Maret 30, 2020

Nama: Muhammad Yoga Farrasshidiq

NIM: 41819010020Kode 

Bisnis : @Q17-YOGA

MENGENAL EMPATHY MAP

Peta empati empathy map adalah sebuah alat yang dapat membantu kita untuk menganalisa  bagaimana kita bisa mengetahui apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan, dan apa yang dilakukan pelanggan kita. Hal ini bisa dilakukan melalui studi literatur tentang perilaku pelanggan atau melalui survey dan observasi.
Pengguna merupakan titik penting yang menentukan produk yang kita ciptakan dapat diterima atau sebaliknya. Pengguna akan dengan suka rela menerima produk kita jika mereka memang membutuhkan dan tertarik dengan produk tersebut, karena sejatinya pengguna cenderung mau membeli atau menggunakan suatu produk karena didasarkan dengan kebutuhannya. Dalam menciptakan suatu produk, tahap yang sangat penting yaitu analisis kebutuhan pengguna, namun tahap ini justru sering dikesampingkan oleh seorang pengembang suatu produk.

Dalam memahami kebutuhan pengguna, tentunya seorang pengembang produk harus melakukan beberapa riset, observasi dan wawancara yang bertujuan untuk mendapatakn data dan insight awal. Setelah melakukan hal tersebut, pengembang dapat menggunakan Emphaty Map atau Peta Empati yang dapat dijadikan menjadi salah satu alat bantu yang digunakan untuk memahami kebutuhan dari pengguna. Emphaty Map membuat pengembang mampu menyatukan seluruh data dan insight awal yang didapatkan. Hasil dari Emphaty Map itulah yang akan menjadi sumber yang berharga saat membuat user persona.

Kumpulkan semua anggota tim, dimana mereka akan membawa dan mengumpulkan semua data dari hasil riset, observasi atau wawancara. Kemudian tentukan profil yang dapat mewakili dari pengguna, berikan nama dan jenis profesi dari mereka (pengguna).

Kemudian, setelah berkolaborasi, sticky notes, dan penelitian, pertanyaan seperti ini dijawab untuk menyelesaikan kanvas:
Apa yang dipikirkan dan dirasakan pelanggan?
  • Apa yang dikhawatirkan atau ditakuti oleh pelanggan?
  • Apa pelanggan puas? Mengapa atau mengapa tidak?
  • Apa prioritas pelanggan?
  • Apa mimpi dan aspirasi pelanggan?
  • Apa yang menyebabkan reaksi emosional pelanggan?
Apa yang didengar oleh pelanggan?
  • Apa atau siapa yang mempengaruhi pelanggan?
  • Apa pelanggan mudah dipengaruhi?
  • Dimana pelanggan mendapatkan informasi?
  • Apa channel informasi yang sering digunakan pelanggan?
Apa yang dilihat oleh pelanggan?
  • Apakah pelanggan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat umum atau secara pribadi?
  • Seperti apa lingkungan pelanggan?
  • Bagaimana cara pelanggan berinteraksi dengan lingkungannya?
Apa yang dikatakan dan dilakukan oleh pelanggan?
  • Bagaimana pelanggan menggambarkan dirinya di depan orang lain?
  • Kata-kata apa yang digunakan pelanggan saat berbicara?
  • Informasi seperti apa yang tidak dibagikan atau ditinggalkan ketika berbagi dengan orang lain?
  • Bagaimana perbedaan antara perkataan dan perilaku pelanggan?
Apa saja ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan?
  • Apa rintangan yang harus diatasi oleh pelanggan?
  • Apa keluhan dari pelanggan?
  • Apa alasan pelanggan masih belum bisa mencapai tujuannya?
Apa keuntungan yang didapati pelanggan?
  • Apa cara yang digunakan pelanggan untuk mencapai kesuksesan?
  • Bagaimana kesuksesan itu diukur dan seperti apa?
  • Apa tujuan jangka pendek dan panjang yang diinginkan oleh pelanggan?

Empathy map sangat berguna di proses awal dalam desain. Empathy map dibuat sebelum product requirements, tetapi setelah user research tahap awal. Product strategy membahas tentang pemecahan masalah, dan empathy map menjelaskan masalah mana yang harus dipecahkan dan bagaimana memecahkannya. Jika dibuat dengan baik, empathy map akan berpengaruh ke seluruh proyek. Empathy map akan mempengaruhi product requirement, yang akan mempengaruhi product strategy, sehingga mempengaruhi wireframe, mockups, prototype, dan lainnya. Namun, empathy map akan bekerja dengan lebih baik jika menggunakan data real, yang bisa didapatkan melalui user research seperti wawancara pengguna. Tetapi, empathy map juga bisa dibangun dari pengetahuan designer dan feedback dari stakeholders.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar