Kerjasama Tim, Orientasi dan
Motivasi dalam Mendukung Milenial Berwirausaha
Oleh
: Ahmad Marsudin (@T17-Marsudin)
41620110051
Pendahuluan
Ledakan informasi
pada era globalisasi
ternyata berdampak pada
perubahan perkembangan karier
masyarakat, khususnya pada
generasi milenial. Perkembangan
tersebut disebabkan
oleh berubahnya paradigma mengenai
karier pada generasi
saat ini yakni
generasi milenial. (Sa’idah dkk, 2020). Pertumbuhan dari
generasi ke generasi diiringi dengan gaya modernisasi, sehingga membuat anak
yang lahir digenerasi tersebut menjadi lebih kekinian dibanding
generasi-generasi sebelumnya, generasi milenial juga cenderung memiliki rasa
penasaran (kepo) yang tinggi, mereka
memiliki daya tangkap yang cepat terhadap perubahan dan penggunaan teknologi
oleh karena itu beberapa karakter yang ada dapat menjadi sumber daya untuk
membangun bisnis atau berwirausaha jika dibarengi dengan kerjasama tim,
orientasi dan motivasi.
Pembahasan
Kerjasama adalah sekelompok orang yang berada pada sebuah organisasi yang bekerja bersama untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita organisasi. Kerjasama harus dilakukan oleh semua elemen yang ada pada sebuah bisnis/wirausaha, dari puncak pimpinan sampai pada elemen pendukung, kerjasama akan menghasilkan keuntungan jika kerjasama tersebut efektif, seperti apa kerjasama tim efektif tersebut. Kerjasama tim yang efektif akan tercipta jika a) tujuan yang dimiliki jelas; b) saling percaya dan penyelesaian konflik; c) adanya kepemimpinan yang mengikutsertakan kita sebagai pemilik atau kepala tim; d) adanya prosedur pengawasan dan pelaksanaan pengawasan; e) komunikasi antar anggota tim; f) kreativitas; dan proses evaluasi yang terukur dan terjadwal. Sebuah perusahaan merupakan sebuah unit wirausaha yang sudah besar, dalam perusahaan kerjasama tim ternyata memiliki dampaknya sangat besar bagi kemajuan perusahaan tersebut maupun bagi kinerja manajer, semakin baik kinerja manajer dalam membangun kerjasama tim semakin meningkat bisnisnya, meskipun kerjasama tim bukan satu-satunya faktor pendorong majunya sebuah perusahaan/bisnis.
orientasi
adalah proses seseorang untuk memahami keadaan sekitarnya dan ia dapat
melokalisir dirinya dalam hubungan dengan lingkungannya itu (Amalia, Tim
manajemen; penentuan lokasi; fasilitas pendukung; orientasi; sumber permodalan
dan investasi, Modul Kewirausahaan 2). Motivasi adalah suatu energi yang
bersumber dari dalam diri yang membangkitkan, mengarahkan dan memberikan
kekuatan untuk tetap berada pada arah tersebut kepada individu dalam mencapai
suatu tujuan (Setiawan, 2015). Setiap orang memiliki cara mengenali dan
memahami lingkungannya ketika mulai berwirausaha, ada orang yang mengenali atau
beradaptasi dengan cepat, ada yang beradaptasi secara lambat. Manfaat orientasi
sendiri adalah a) mengurangi perasaan diasingkan; b) pegawai dapat merasa
menjadi bagian dari perusahaan dalam waktu singkat; c) orientasi yang berhasil
mempercepat sosialisasi dengan sesama pekerja/karyawan. Tidak sedikit pekerja
baru pada masa orientasi yang gagal, kegagalan orientasi biasanya akan ditandai
dengan mengundurkan diri dalam waktu yang sangat cepat.
Motivasi
adalah motif/alasan seseorang berperilaku, dan setiap orang memiliki motivasi
yang berbeda dalam membangun/menjadi wirausaha, ada yang membangun usaha karena
kebutuhan finansial, ingin bebas dari perusahaannya bekerja, karena PHK, minat,
dan tujuan mulia seperti menciptakan lapangan kerja, namun sebagian besar
tujuan berwirausaha adalah menghasilkan uang.
Wirausaha
adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan
kegiatan usahanya dan bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan,
mengelola dan mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu
sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa, dan
bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan
usahanya atau kiprahnya (Kurniullah dkk, 2021). Sebagai seorang pebisnis maka
perlu untuk memiliki sifat dan karakter berwirausaha, berikut menyebutkan Kurniullah dkk (2021) dalam
bukunya yaitu a) jujur; b) disiplin; c) komitmen; d) percaya diri; e) berprestasi;
f) kretaivitas; g) inovasi; h) kemandirian; i) berani menanggung resiko; j) mencari
peluang; k) keorisnilan; l) leterampilan personal; m) jiwa kepemimpinan; n) daya
analisis yang kuat; o) berorientasi pada hasil.
Generasi milenial atau
disebut generasi Y, lahir pada kurun waktu 1980 hingga 2000-an. Kita sering mendengar
“Generasi Milenial” di masyarakat, apa itu generasi milenial?, generasi
milenial merupakan keadaan dimana perkembangan dan pertumbuhan dalam
kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, sehingga mengalami perubahan
yang sangat cepat (Ali & Purwandi, 2017). Milenial cenderung memiliki rasa
penasaran terhadap segala sesuatu yang sedang booming, dan mereka melakukan berbagai cara untuk memenuhi rasa
penasarannya, mereka yang sangat berambisi sehingga mudah mewujudkannya secara
sempurna (Faiza & Firda, 2018), dan
sifat tersebut merupakan sifat yang penting yang dapat membantu mengembangkan
bisnis/berwirausaha.
Sa’idah
dkk (2020) dalam penelitiannya yang dilakukan terhadap para milenial di Gresik
tentang aspirasi karier generasi milenial menyebutkan, orientasi milenial
memiliki idealisme terhadap profesi impiannya, mereka menetapkan profesi impian
mereka pada profesi yang menuntut keahlian, kenyamanan dari segi gaji dan
lingkungan kerja serta adanya sisi pengabdian terhadap sesama, sisi idealisme
ini juga tercermin dalam standar keberhasilan karier, yakni dapat mengembangkan
usaha milik pribadi selambat-lambatnya pada usia 40-60 tahun (Saidah dkk, 2020).
Generasi
milenial menempati berbagai lapisan masyarakat, ada yang duduk diperguruan
tinggi, maupun yang sudah bekerja. Milenial ini memiliki keinginan untuk
memiliki usaha sendiri, seperti yang telah dikatakan oleh Sa’idah dkk (2020)
dalam penelitiannya mereka cenderung ingin memiliki sebuah iklim lingungan
kerja yang memberikan kenyamanan, kebebasan dan memiliki sumbangsih sosial pada
masyarakat, penelitian lain menunjukan tingginya motivasi mahasiswa setelah
lulus pada sebuah perguruan tinggi untuk berwirausaha dikarenakan ingin
memiliki kekebasan (Aidha, 2016). Generasi milenial dapat maju dalam berwirausaha
karena dari segi perilaku mereka merupakan generasi yang pekerja keras dan
memiliki strategi yang hebat. Dengan adanya milenial yang memiliki jiwa yang
kuat, melakukan kerjasama tim, memiliki motivasi berwirausaha dan mampu
mengenali, memahami dan beradaptasi dengan lingkungannya diharapkan dapat
membantu memajukan perekonomian bangsa dengan inovasi yang diberikan oleh para
pengusaha milenial ini (Fernando & Jamalludin, 2018).
Kesimpulan
Generasi
milenial dapat maju dalam berwirausaha karena dari segi perilaku mereka merupakan
generasi yang pekerja keras dan memiliki strategi yang hebat. Dengan adanya
milenial yang memiliki jiwa yang kuat, melakukan kerjasama tim, memiliki
motivasi berwirausaha dan mampu mengenali, memahami dan beradaptasi dengan
lingkungannya diharapkan dapat membantu memajukan perekonomian bangsa.
Referensi
Aidha, Z. (2017).
Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. JUMANTIK (Jurnal
Ilmiah Penelitian Kesehatan), 1(1), 42-59.
Ali, H.,
& Purwandi, L. (2017). Milenial nusantara. Gramedia Pustaka
Utama.
Amalia, D. N. Modul
Perkuliahan Kewirausahaan 2 Tim Manajemen; Penentuan Lokasi dan Fasilitas
pendukung; Orientasi; Sumber Permodalan dan Investasi
Faiza,
A., & Firda, S. J. (2018). Arus metamorfosa milenial. Penerbit
Ernest.
Fernando, E., &
Jamaaluddin, J. (2020). Peran Wirausaha Milenial Dalam Memajukan Perekonomian
Bangsa. Pewira usaha sebagai penopang kemajuan bangsa.
Kurniullah, A. Z.,
Simarmata, H. M. P., Sari, A. P., Sisca, S., Mardia, M., Lie, D., ... &
Fajrillah, F. (2021). Kewirausahaan dan Bisnis. Yayasan Kita
Menulis.
Sa'idah, I., Atmoko,
A., & Muslihati, M. (2021). Aspirasi Karier Generasi Milenial. Edu
Consilium: Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, 2(1),
62-89.
Setiawan, K. C.
(2015). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan level pelaksana di
divisi operasi PT. Pusri Palembang. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 1(2),
43-53.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.