Oleh:
Resa
Alif Kurniawan (@U45-Resa)
Abstrak
Artikel
ini bertujuan untuk megedukasi pembaca mengenai beberapa aspek dari potensi kewirausahaan. Penulis berharap pembaca dapat
memahami tentang kewirausahaan dan mendorong minat dan kerangka berpikir
pembaca kearah yang konstruktif.
Kata Kunci:
Potensi, Minat, Potensi Diri, Pengaruh Lingkungan, Kewirausahaan
Pendahuluan
Wirausaha
merupakan suatu kegiatan untuk menghasilkan nilai dengan menciptakan,
mengembangkan, memasarkan dan mengelola suatu produk atau jasa dengan
memperkirakan risiko dan keuntungannya. Wirausaha merupakan pelaku utama dalam
pengembangan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi atau
kombinasi-kombinasi yang baru dari berbagai ide atau gagasan yang ada. Di indonesia
persoalan mengenai wirausaha masih merupakan persoalan serius. Rasio
kewirausahaan di indonesia dinilai masih sangat kecil jika dibandingkan
negara-negara lain di dunia. Meskipun jumlah usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di indonesia pada tahun 2021 sebanyak 64,2 juta unit, namun Sekretaris
Kementerian Koperasi dan UKM meyebutkan,
rasio kewirausahaan indonesia hanya mencapai 3,55 persen di tahun 2021.
Pemerintah
saat ini menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen di tahun 2024. Sebagai
pendorong, Kementerian Koperasi dan UKM(KemenKopUKM) menggulirkan program Patenpreneur(Pahlawan
Tumpuan Ekonomi Negeri) 2022 serta berbagai stimulus. Hal ini terkait dengan
keberadaan dan peran wirausaha dalam pembangunan perekonomian negara yang sangat
strategis dan penting, yakni:
a. Menciptakan
lapangan kerja baru.
b. Mengurangi
penganguran.
c. Meningkatkan
pendapatan masyarakat.
d. Mengombinasikan faktor-faktor produksi(alam, tenaga kerja,
modal dan keahlian).
e. Meningkatkan
produktivitas nasional.
Potensi Kewirausahaan
Potensi
utama dalam membangun dan mengembangkan kewirausahaan yang berhasil bermula
dari pendidikan dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh
seseorang (Alma,2008). Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh
kebutuhan untuk berprestasi. Mereka yang memiliki motivasi yang tinggi lebih
besar kemungkinannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang enerjik dan
inovatif yang memerlukan perencanaan masa depan dan mencerminkan tanggung jawab
individual terhadap luaran tugas yang dilakukan (Collins et al., 2004).
1. Potensi Diri
Potensi
diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jika
dihubungkan dalam kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan seseorang dalam
mengelola dan menjalankan usaha. Potensi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1) Kemampuan, yakni hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan intelektual, kreatifitas, kemampuan berinovasi, kepemimpinan, skill, adaptasi dan kompetensi.
2) Etos
Kerja, yakni yang berhubungan dengan kecerdasan emosional dan mental seperti
ketekukanan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
3) Kepribadian,
yakni kebiasaan seorang individu, baik jasmaniah, rohaniah, emosional yang menjadi ciri khas pada individu dan mengacu pada kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi. Miner(1996) berpandangan tentang tipe
kepribadian dalam wirausaha, dikaitkan dengan kemungkinan keberhasilan dalam
mengelola usaha, tipe kepribadian akan menentukan bidang usaha apa yang akan
membawanya kepada keberhasilan.
4) Sifat,
karakteristik dan perilaku, ciri dan sifat entrepreneurship dari seorang
wirausaha ialah kreativitas dan inovasi. Seorang wirausahawan bisa dilahirkan
atau dibentuk, akan tetapi kewirausahawan merupakan jiwa yang diekspresikan
melalui sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan.
Sifat, karakteristik
dan perilaku utama wirausahawan pada umumnya adalah:
- Percaya
diri
- Beroientasi
pada tugas dan hasil
- Berani
mengambil resiko
- Jujur
dan mandiri
- Memiliki
jiwa dan sifat kepemimpinan
- Keorisinilan,
yakni inovatif dan kreatif
- Beroientasi
pada masa depan
- Serta memiliki rasa ingin tahu
2. Minat Kewirausahaan
Minat
merupakan kecenderungan atau ketertarikan akan sesuatu. Untuk menumbuhkan minat
pada diri seseorang, pada dasarnya
dapat diawali dengan menumbuhkan jiwa atau sikap seseorang melalui berbagai
metode, contohnya dengan motivasi dan memberikan edukasi atau kompetensi kewirausahaan.
Seseorang yang memiliki minat kewirausahaan maka akan cenderung memiliki motivasi berwirauasaha sehingga akan
menghasilkan visi dan tujuan berwirausaha dengan jelas. Hal tersebut dapat
membantu seorang wirausahawan untuk menebak langkah dan arah tujuan yang
ingin dicapai.
Berikut
faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
1. Faktor
internal, faktor internal umumnya terdiri dari Need for Achievment (kebutuhan
berprestasi), Need for independence (kebutuhan akan kebebasan), internal locus
of control (rasa percaya diri dan keyakinan), Nilai-nilai Pribadi, serta
pengalaman.
2. Faktor
eksternal, terdiri dari Role model, Mentor atau tauladan, dukungan keluarga,
teman, dan pendidikan.
3. Kondisi Lingkungan Kewirausahaan
Kewirausahaan
beroperasi dalam suatu lingkungan yang dinamis, yang pada umumnya tidak dapat
dikendalikan oleh wirausaha itu sendiri. Literatur-literatur mengenai lingkungan
kewirausahaan secara umum membahas lingkungan kewirausahaan yang meliputi
kerangka hukum dan kelembagaan, kehadiran pengusaha berpengalaman, kehadiran
tenaga kerja terampil, aksesibilitas pemasok, aksesibilitas pelanggan atau
pasar baru, tingkat kompetisi antar perusahaan, kebijakan pemerintah yang
mendukung, penyediaan pelatihan dan dukungan layanan, dan infrastruktur. Selain
itu, kondisi lingkungan kewirausahaan dapat memberikan pengaruh pada seseorang untuk
menemukan ide dan motivasi usaha yang sesuai dengan lingkungan sehingga akan
menjadi peran penting dalam menciptakan usaha baru. Berikut beberapa faktor dari
lingkungan kewirausahaan yang dapat memicu seseorang untuk mendirikan usaha.
1. Kebijakan
hukum dan dukungan pemerintah. Dalam suatu sistem ekonomi yang kompleks,
diperlukan peran pemerintah sebagai regulator yang akan mengatur sistem yang
ada sehingga sistem dapat berjalan dan sesaui dengan realitas sosial dan
keamanan dan sistem administrasi atau birokrasi yang aman dan mudah. Selain itu
dukungan pemerintah seperti program kewirausahaan, stimulus ekonomi dan sebagainya
dapat menciptakan dan menarik motivasi wirausaha.
2. Kondisi
sosial, budaya, dan ekonomi. Kondisi sosial, budaya dan ekonomi merupakan suatu
keaadan atau situasi dalam masyarakat tertentu yang berhubunan dengan keadaan
sosial, budaya dan ekonomi. Kondisi sosial, budaya dan ekonomi dapat memungkinkan
seseorang untuk mendirikan suatu bisnis yang terkait dengan keadaan sosial dan
budaya sedangkan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi minat seseorang untuk
berwirausaha.
3. Kondisi
geografi dan demografi, seorang yang akan mendirikan usaha akan selalu melihat
letak strategis dan sumber daya yang ada seperti modal, sumber daya alam dan
sumber daya manusianya. Maka dengan kondisi geografi dan demografi yang sesuai
akan menjadi daya tarik bagi seorang usaha untuk menentukan bisnis yang akan
didirikannya.
4. Trend
pasar. Trend pasar merupakan suatu kejadian dimana terjadinya lonjakan tingkat
jual beli produk atau jasa yang bergerak kearah tertentu seiring berjalannya
waktu, hal tersebut akan menjadi potensi kewirausahaan untuk mulai mendirikan
bisnis dan mengembang ide bisnis yan sedang trend tersebut dengan inovasi dan
kreativitas.
5. Relasi
atau networking, relasi atau networking dapat memberikan pengaruh pada diri
seseorang. Relasi yang baik dengan seorang wirausahawan memberikan dampak yang
signifikan dalam pertumbuhan minat dan kemungkinan bisnis yang akan terjadi dimasa
mendatang seperti hubungan kemitraan dan sebagainya.
Kesimpulan:
Terdapat
berbagai aspek yang diperlukan seseorang untuk mendirikan suatu usaha salah
satunya yakni potensi kewirausahaan. Dengan menganalisa potensi kewirausahaan
memungkinkan seseorang untuk mengenali berbagai potensi bisnis dan potensi yang
ada pada dirinya sendiri. Dengan demikian hal tersebut maka akan mempermudahkan
untuk menemukan ide atau gagasan bisnis, informasi dan strategi bisnis, model
bisnis, rencana bisnis, dan juga akan meningkatkan pertumbuhan kemampuan
berinovasi, kreativitas, mengorganisir, dan sebagainya yang terkait dengan
kewirausahaan.
REFERENSI:
MODUL 1. KEWIRAUSAHAAN
1
Ananda. R & Rafida.
T.(2016). Pengantar Kewirausahaan:
Rekayasa Akademik Melahirkan Entreprenuer. Medan: Perdana Mulya Sarana.
https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/download/1841/414/1004
https://ojs.selodangmayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.