Label : Q22_ERLIN
Design thinking memiliki lima
proses yaitu antara lain :
Empathy
Empathy yaitu Kemampuan untuk melihat dunia dari sisi orang lain, yang
dapat kita dapatkan dari cara melihat :
Orang lain lihat
Orang lain rasakan
Pengalaman
yang sama dari orang lain Cara yang digunakan adalah mendekatkan diri dengan
subyek .
•IDEO’s
Human – Centred Design Toolkit menjelaskan bahwa empati adalah suatu pemahaman
yang mendalam terhadap masalah dan realita dari kehidupan dari orang yang
menjadi subyek pemecahan masalah .
•Identifikasinya
melalui : ekspresi obyek yang menjadi subyek yang kita amati
•Emphati
: cara melihat, memahami dan berinteraksi dengan dunia orang/ subyek.
•Tidak sama dengan marketing
tradisional riset, maka empati riset tidak berfokus pada fakta saja tetapi
tentang motivasi dan pikiran si obyek, sehingga dapat menjelaskan keinginan
dari yang obyek katakan.
Tiga bagian penting dalam empathy
yaitu :
•Observe
(amati) : mengapati perilaku User dan cara mereka berinteraksi dengan
lingkungan agar dapat memahami hal yang sebenarnya dibutuhkan oleh mereka.
•Engage
(terlibat) : merupakan cara untuk terlibat secara langsung dengan user, seperti
turut serta dalam membantu mengungkapkan pikiran dan nilai yang mereka pegang.
•Immerse (Merasakan Langsung ) ;
merupakan cara untuk merasakan situasi yang user rasakan.
Hal pertama yang dilakukan dan
pusat dalam design thinking adalah empathize. Tahap ini berfokus pada user
(customer dan client) dan mencari apa sebenarnya permasalahan yang harus
diselesaikan. Terdapat 3 bagian dalam tahap empathize, yaitu observe (amati),
engage (terlibat), dan immerse (merasakan langsung). Observe merupakan cara
dalam mengamati perilaku user dan cara mereka berinteraksi dengan lingkungannya
agar dapat memahami hal apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh mereka. Engage
merupakan cara untuk terlibat secara langsung dengan user, seperti turut serta
dalam membantu mengungkapkan cara berpikir dan nilai yang mereka pegang.
Terakhir, immerse. Immerse merupakan cara untuk merasakan situasi yang user
rasakan. Dalam empathize, penting untuk memahami diri user dan hal apa yang
penting bagi mereka.
Define (menentukan)
Dalam tahap ini, informasi yang
telah diperoleh pada tahap empathize akan dianalisis untuk menentukan dan
mengidentifikasikan inti dari masalah. Kemudian, kita harus berfokus pada user
yang spesifik untuk mempermudah proses penemuan masalah. Penemuan masalah juga
harus berdasarkan insight (wawwasan) dan kebutuhan user.
Ideate (menghasilkan ide)
“Think outside the box” adalah
kalimat yang sangat tepat pada tahap ini. Di sini, kamu harus bisa
mengidentifikasikan solusi baru secara kreatif dan inovatif untuk problem
statement yang sudah dibuat pada tahap define. Cara menghasilkan ide ada
banyak, seperti brainstorming, brain write, worst possible idea, mind mapping,
dan SCAMPER.
Prototype (prototipe)
Tahap ini adalah tahap untuk
mengaplikasikan ide kreatif dan inovatif. Tahap ini membuat solusi dapat
dilihat secara visual. Dalam pembuatan prototipe, kamu harus dapat
menyederhanakan, berpikir, dan bertindak cepat, dan menggunakan pendekatan
ekonomis yang nantinya dapat diubah menjadi sebuah beta product atau sebuah
Minimal Viable Product (MVP).
Test (uji coba)
Ini adalah tahap terakhir dalam
design thinking. Di tahap ini, kita menguji coba prototipe dengan user untuk
memonitor bagaimana respons dan anggapan mereka tentang solusi yang kita
ciptakan. Di sini juga kita dapat menarik kesimpulan apakah solusi sudah
memuaskan user atau belum. Jika belum, kita masih memiliki peluang untuk
memperbaiki solusi dan membuat solusi yang lebih baik. Tahap ini dapat
dilakukan secara berulangkali.
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar