon, Michael Faraday memikirkan listrik, Isaac Newton
memikirkan hukum fisika dari ilmu pengetahuan, dan Wright Brothers yang
menghasilkan pesawat terbang.
“Innovative
genius is 1 percent inspiration and 99 percent perspiration”
(Thomas Edison). Dari pernyataan Thomas Edison tersebut, seorang jenius inovasi
hanya membutuhkan satu persen inspirasi, namun untuk berhasil mewujudkan idenya
dibutuhkan 99 persen kucuran keringat. Artinya, ide yang cemerlang sekalipun
tidak akan berhasil jika tidak didukung dengan usaha yang maksimal. Inovasi membutuhkan
usaha terus-menerus untuk mewujudkan ide-ide baru.Inovasi didefinisikan sebagai
“menambahkan sesuatu yang baru terhadap suatu produk atau proses yang ada”
(Okpara, 2007). Produk atau proses yang telah dibuat sebelumnya mungkin telah
berlangsung cukup baik. Ketika dilakukan perubahan agar produk atau prosesnya
menjadi lebih baik, maka saat itu terjadi inovasi. Inovasi adalah keberhasilan
dalam mengeksploitasi ide-ide baru (Okpara, 2007).
1.2 Manfaat
Penulisan
1.
Dengan
adanya artikel ini dapat memberikan kesempatan kepada penulis untuk membahas
mengenai ilmu-ilmu yang diterima selama masa perkuliahan ke dalam praktek
lapangan.
2.
Sebagai
bahan informasi bagi pembaca apabila akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
3.
Meningkatkan
pengetahuan dan wawasan tentang Berpikir mengembangkan kreativitas dan inovatif.
4.
Menumbuhkan
dan meningkatkan motivasi untuk lebih berpikir kreatif dan inovatif
.
Permasalahan
1. Bagaimana
cara Berpikir Mengembangkan Keterampilan Kreatif & Inovatif ?
2. Apa itu kreatif dan inovatif dalam kewirausahaan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengembangkan
Keterampilan Kreatif & Inovatif
Kreativitas merupakan
sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun, kemampuan ini
berbeda dari satu orang terhadap orang lainnya. Kemampuan dan bakat
merupakan dasarnya, tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi
kreativitas seseorang. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang
kreatif. Ada yang mengatakan hanya orang jenius/pintar saja yang memiliki
kreativitas. Kreativitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukkan
hanya bagi segelintir orang. Mengingat kreativitas merupakan suatu cara pandang
yang sering kali justru dilakukan secara tidak logis. Proses ini melibatkan
hubungan antar banyak hal dimana orang lain kadang-kadang tidak atau belum
memikirkannya.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membantu
mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas dan inovasi sebagaimana
dikemukakan oleh James L. Adams (1986) :
a. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara
pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda antara objek, proses,
bahan, teknologi, dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air
teh kemudian dibotolkan menjadi teh botol yang harum dan segar rasanya. Untuk
membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita
yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Dari sini
kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang
yang kreatif akan memiliki intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan
mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan
ini nantinya dapat emperlihatkan ide-ide, produk dan jasa yang baru. Sebagai
contoh, kita dapat melakukan latihan dengan melihat hubungan antara
pasangan-pasangan: suami-istri, kue coklat dan es krim vanili, atlet dan
pelatih serta manajer de-ngan buruh.
b. Pengembangan Perspektif Fungsional
Kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang
fungsional dari benda dan orang. Seseorang yang kreatif akan dapat melihat
orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan mem-bantu menyelesaikan
suatu pekerjaan. Misalnya, sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau
dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ketemu. Cara
lain, kita harus me-mulainya dari cara pandang yang nonkonvensional dan dari
perspektif yang berbeda. Sebagai contoh, cobalah sebutkan fungsi lain dari
sebuah kursi, batang korek api, dan lain-lain.
c. Gunakan Akal
Fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri
dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an. Otak
bagian kanan dipakai untuk hal-hal seperi analogi, imajinasi, dan lain-lain.
Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja-kerja seperti analisis,
melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah, dan lain-lain.
Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam kerjanya ia harus saling
berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan anlitis terhadap
pengetahuan, evaluasi dan tahap-tahap implementasi. Jadi, bila kita ingin lebih
kreatif, kita harus melatih dan mengembangkankemampuan kedua belah otak kita
tersebut.
d. Hapus Perasaan Ragu-Ragu
Perasaan ragu hanya akan menghambat aksi dalam memulai
sesuatu, dan tidak akan membawakan hasil apapun, maka lepaskan ragu tersebut
dan yakinlah pasti bisa.
2.2 Kreatif dan Inovatif dalam kewirausahaan
Tahukah kamu, apa yang dimaksud kreatif dan inovatif ? kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kemampuan untuk menciptakan tersebut dinamakan kreatifitas. Sedangkan inovatif adalah bersifat memperkenalkan atau mengembangkan hal-hal baru dinamakan inovasi.
Antara kreatif dan inovatif biasanya memiliki keterkaitan dan biasanya pula dimiliki oleh orang yangmemiliki jiwa kewirausahaan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dan pengendalian kreatifitas dan inovasi yang ada dalam diri kita sendiri, ada sedikit tips untuk menggali kreatif dan inovatif kita, yaitu :
1. Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke positif. Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya diri dan optimis dalam mengembangkan sisi kreatifitas.
2. Jangan Takut untuk mencoba hal baru. Sebaiknya kita memiliki rasa yang ingin tahu, karena dengan rasa ingin tahu yang kita miliki maka rasa untuk mencoba hal yang baru akan lebih mudah, Hal-hal yang baru membuat kita akan lebih bisa meningkatkan kreatifitas, bahkan menggali kreatifitas kita.
3. Percaya Diri. Syarat ini merupakan syarat wajibnya, apabila kita ingin menggali kreatifitas kita kita sebaiknya memiliki jiwa yang selalu confident (PD), dengan rasa PD, maka kita nantinya dapat melalukan hal-hal baru dengan mudah tanpa adanya rasa takut salah atau takut jelek, dll.
4. Berdoa. Dengan usaha yang kita lakukan, tanpa diiringi dengan doa kita tidak dapat melakukannya, kesuksesan yang besar di nilai dari usaha dan doa yang kita lakukan.
5. Hadapi ketakutan gagal. Orang-orang kreatif adalah mereka yg gagal ratusan kali. Tapi mereka mengambil pelajaran dari kegagalan itu sebagai peluang untuk mencoba lagi dengan cara yg berbeda dan mungkin lebih baik. Kegagalanlah yg secara langsung menyebabkan kreatifitas.
CONTOH KASUS
Keberhasilan Tokopedia menjadi salah satu situs marketplace terbaik di Indonesia tidak lepas dari kerja keras William Tanuwijaya. Sebelum bisa berada di posisinya sekarang, perjuangan besar harus dilakukan pria yang saat ini berumur 35 tahun ini.
William Tanuwijaya tidaklah lahir dari keluarga berada. Ia lahir dari ayah seorang pegawai swasta dan ibu yang merupakan ibu rumah tangga. Lahir dan besar di daerah Pematang Siantar, Sumatera Utara membuat William tidak banyak mengenal dunia luar sejak kecil.
Hal inilah yang membuat almarhum ayah dan paman William bertekad besar agar anaknya bisa mendapat penghidupan yang lebih baik. Setelah mena
matkan bangku SMA, William hijrah ke Jakarta untuk menempuh bangku pendidikan tinggi.
"Saya lahir dan besar di Pematang Siantar. Almarhum ayah dan paman saya ingin saya punya hidup lebih baik. Saya waktu itu diberikan izin pergi merantau dari Sumatera Utara ke Tanjung Priok naik kapal empat hari tiga malam, untuk kuliah di Jakarta," tutur William dalam acara Entrepreneur Wanted di Institut Teknologi Surabaya, Rabu (15/3/2017).
Perjuangan besar sudah lekat di hidup William sejak ia duduk di bangku kuliah. Di tahun kedua William mengenyam pendidikan di universitas, ayahnya jatuh sakit dan divonis mengidap kanker. Sebagai anak laki-laki dalam keluarga, William tidak punya pilihan lain selain menggantikan posisi ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.
"Demi bisa dapat uang, akhirnya saya cari-cari kerja sambil kuliah. Pekerjaan pertama saya adalah operator warnet untuk shift malam, saya harus bekerja dari 9 malam dampai 9 pagi. Tapi itu jadi berkah tersendiri buat saya, karena dari jadi penjaga warnet itulah saya jatuh cinta dengan dunia internet," kata William.
Kini, William tak lagi duduk di bilik warnet. Ia sudah menjelma menjadi pengusaha sukses. Menurut SimilarWeb, Tokopedia kini menjadi situs asal Indonesia yang paling populer bagi netizen Indonesia, mengalahkan Twitter dan Wikipedia.
Data AppAnnie di tahun lalu menunjukkan bahwa aplikasi Tokopedia adalah aplikasi yang paling sering digunakan oleh penggemar jual beli online se-Indonesia. Total pengguna aktifnya dua kali lipat lebih besar dibandingkan pemain e-commerce lain.
Membangun Tokopedia
Setelah lulus dari bangku kuliah, William sempat bekerja di satu perusahaan di Jakarta. Namun di tahun 2007, William melihat peluang yang akhirnya memberikan ia inspirasi untuk membangun Tokopedia.
Idenya tersebut muncul setelah ia melihat tidak adanya rasa percaya masyarakat untuk membeli lewat internet, terlebih karena banyaknya penipuan transaksi.
Dari situ, William melakukan riset mengenai usaha internet yang seakan-akan menjadi 'sarana' kriminal. William merasa internet seharusnya menjadi akses berguna untuk mempermudah segalanya, termasuk kegiatan jual-beli.
"Saya berpikir, kalau ada yang bangun model bisnis serupa tapi bisa menggaransi rasa nyaman konsumen berarti hal itu akan sangat dibutuhkan. Dari sana saya mau buat perusahaan semacam ebay," cerita William.
Sulit cari modal dan tenaga kerja
Setelah berdiri, tantangan lain kembali harus dihadapi william dan rekannya dalam membangun tokopedia. William mengungkapkan, saat awal berdiri ia sangat sulit mencari pemodal yang mau berinvestasi di ide miliknya. Beberapa investor juga meragukan kredibilitas Wiliam yang berasal dari keluarga seadanya dan bukan lulusan kampus ternama luar negeri.
"Rata-rata mereka menanyakan latar belakan saya dan menagapa saya begitu optimis bisa berhasil menjalankan bisnis ini, sementara belum ada bisnis serupa di Indonesia. Saya butuh waktu dua tahun hingga akhirnya mendapat modal yang saya butuhkan," tutur Wiliam.
Selain modal, William juga mengaku sulit mendapat Sumber daya manusia berkualitas yang mau bekerja di Tokopedia. Ia menuturkan, pernah menawarkan lowongan kerja Tokopedia dengan mengikuti jobfair di salah satu kampus, namun tidak ada yang datang untuk mendaftar.
"Saya dan partner saya berdiri dua hari lamanya untuk menawarkan Tokopedia, tapi tidak ada satupun mahasiswa yang daftar. Mereka lebih memilih bekerja di bank atau perusahaan lain."
"Tapi ada saja kesempatan ketika kita mau usaha. Setelah tokopedia berjalan, ada orang Indonesia lulusan luar negri yang rela pulang untuk bisa bekerja di Tokopedia," lanjut William.
Titik balik kesuksesan
Berkat kerja kerasnya, Tokopedia saat ini sudah memiliki lebih dari 1000 pegawai. Ia juga berhasil untuk memberikan penghidupan yang lebih baik pada penjual yang menempatkan barangnya di Tokopedia.
Ada lebih dari satu juta penjual di Tokopedia yang berasal dari berbagai kalangan. William mengungkapkan, ia berharap tokopedia akan terus mampu membantu masyarakat Indonesia mendapat perataan ekonomi lewat internet.
"Belajar dari pengalaman saya mengenai bagaimana sulitnya membangun kepercayaan di awal, filosofi kami di Tokopedia adalah untuk terus berusaha memberikan kesempatan kepada setiap individu di Indonesia untuk memulai bisnis dengan mudah dan gratis."
KESIMPULAN
Kreativitas
merupakan bahan bakunya. Inovasi merupakan hasil komersial. Jadi, sesuatu
yang baru belum tentu inovasi jika yang dihasilkan itu tidak merupakan
sesuatu yang lebih baik. Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan produk dan
jasa yang berkualitas adalah hasil dari tindakan yang bersedia memikul
resiko. Insya Allah, setiap perjuangan dan kekalahan akan meningkatkan
keahlian, kemampuan, dan dapat mempertebal keyakinan.
DAFTAR PUSTAKA
- · https://bwfitri.files.wordpress.com/2011/12/ebook-modul-kewirausahaan-untuk-mahasiswa.pdf (diakses pada tanggal 18 maret 2018)
- Carol Kinsey
Goman. 1999, Kreativitas Dalam Bisnis,
Binarupa Aksara, Jakarta.
- Kao, John. 1989.
Entrepreneurship, Creativity and Organization, Taxs, Cases and
Readings, Englewood cliffs, New Jesey,Prentice Hall.
- · Kuratko, Donal F. and Richard M, Hodgets, 1995. Entrepreneurship, A. Contemporary Approach, 3rd edition, the Dryden Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.