Maret 09, 2022

MENGENALI ASPEK-ASPEK PENTING DARI POTENSI KEWIRAUSAHAAN

Oleh:

Resa Alif Kurniawan (@U45-Resa)

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk megedukasi pembaca mengenai beberapa aspek dari potensi  kewirausahaan. Penulis berharap pembaca dapat memahami tentang kewirausahaan dan mendorong minat dan kerangka berpikir pembaca kearah yang konstruktif.

Kata Kunci: Potensi, Minat, Potensi Diri, Pengaruh Lingkungan, Kewirausahaan

Pendahuluan

Wirausaha merupakan suatu kegiatan untuk menghasilkan nilai dengan menciptakan, mengembangkan, memasarkan dan mengelola suatu produk atau jasa dengan memperkirakan risiko dan keuntungannya. Wirausaha merupakan pelaku utama dalam pengembangan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru dari berbagai ide atau gagasan yang ada. Di indonesia persoalan mengenai wirausaha masih merupakan persoalan serius. Rasio kewirausahaan di indonesia dinilai masih sangat kecil jika dibandingkan negara-negara lain di dunia. Meskipun jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di indonesia pada tahun 2021 sebanyak 64,2 juta unit, namun Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM  meyebutkan, rasio kewirausahaan indonesia hanya mencapai 3,55 persen di tahun 2021.    

Pemerintah saat ini menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen di tahun 2024. Sebagai pendorong, Kementerian Koperasi dan UKM(KemenKopUKM) menggulirkan program Patenpreneur(Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri) 2022 serta berbagai stimulus. Hal ini terkait dengan keberadaan dan peran wirausaha dalam pembangunan perekonomian negara yang sangat strategis dan penting, yakni:

a.       Menciptakan lapangan kerja baru.

b.      Mengurangi penganguran.

c.       Meningkatkan pendapatan masyarakat.

d.      Mengombinasikan faktor-faktor produksi(alam, tenaga kerja, 

       modal dan keahlian).

e.       Meningkatkan produktivitas nasional.

 Pembahasan

Potensi Kewirausahaan

Potensi utama dalam membangun dan mengembangkan kewirausahaan yang berhasil bermula dari pendidikan dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh seseorang (Alma,2008). Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh kebutuhan untuk berprestasi. Mereka yang memiliki motivasi yang tinggi lebih besar kemungkinannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang enerjik dan inovatif yang memerlukan perencanaan masa depan dan mencerminkan tanggung jawab individual terhadap luaran tugas yang dilakukan (Collins et al., 2004).

1. Potensi Diri

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jika dihubungkan dalam kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan seseorang dalam mengelola dan menjalankan usaha. Potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Kemampuan, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan intelektual, kreatifitas,   kemampuan berinovasi, kepemimpinan, skill, adaptasi dan kompetensi.

2)    Etos Kerja, yakni yang berhubungan dengan kecerdasan emosional dan mental seperti ketekukanan,  ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.

3) Kepribadian, yakni kebiasaan seorang individu, baik jasmaniah, rohaniah, emosional yang menjadi  ciri khas pada individu dan mengacu pada kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Miner(1996) berpandangan tentang tipe kepribadian dalam wirausaha, dikaitkan dengan kemungkinan keberhasilan dalam mengelola usaha, tipe kepribadian akan menentukan bidang usaha apa yang akan membawanya kepada keberhasilan.

4)  Sifat, karakteristik dan perilaku, ciri dan sifat entrepreneurship dari seorang wirausaha ialah  kreativitas dan inovasi. Seorang wirausahawan bisa dilahirkan atau dibentuk, akan tetapi kewirausahawan merupakan jiwa yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan.

Sifat, karakteristik dan perilaku utama wirausahawan pada umumnya adalah:

  1.  Percaya diri
  2.  Beroientasi pada tugas dan hasil
  3.   Berani mengambil resiko
  4.  Jujur dan mandiri
  5.  Memiliki jiwa dan sifat kepemimpinan
  6.  Keorisinilan, yakni inovatif dan kreatif
  7.  Beroientasi pada masa depan
  8.  Serta memiliki rasa ingin tahu 

2. Minat Kewirausahaan

Minat merupakan kecenderungan atau ketertarikan akan sesuatu. Untuk menumbuhkan minat    pada diri seseorang, pada dasarnya dapat diawali dengan menumbuhkan jiwa atau sikap seseorang melalui berbagai metode, contohnya dengan motivasi dan memberikan edukasi atau kompetensi kewirausahaan. Seseorang yang memiliki minat kewirausahaan maka akan cenderung memiliki  motivasi berwirauasaha sehingga akan menghasilkan visi dan tujuan berwirausaha dengan jelas. Hal tersebut dapat membantu seorang wirausahawan untuk menebak langkah dan arah tujuan yang ingin dicapai.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:

1.   Faktor internal, faktor internal umumnya terdiri dari Need for Achievment (kebutuhan berprestasi), Need for independence (kebutuhan akan kebebasan), internal locus of control (rasa percaya diri dan keyakinan), Nilai-nilai Pribadi, serta pengalaman.

2. Faktor eksternal, terdiri dari Role model, Mentor atau tauladan, dukungan keluarga, teman, dan  pendidikan.  

3. Kondisi Lingkungan Kewirausahaan

Kewirausahaan beroperasi dalam suatu lingkungan yang dinamis, yang pada umumnya tidak dapat dikendalikan oleh wirausaha itu sendiri. Literatur-literatur mengenai lingkungan kewirausahaan secara umum membahas lingkungan kewirausahaan yang meliputi kerangka hukum dan kelembagaan, kehadiran pengusaha berpengalaman, kehadiran tenaga kerja terampil, aksesibilitas pemasok, aksesibilitas pelanggan atau pasar baru, tingkat kompetisi antar perusahaan, kebijakan pemerintah yang mendukung, penyediaan pelatihan dan dukungan layanan, dan infrastruktur. Selain itu, kondisi lingkungan kewirausahaan dapat memberikan pengaruh pada seseorang untuk menemukan ide dan motivasi usaha yang sesuai dengan lingkungan sehingga akan menjadi peran penting dalam menciptakan usaha baru. Berikut beberapa faktor dari lingkungan kewirausahaan yang dapat memicu seseorang untuk mendirikan usaha.

1.  Kebijakan hukum dan dukungan pemerintah. Dalam suatu sistem ekonomi yang kompleks, diperlukan peran pemerintah sebagai regulator yang akan mengatur sistem yang ada sehingga sistem dapat berjalan dan sesaui dengan realitas sosial dan keamanan dan sistem administrasi atau birokrasi yang aman dan mudah. Selain itu dukungan pemerintah seperti program kewirausahaan, stimulus ekonomi dan sebagainya dapat menciptakan dan menarik motivasi wirausaha.

2.   Kondisi sosial, budaya, dan ekonomi. Kondisi sosial, budaya dan ekonomi merupakan suatu keaadan atau situasi dalam masyarakat tertentu yang berhubunan dengan keadaan sosial, budaya dan ekonomi. Kondisi sosial, budaya dan ekonomi dapat memungkinkan seseorang untuk mendirikan suatu bisnis yang terkait dengan keadaan sosial dan budaya sedangkan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha.

3.   Kondisi geografi dan demografi, seorang yang akan mendirikan usaha akan selalu melihat letak strategis dan sumber daya yang ada seperti modal, sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Maka dengan kondisi geografi dan demografi yang sesuai akan menjadi daya tarik bagi seorang usaha untuk menentukan bisnis yang akan didirikannya.

4.  Trend pasar. Trend pasar merupakan suatu kejadian dimana terjadinya lonjakan tingkat jual beli produk atau jasa yang bergerak kearah tertentu seiring berjalannya waktu, hal tersebut akan menjadi potensi kewirausahaan untuk mulai mendirikan bisnis dan mengembang ide bisnis yan sedang trend tersebut dengan inovasi dan kreativitas.

5.  Relasi atau networking, relasi atau networking dapat memberikan pengaruh pada diri seseorang. Relasi yang baik dengan seorang wirausahawan memberikan dampak yang signifikan dalam pertumbuhan minat dan kemungkinan bisnis yang akan terjadi dimasa mendatang seperti hubungan kemitraan dan sebagainya.

 

Kesimpulan:

Terdapat berbagai aspek yang diperlukan seseorang untuk mendirikan suatu usaha salah satunya yakni potensi kewirausahaan. Dengan menganalisa potensi kewirausahaan memungkinkan seseorang untuk mengenali berbagai potensi bisnis dan potensi yang ada pada dirinya sendiri. Dengan demikian hal tersebut maka akan mempermudahkan untuk menemukan ide atau gagasan bisnis, informasi dan strategi bisnis, model bisnis, rencana bisnis, dan juga akan meningkatkan pertumbuhan kemampuan berinovasi, kreativitas, mengorganisir, dan sebagainya yang terkait dengan kewirausahaan.

 


 

REFERENSI:

MODUL 1. KEWIRAUSAHAAN 1

Ananda. R & Rafida. T.(2016). Pengantar Kewirausahaan: Rekayasa Akademik Melahirkan Entreprenuer. Medan: Perdana Mulya Sarana.

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4889047/kejar-rasio-kewirausahaan-395-persen-kemenkop-ukm-luncurkan-patenpreneur-2022

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pemerintah-terus-perkuat-umkm-melalui-berbagai-bentuk-bantuan/

https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/download/1841/414/1004

https://media.neliti.com/media/publications/244877-potensi-kewirausahaan-mahasiswa-di-fakul-dd9b6e01.pdf

https://ojs.selodangmayang.com/index.php/bappeda/article/download/24/14/

https://media.neliti.com/media/publications/244877-potensi-kewirausahaan-mahasiswa-di-fakul-dd9b6e01.pdf

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar