Maret 20, 2018

Dedikasi Berwirausaha Dan Tantangannya






Dedikasi dalam Berwirausaha dan Tantangannya



Nabila Maula, Armeta, Amelia

@J10, @J23, @J24

@Proyek-J03





Abstrak

Dedikasi adalah sebuah pengorbanan dalam Pikiran

Mengapa demikian? Karena dalam berwirausaha membutuhkan banyak Pikiran dalam menghasilkan Ide ide untuk berjualan/berdagang. Maka seorang Startup/Entrepreneur harus mengorbankan dan meluangkan Pikirannya sedalam dalamnya.

Semakin banyak berkorban maka akan menghasilkan Hasil dari Usaha yang sedemikian rupa akan mencapai Kesuksesan.

Biasanya motivasi seseorang tertarik  menjadi pengusaha karena dia ingin bebas, mandiri dan menjadi “Bos” bagi dirinya sendiri. Kemandirian seseorang dapat diukur melalui bagaimana seseorang itu mampu berdiri sendiri dan tidak terlalu tergantung pada orang lain yang sering disebut sebagai ciri wirasauhawan yang memiliki dedikasi tinggi. Banyak penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui perilaku dan kemampuan seorang wiraswasta yang mempengaruhi keberhasilanya.



A.   Pendahuluan

1.   Latar belakang perlunya Berwirausaha

Saat ini di Indonesia terdapat banyak pengangguran. Mulai dari yang tidak pernah sekolah hingga yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat hidup sejahtera tanpa menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau karyawan adalah dengan memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha mikro. Hasilnya adalah tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dalam menjadi seorang pengusaha, yang diperlukan adalah bekal keterampilan berwirausaha yang cukup.

Hadirnya pengusaha baru yang kreatif dan inovatif bisa meningkatkan perekonomian hingga berkali-kali lipat. Contohnnya adalah negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Di negara tersebut setiap saat tumbuh wirausahawan baru, lapangan pekerjaan baru pun ikut muncul. Lulusan sekolah bisnis, seperti MIT dan Harvard, yang memiliki mata kuliah kewirausahaan, membuat mahasiswanya tidak segan melakukan praktik wirausaha.

                 2. Tujuan Berwirausaha



Tujuan seseorang untuk berwirausaha antara lain karena memperoleh empat imbalan berkut ini.

 a. Laba

Laba berarti dapat menentukan laba yang dikehendaki atau keuntungan yang diterima, serta berapa yang akan dibayarkan kepada pegawai atau pihak lain.

b. Kebebasan

Kebebasan yaitu bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi dan intervensi, serta bebas dari budaya dan organisasi perusahaan.

c. Impian personal

Impian personal merupakan hak menentukan visi dan misi sendiri, bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas yang membosankan.

d. Kemandirian

Kemandirian adalah mengatur segalanya, seperti permodalan, pengelolaan, pengawasan secara mandiri atau menjadi manajer bagi dirinya sendiri. 



    Tantangan Berwiraausaha

Tentu saja, ide wirausaha terihat sangat brilian Namun sesungguhnya, potensi masalah akan mulai muncul, dan akan terus meningkat dengan kecepatan mengejutkan,Sebagai perintis wirausaha, ada banyak sekali hal yang harus Anda lakukan, dan banyak pula hal yang bisa Anda lakukan, meski awalnya tidak di rencanakan. Banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan, tanpa pemberitahuan sama sekali kepada konsumen potensial.  
Ketidakmampuan Manajemen biasanya Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.
Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis.
Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk keduanya usaha besar maupun usaha kecil


3. Kajian teori 


                             KREATIVITAS

Pada saat ini, landasan pengetahuan di dalam ekonomi sudah bergeser ke arah kreativitas, inovasi, dan imajinasi (Van den Broeck et al. 2008; Oke et al. 2009 dalam Fillis dan Rentschler, 2010). Di dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, dibutuhkan kreativitas dalam menjalankan bisnis. Menurut Mc Mullan dan Shepherd (2006) dalam Fillis dan Rentschler (2010), kondisi persaingan tinggi disebabkan oleh efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang membuka peluang bisnis sekaligus membuat kondisi pasar menjadi semakin rumit.

      

            INOVASI

         Inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter, seorang ahli ekonomi yang berasal dari Wina, Austria. Menurut Schumpeter, inovasi berarti usaha mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi, sehingga dengan inovasi, seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses krja, dan kebijakan untuk seluruh stakeholder.

 

         KEWIRAUSAHAAN

John J. Kao (1993) dalam Saiman (2009) mendefinisikan kewirausahaan (entrepreneurship) adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pencarian peluang bisnis, manajemen risiko dari peluang yang telah diambil, serta melalui kehlian komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam keberhasilan usaha. Kemudian ditambahkan oleh Robert D. Hisrich et.al. (2005) dalam Saiman (2009), pengertian kewirausahaan adalah dinamika proses penciptaan peningkatan kemakmuran. Kemakmuran diciptakan dari individu yang berasumsi bahwa risiko mayor yang berasal dari ekuitas, waktu, komitmen, dan nilai untuk penyediaan barang atau jasa. Produk atau jasa tersebut bisa tidak baru atau tidak unik, tetapi nilai-nilai harus diterapkan oleh pelaku wirausaha. Caranya dengan menggunakan serta mengelola sumber daya dan keahlian yang dibutuhkan.



Keterkaitan Antara Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan

Seorang wirausahawan dalam berbisnis harus berlandaskan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Kedua sifat tersebut dapat membuat bisnis perusahaan mencapai kesuksesan. Berikut ini adalah tabel perbedaan antara kreatif dan inovatif.

          Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, diperlukan kreativitas. Kreativitas dalam membuat produk-produk baru, pelayanan yang lebih unggul, lebih baik dari pesaing. Menjadi seorang pebisnis yang inovatif bisa menambah pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan yang lama. Ide yang kreatif dan inovatif bila dikembangkan dan dijalankan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan, yang dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha dan mendorong bisnis menjadi semakin besar dan berkembang.

          Inovasi dan kreativitas berhubungan erat. Kreativitas adalah berpikir sungguh-sungguh untuk menghasilkan ide-ide baru untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan inovasi merupakan proses mengubah ide-ide tersebut menjadi kenyataan yang menguntungkan. Proses berkreasi akan menghasilkan awal mula inovasi. Awal mula inovasi itu bagaikan benih yang harus dipelihara hingga tumbuh dan menghasilkan buah keuntungan. Kemampuan entrepreneur berinovasi akan menentukan keberhasilan bisnis di masa yang akan datang, karena mampu mengantisipasi perubahan, dari sisi pelanggan maupun kompetitor.

Keberhasilan pengembangan suatu produk dimulai dengan memillih produk yang tepat untuk diproduksi secara massal untuk dipasarkan di pasar global. Oleh karena itu diperlukan sumber daya ide yang kreatif dan inovatif, serta proses terbaik dalam mewujudkan ide-ide tersebut. Pemilihan ide yang tepat dalam menghasilkan produk baru merupakan pengantar kesuksesan perusahaan.

    Kisah Pengusaha Sukses



Susi Pudjiastuti
Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol. Setelah memilih untuk berhenti sekolah sebelum lulus SMA, ia memulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya, Pangandaran, sebagai penghasil ikan, Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan. Dengan modal hanya Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya berhasil menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan dan lobster.

Bisnis maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut. Untuk mengatasi masalah pengiriman ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut, Susi membeli sebuah pesawat dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk lautnya, yang kemudian berkembang menjadi armada maskapai penerbangan Susi Air yang melayani rute pedalaman dan carter.




Kesimpulan

Maka dedikasi dalam wirausaha mungkin sama seperti sebuah kesungguhan yang disertai pertanggung jawaban untuk menciptakan sebuah hasil. Inilah tantangannya!
kalau mahasiswa ingin berperan memajukan bangsa ini, jadilah seorang wirausaha yang sukses
tidak hanya mengurangi satu calon penganggur, tetapi juga banyak penganggur lain telah membuka lapangan kerja baru. Tidak hanya menjanjikan pencapaian materi, tetapi juga lebih dari itu hasilnya berupa pribadi-pribadi yang teruji ketangguhannya menghadapi berbagai rintangan.





Sumber

https://www.google.co.id/amp/s/sugiartoph.wordpress.com/2014/10/25/kewirausahaan/amp/

https://blog.sribu.com/7-tantangan-untuk-memulai-wirausaha/

industri18fajrirahmawati.blogspot.co.id/2013/01/tantangan-dan-masalah-dalam-berwirausaha.html?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar