Maret 09, 2022

PENGENALAN DAN PENERAPAN MARKETPLACE SEBAGAI MEDIA BISNIS DI ERA DIGITAL

PENGENALAN DAN PENERAPAN MARKETPLACE SEBAGAI MEDIA BISNIS DI ERA DIGITAL


 Oleh : Ilham Nasuha (@U49-ILHAM)


        ABSTRAK

Merebaknya internet di era Digital merupakan dampak dari berkembangnya infrastruktur teknologi informasi. Dari perkembangan tersebut maka muncullah paradigma baru dalam melakukan proses bisnis yaitu dengan menggunakan internet dan infrastruktur teknologi informasi. Proses bisnis yang dilakukan melaui media teknologi informasi dan internet tersebut dikenal dengan sebutan e- commerce. E-commerce merupakan bisnis yang menggunakan ruang virtual sebagi tempat melakukan operasionalmnya. Bebera perusahaan e- commerce tersebut ada yang menyediakan ruang untuk para pelaku usaha lain agar dapat menampilkan produknya di website e-commerce tersebut. Hal tersebut menimbukan terciptanya suatu pasar elektronik yang kita kenal dengan sebutan marketplace . Marketplace merupakan solusi yang tercipta dari pesatnya perkembagan teknologi informasi dan internet yang menggempur industri perdagangan. Dalam marketplace tersebut setiap pelaku usaha dapat menampilkan produknya untuk diperjualkan tanpa perlu repot membangun sistem. Adanya marketplace tersebut sangat menguntungkan para pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah. Marketplace mempermudah pelaku usaha kecil dan menengah tersebut dalam melakukan operasional. Dengan adanya pasar virtual tersebut maka para pelaku usaha hanya perlu memberikan informasi selengkap - lengkap nya tentang produk yang mereka jual di marketplace seperti informasi produk, harga, pengiriman dan lain – lainnya.

 

           1.  PENDAHULUAN

Penggunaan teknologi informasi yang begitu pesat dipengaruhi oleh berkembagnya infrastruktur telekomunikasi. Saat ini untuk layanan data telah terjangkau jaringan generasi keempat atau  lebih kita kenal dengan sebutan 4G. Pembangunan infrastruktur yang terus meningkat menciptakan kemudahan bagi masyarakat untuk menggunakan berbagai konten digital seperti aplikasi chatting instan, aplikasi transportasi online, dan aplikasi belanja online. Teknologi informasi dipergunakan dalam menyimpan dan pengolahan data menjadi sedemikian rupa sehingga data yang telah diolah tersebut menyajikan informasi yang bermutu, relevan dan akurat. Hal tersebut dapat berfungsi untuk menghubungkan antar komputer menurut kebutuhan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan terhadap informasi, internetpun turut mengalami perkembangan. Teknologi informasi dan internet berjalan beriringan dan saling melengkapi sehingga menjadi satu kesatuan. Teknologi informasi juga telah merambah sektor bisnis yang produknya merupakan e-commerceMarketplace tidak dapat dipisahkan dari e- commerce, karena sistem yang di gunakan pada marketplace merupakan sistem e-commerce. Perkembangan internet yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan – perubahan dalam setiap kehidupan mnausia.

Perkembangan tersebut telah memberikan banyak dampak positif dalam kehidupan yang dapat kita rasakan, meskipun tidak dapat dipungkiri terdapat juga dampak negatif dari perkembangannya tersebut. Jumlah pengguna internet terus mengalami peningkkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2016, sebagaimana terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2, populasi penduduk Indonesia sebanyak 256,2 juta orang, sebanyak 132,7 juta orang telah terhubung dengan internet.

 

Tabel 1. Jumlah pengguna internet

Tahun

Pengguna (juta)

2013

82

2014

88,1

2015

110,2

2016

132,26

 

 

Tabel 2. Pengguna internet berdasarkan usia

Usia

Populasi

10 – 24

18,4%

25 – 34

24,4%

35 – 44

29,2%

45 – 54

18%

>55

10%

 

Pengguna internet ini bukan hanya orang dewasa saja, namun remaja pun turut menggunakan internet, klasifikasi penggunaan internet berdasarkan usia dapat dilihat melalui Tabel 2.

Saat ini internet telah mempengaruhi bidang – bidang penting dalam kehidupan seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, layanan publik, gaya hidup, politik dan budaya. Hal tersebut tidak dapat dihindari, karena internet memiliki  peranan penting di dalamnya. Dengan begitu internet bukanlah hal asing di era sekarang ini.

 

Tabel 4. Pengguna teknologi digital di Indonesia

Digital Indonesia

Population

265.4 M

Internet Users

132.7 M

Social Media Users

130.0 M

Unique Mobile Users

177.9 M

Mobile Social Users

120.0 M

 

Adanya e-commerce merupakan dampak dari perkembangan internet dan teknologi informasi. E- commerce merupakan bentuk perniagaan online yang terintegrasi dengan teknologi informasi melalui perantara internetMarketplace memiliki konsep seperti pasar tradisional hanya saja pasar tersebut berbentuk virtual.        Peran           pemilik marketplace adalah mempertemukan penjual dan pembeli di website mereka.

 

Tabel 3. Estimasi Trafik Marketplace

 

Marketplace

Trafic Estimate

(2017)

Lazada Indonesia

88,76 M visit

Tokopedia

87,23 M visit

Bukalapak

61,07 M visit

Kaskus

55,18 M visit

Olx

51,55 M visit

Blibli

45,08 M visit

Shopee Indonesia

18,41 M visit

MatahariMall.com

5,88 M visit

Bhineka

5,12 M visit

 

Terdapat beberapa jenis bisnis online yang  dapat menjadi alternatif bisnis, diantaranya online shop, e-commerce dan marketplace. Ketiganya memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing. Online shop merupakan media jual beli online yang menggunakan media sosial sebagai media berjualannya. E-commerce merupakan website yang menjual produknya sendiri dan tidak

ada penawaran harga atau bisa dikatakan tidak ada komunikasi antara penjual dan pembeli. Sedagkan marketplace merupakan website yang menyediakan tempat online untuk para pelaku usaha menjual produknya di website tersebut, pelaku usaha hanya perlu memberikan informasi produk saja.

Dalam tulisan ini Saya akan fokus membahas satu media online sebagai objek penelitian yaitu marketplace, karena banyak sekali para pelaku bisnis yang menggunakan jasa marketplace tersebut sebagai media unuk mengekspansi usaha mereka. Dalam tulisan ini peneliti akan fokus membahas satu media online sebagai objek penelitian yaitu marketplace, karena banyak sekali para pelaku bisnis yang menggunakan jasa marketplace tersebut sebagai media alternatif untuk mengekspansi bisnis mereka.

 

2.  KAJIAN PUSTAKA

2.1.  Teknologi informasi

Teknologi informasi diciptakan untuk mempermudah setiap pekerjaan manusia. Imam Baihaqi menyebutkan bahwa teknologi merupakan suatu cara atau metode untuk mengolah data atau informasi agar menciptakan efisiensi biaya dan waktu sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Dasar – dasar penciptaan teknologi adalah : kebutuhan pasar,  pencarian solusi atas permasalahan, pengaplikasian berbagai bidang keilmuan, penyempurnaan efektivitas dan efisiensi produk serta modernisasi”.

Informasi merupakan himpunan data yang telah diolah sedemikian rupa menjadi suatu yang penting bagi penggunanya dan mempunyai pengaruh nyata yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidk langsung di kehidupan sekarang dan di yang akan datang.


2.2.  Sistem penjualan

Pengertian sistem yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2013:120) adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan atau group dari subsistem atau bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen- elemen didalam jaringan kerja yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.

Pengertian penjualan menurut Winardi (2005:26) menyatakan bahwa: “Penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan penjual dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa berdasarkan pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan uang”. Maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan berupa transaksi antara dua pihak atau lebih baik dengan motif ekonomi, dalam wujud berupa barang atau jasa. Dari pengertian sistem dan pengertian penjualan menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah kumpulan komponen jaringan kerja yang berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan transaksi antara dua orang atau lebih baik berupa barang atau jasa.

 

2.3.  E-Commerce

E-commerce merupakan perdagangan yang memanfaatkan infrastruktur teknologi informasi dan internet yang memiliki peranan penting dalam kegiatan berbisnis, di era informasi sekarang ini terdapat banyak perusahaan offline yang aktif mengembangkan teknologi iternet untuk operasional perusahaannya. Zwaas mendefinisikan e-commerce sebagai alat yang dapat digunakan untuk berbgai informasi bisnis, menjaga hubungan bisnis serta melakukan transaksi melalui media komunikasi.

Hoffman & Novak menyebutkan bahwa E- commerce merupkan teknologi internet yang dapat melakukan pembelian maupun penjualan secara online, juga dapat sebagai manajemen rantai pasokan

Sedangkan Turban et al mendefinisikan sebagai proses pembelian, penjualan, atau pertukaran produk (barang dan jasa), layanan, atau informasi melalui koputer. Terdapat tiga fungsi e-commerce, diantaranya: (1) menyamakan pembeli dan pejual (2) memfasilitasi proses pertukaran (3) menyediakan infrastruktur kelembagaan yang memungkinkan terjadinya efisiensi fungsi pasar. Selain itu juga e-commerce dapat digunakan sebagai media ataupun alat untuk mengekspansi bisnis.

Internet mendefnisikan ulang e-commerce sebagai pelantara antara penjual dan pembeli yang mencangkup mempromosikan dan mengkomunikasikan informasi produk dan perusahaan ke khalayak umum, dapat melakukan pesanan dan melakukan pembayaran terhadap produk dan layanan online, serta dapat berkolaborasi dengan pebisnis lain untuk mengembangkan produk.

Dari pengertian – pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan pasar virtual yang mengotomatisasi segala transaksi dan aktivitas bisnis sehingga dapat meminimalisir biaya – biaya serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Selain itu juga dapat digunakan sebagai media untuk mengekspansi bisnis.

 

2.4.  Marketplace

Marketplace merupakan model bisnis baru  yang berkembang seiring pesatnya perkembangan infrastruktur teknologi informasi. Marketplace ini dirancang untuk meminimalisir proses bisnis yang kompleks sehingga tercipta efisiensi dan efektifitas. Dengan adanya Marketplace tersebut setiap orang dapat melakukan aktivitas jual beli dengan mudah, cepat dan murah karena tidak ada batas ruang, jarak dan waktu. Secara konvensional pasar memiliki beberapa peran diantaranya menfasilitasi transaksi dan menyediakan infrastruktur.

Indikator dari ektivitasnya Marketplace ditentukan oleh kemampuan Marketplace tersebut dalam menfasilitasi transaksi, mempertemukan penjual dan pembeli serta menyediakan infrastruktur. Sedangkan indikator efisiensi berkaitan dengan ringkasnya waktu dan biaya yang diberikan marketplace .

Jika pasar konvensional memerlukan pasar fisik sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli maka marketplace memerlukan sarana virtual sebagai tempat terjadinya transaksi. Marketplace merupakan platform transaksi bisnis online yang menyediakan metode elektrik untuk memfasilitasi transaksi komersil seperti menjual barang, jasa ataupun informasi secara online antara pembeli dan penjual.

            3.  PEMBAHASAN

Perkembangan infrastruktur teknologi informasi berdampak pula pada perkembangan internet hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya pengguna smartphone yang menggunakan berbagai alikasi untuk memudahkan aktivitas mereka. Penggunaan internet khusunya di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

3.1.  Perbedaan Marketplace dan E-commerce

Sejak awal mula kedatangannya hingga saat ini penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia terus mengalami pertumbuhan, di tahun 2016 pengguna Internet mencapai 132,7 juta jiwa. Hal tersebut mendorong para inovator untuk melakukan perubahan dalam kehidupan manusia. Salah satu sektor yang terpengaruhi perkembangan teknologi informasi dan internet tersebut adalah sektor pereknomian. Sekaranng ini lalu lintas perekonomian dapat dikendalikan menggunakan infrastruktur teknologi informasi. Perkembangan infrastruktur tersebut telah menciptakan suatu perekonomian modern yang kita kenal dengan sebutan e-commerce. E-commerce merupakan sebuah toko virtual yang melakukan kegiatan jual- beli menggunakan media internet. Selain itu ada juga marketplace yang merupakan pasar virtual dimana para penjual dan pembeli melakukan transaksi menggunakan media internet. Perbedaan dari marketplace dan e-commerce dapat terlihat pada Tabel 2.

Selain itu jika e-commerce hanya ada satu penjual dengan satu brand saja atau dengan kata lain toko versi virtual. Beda halnya dengan marketplace, dalam marketplace terdapat banyak penjual jika diibaratkan marketplace adalah pasar virtual. Kelebihan yang dimiliki oleh marketplace adalah konsumen dapat melakukan komunikasi dan tawar menawar dengan penjual sama halnya seperti di pasar konvensional.

 

Table 2. Marketplace dan e-commerce

 

 

Marketplace

E-Commerce

 

Produk yang tersedia

 

Banyak vendor/brand

 

Dari vendor tunggal

 

 Model bisnis

B2B (Business to Business)

 

B2C (Business to Customer)

 

 B2C (Business to Customer)

 

 

 Sumber profit

 

 

Biaya untuk menjadi vendor premium

Dari space iklan banner

 

Keuntungan saat ada transaksi dengan customer (utama)

Keuntungan space iklan (optional)

 

 Proses pembayaran

Tergantung dari kebijakan vendor marketplace sebagai pihak ketiga

 

Langsung ke pihak situs e- commerce

 

 

 Proses pengiriman

 

Dikirim dari tempat vendor penyedia produk

 

Metode pengiriman tergantung pada masing-masing vendor

 

 

 Dikirim dari satu tempat dan metode yang sama


3.2.  Keuntungan marketplace

Untuk membangun sebuah sistem yang terintegrasi dengan internet tidaklah mudah dan murah, selain itu juga sistem tersebut perlu dilakukan perbaikan secara berkala dan itu pun bukan sesuatu yang mudah dan murah. Oleh  karena itu dengan adanya marketplace pelaku bisnis atau usaha tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk membangun sistem karena telah disediakan oleh pihak marketplace, para pelaku bisnis atau usahapun tidak perlu melakukan pebaikan secara berkala karena sudah ditangani oleh pihak penyedia marketplace. Dengan itu para pelaku usaha ataupun bisnis dapat memangkas biaya operasional.

Dalam sebuah marketplace para pelaku usaha atau bisnis tidak perlu melakukan promosi karena situs marketplace telah memiliki strategi promosi sendiri yang mana promosi tersebut akan berdampak pula pada usaha ataupun bisnis. Yang perlu dilakukan dalam menjalankan usaha di situs marketplace adalah memberikan informasi produk selengkap – lengkapnya, informasi harga dan yang lainnya.

Dengan segudang manfaat yang diberikan para pelaku usaha ataubisnis dapat memangkas biaya transaksi, mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru. Sehigga tercipta efisiensi.

 


3.3.  Proses Marketplace

Sistem penjualan berbasis marketplace merupakan kegiatan transaksi bisnis yang dilakukan secara online dengan cukup praktis tanpa harus berkoban lebih dan cukup melakukan transaksi bisnis melaui hp, laptop, atau alat telekomunikasi lainnya. Marketplace juga dapat menunjukan banyaknya pengaruh yang berdampak positif baik bagi pengguna dalam mencari informasi maupun untuk kegiatan bisnis. Marketplace juga memiliki segmentasi penerapan yang luas secara garis besar, marketplace diterapkan untuk melaksanakan aktivitas ekonomi business to businessbusiness to customer, dan customer to customer.

Terdapat dua alur proses bisnis dominan yang bisa dilakukan oleh pengguna internet atau calon konsumen di internet. Mula-mula pengguna internet atau calon konsumen melakukan aktifitas melikat informasi secara sekilas, sekedar untuk untuk melihat-lihat informasi produk-produk terbaru, dan kemudian yang kedua, calon konsumen mencari data dan informasi produk-produk yang ingin diketahui lebih dalam sehubungan dengan proses transaksi jual beli yang akan dilakukan. Jika calon konsumen berminat dengan produk-produk yang tersedia pada marketplace tersebut,  calon konsumen selanjutnya bisa mulai menambahkan pesanan pada fitur keranjang belanja dengan cara melakukan pemesanan secara elektronik, yaitu dengan menggunakan perangkat komputer dan jaringan internet.

Pesanan yang telah tersimpan di sistem marketplace akan ditindaklanjuti oleh merchant, yang akan mengirimkan produk-produk yang telah dipesan kepada konsumen. Merchant yang menjual produk-produk secara fisik, akan mengirimkanya melalui kurir ke alamat tujuan pengiriman. Produk-produk yang dapat digitalisasi, semacam text, gambar, vidio audio, secara fisik tidak perlu dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Selanjutnya, melalui internet dapat pula dilakukan aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan penjual. Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti emailteleconferencechatting, dan lain-lain.

                4.  PENUTUP

Proses bisnis yang terjadi antara pemilik e- commerce dengan para pelaku usaha dikenal dengan proses bisnis B2B, sedangkan proses bisnis yang terjadi antara pelaku usaha di e-commerce dengan konsumennya dikenal dengan sebutan B2C. Sistem         marketplace   tersebut sangat menguntungkan untuk para pelaku usaha atau bisnis, karena dengan adanya marketplace tersebut para pelaku usaha ataupun bisnis tidak perlu membangun sistem untuk menunjang usahanya. Marketplace telah menyediakan sistem yang mana para pelaku bisnis yang menggunakan marketplace sebagai tempat usahanya tidak perlu repot-repot dengan  urusan       dijual nya dengan informasi selengkap-lengkapnya.

Dengan begitu para pelaku usaha maupun bisnis dapat memangkas biaya operasional perusahaan. Selain itu para pelaku usaha maupun bisnnis juga tidak perlu gencar melakukan promosi, karena pihak yang menyediakan marketplace telah mempromosikan pasar virtual tersebut.

Namun dibalik segudang manfaat yang diberikan oleh marketplace tersebut terselip pula kekurangan yang harus segera dicari solusinya. Dalam marketplace para pelaku usaha maupun bisnis tdak dapat membangun citra perusahaan mereka, karena di marketplace tersebut para pengunjung tidak begitu peduli dengan nama produk ataupun brand. Manfaat yang diperoleh dari adanya marketplace adalah dapat menekan biaya operasional, pemasaran produk yang lebih luas, bertambahnya profit dari usaha. Hal tersebut dapat terjadi karena terintegrasi dengan internet yang membuat siapa saja dan dimana saja dapat mengakses e-commerce yang menyediakan marketplace tersebut.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/339355785_PERAN_MARKETPLACE_SEBAGAI_ALTERNATIF_BISNIS_DI_ERA_TEKNOLOGI_INFORMASI

https://bpptik.kominfo.go.id/2016/09/13/2203/pertumbuhan-digital-indonesia/

http://ecomeye.com/top-online-shopping-sites-ecommerce-indonesia/

A. Susanto, Sistem Informasi Akuntansi - Struktur Pengendalian Resiko Pengembangan, Bandung: Lingga Jaya, 2013.

J. Winardi, Manajemen Perubahan (The Management of Change), Jakarta: Prenada Media, 2005.

D. Strzębicki, “The Development of Electronic Commerce in Agribusiness – The Polish Example,” dalam Procedia Economics and Finance 23, Warszawa, 2015.

L. Alrubaiee, H. Alshaibi dan Y. Al-bayati, “Relationship between B2B E-Commerce Benefits, E-Market-Place Usage and Supply Chain Management,” Global Journal of Management and Business Research, vol. 12, no. 9, June 2012.

O. Y. Yuliana, “Penggunaan Teknologi Internet Dalam Bisnis,” Jurnal Akuntansi & Keuangan, vol. 2, no. 1, pp. 36-52, Mei 2000.

http://crocodic.com/kenali-perbedaan-mendasar-website-e-commerce-dan- marketplace/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar