Oleh :
Hamid Afifudin
@S10-HAMID
Kenali Arti Buyer dan Fungsinya
dalam Transaksi Bisnis - Secara harfiah, arti buyer adalah pembeli. Namun,
posisi buyer dalam sebuah perusahaan tidak sekadar berarti pembeli, melainkan
juga bertanggung jawab menangani masalah pembelian untuk kebutuhan perusahaan.
Tentu saja, pembelian yang
berlaku dalam perusahaan harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Oleh
karenanya, seorang buyer dalam perusahaan juga harus memiliki kualifikasi
khusus.
Arti Buyer
Buyer sendiri merupakan bahasa
asing yang berasal dari Inggris. Oleh karena itu, semua orang bisa mencari arti
kata ini . Secara Harfiah Buyer ini memiliki arti pembeli dan juga langganan
Pengertian Buyer di Perusahaan
Dalam sebuha perusahaan juga
terdapat sebuah divisi buyer. Tentunya pengertian dan tugas yang dimaksud dalam
buyer tersebut berbeda dengan pengertian buyer secara umum.
Pengertian buyer dalam perusahaan
adalah sesorang yang harus memiliki pengetahuan akan pemasaran, penganggaran,
serta mengetahui tentang sluk beluk perilaku konsumen.
Tanggung Jawab Buyer
Setelah mengetahui arti buyer,
kini saatnya Anda memahami tanggung jawab dan tugas-tugasnya. Perlu diketahui,
posisi buyer biasanya terdapat di dalam divisi purchasing suatu perusahaan.
Tentunya, staf purchasing tidak
hanya bertugas melakukan transaksi pembelian, melainkan juga bertanggung jawab
atas sejumlah hal lainnya yang berkaitan dengan aktivitas purchasing. Tanggung
jawab yang dimaksud, antara lain:
1. Meneliti kebutuhan dan
menampung usulan-usulan pengadaan kebutuhan demi kepentingan operasional setiap
divisi. Selanjutnya, menyampaikan hal tersebut kepada manajemen eksekutif
perusahaan untuk meminta persetujuan.
2. Merancang metode pembelian dan
memastikan kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi dengan baik. Buyer harus
mengurus kesesuaian antara pesanan dengan kebutuhan, menyelesaikan transaksi,
pengiriman, dan penerimaan barang tepat waktu, serta memastikan kondisinya
prima saat diterima.
3. Merencanakan sistem pembayaran
sesuai kebijakan perusahaan, melakukan negosiasi, dan memastikan tagihan
selesai sesuai kesepakatan.
4. Berkomunikasi dengan pihak
penyuplai demi memelihara hubungan baik. Bila perlu, meningkatkan volume kerja
sama yang memungkinkan kedua pihak memperoleh keuntungan jangka panjang.
5. Mendokumentasikan rincian
transaksi secara komprehensif, guna memastikan laporan keuangan perusahaan
tersusun dengan baik. Hal ini biasanya dilakukan dengan menerbitkan dokumen
transaksi, seperti faktur, invoice, formulir pesanan barang, atau layanan
pekerjaan.
Tugas-Tugas Buyer
Secara konkretnya, untuk
menuntaskan tanggung jawab tadi, buyer memiliki sejumlah tugas dalam perusahaan,
yakni sebagai berikut:
1. Membuat daftar barang atau
jasa yang akan dibeli dan membuat kategori-kategori berdasarkan frekuensi pembelian
atau jenis kebutuhan.
2. Menyusun daftar supplier barang
dan jasa, baik yang masih berstatus potensial maupun yang sudah ditetapkan.
3. Mengajukan permohonan
pembelian kebutuhan kepada manajemen untuk memperoleh anggaran.
4. Meminta penawaran harga dari
supplier untuk dianalisis guna menemukan penawaran yang paling menguntungkan.
5. Bernegosiasi dengan supplier,
termasuk soal harga, layanan, termin pembayaran, waktu pengiriman, bonus-bonus,
dan sebagainya.
6. Menerbitkan formulir pemesanan
untuk supplier.
7. Memantau proses pengiriman dan
memastikan pesanan sudah sesuai kesepakatan.
8. Mengecek lalu lintas barang
masuk dan berkoordinasi dengan bagian logistik.
9. Berkoordinasi dengan divisi
keuangan untuk memastikan tagihan terselesaikan sesuai tenggat waktu.
10. Mencatat atau
mendokumentasikan setiap dokumen yang diterbitkan selama proses transaksi.
11. Mengevaluasi proses transaksi
secara terus-menerus untuk memperbaikinya.
Sehubungan dengan tanggung jawab
dan tugas buyer yang cukup kompleks, maka buyer di divisi purchasing juga harus
komunikatif. Pasalnya buyer perlu berhubungan dengan banyak pihak, baik di
lingkungan internal maupun eksternal perusahaan.
Fungsi Buyer dalam Perusahaan
Arti buyer begitu penting bagi
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Maka dari itu, jelas tidak sembarang
orang bisa menaklukkan posisi tersebut.
Bukan hanya komunikatif, buyer
atau staf purchasing juga perlu memiliki pengalaman spesifik tentang alur
pembelian, terutama dalam skala besar. Posisi ini cukup menantang, karena
sering kali berhadapan dengan situasi genting yang mustahil diprediksi.
Mengingat hubungannya dengan
tawar-menawar dan penggunaan uang, posisi buyer juga sebaiknya diisi oleh
sosok-sosok bermental baja. Selain itu, buyer juga perlu menguasai metode
pencatatan dan dokumentasi yang mumpuni. Lebih penting lagi, buyer harus punya
ketelitian tingkat tinggi, kejujuran, serta tanggung jawab dan dedikasi.
Fungsi buyer dalam perusahaan
1. Meningkatkan kinerja dan
proses produksi
Fungsi dan arti buyer bagi
perusahaan yang pertama adalah membantu meningkatkan kinerja operasional dan
proses produksi. Ini dilakukan melalui pembelian-pembelian terorganisasi pada
setiap produk atau layanan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Efisiensi pengeluaran
Sering kali buyer atau staf
purchasing dicap sebagai divisi yang gemar menghambur-hamburkan dana
perusahaan. Padahal, posisi ini sebetulnya memiliki peran penting dalam menekan
pengeluaran. Baik lewat seleksi vendor yang tepat, negosiasi, maupun akurasi
dalam memutuskan pos-pos pembelanjaan.
3. Andil dan arti buyer dalam
penetapan harga
Pekerjaan buyer secara tidak
langsung juga bisa berdampak pada grafik harga produk atau layanan perusahaan.
Dalam kondisi-kondisi tertentu, buyer biasanya dituntut bernegosiasi dengan
vendor untuk memberikan keringanan selama jangka waktu tertentu, sehingga
memungkinkan perusahaan menstabilkan harga jual produknya.
4. Kelancaran rantai produksi
Rantai produksi dapat berjalan lancar dengan adanya buyer. Buyer memastikan pesanan bahan baku dengan kualitas yang sudah memenuhi standar selalu datang tepat waktu, pasokan terencana, sehingga aktivitas produksi tidak mengalami hambatan.
5. Kepuasan pelanggan dan citra
positif perusahaan
Jika produksi selalu lancar dan
menghasilkan kualitas terbaik, otomatis pelanggan akan merasa terpuaskan. Makin
banyak pelanggan yang puas, semakin kuat pula posisi produk di pasaran. Tak
mustahil tentunya, keuntungan perusahaan pun kian meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
https://bisniz.id/pengertian-buyer/
http://www.yogrosir.com/2018/07/apa-itu-buyer-dan-pengertian-buyer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.