PENGENALAN DAN PENERAPAN MARKETPLACE SEBAGAI
MEDIA BISNIS DI ERA DIGITAL
ABSTRAK
Merebaknya internet di era Digital merupakan dampak dari
berkembangnya infrastruktur teknologi informasi. Dari perkembangan tersebut
maka muncullah paradigma baru dalam melakukan proses bisnis yaitu dengan
menggunakan internet dan infrastruktur teknologi informasi.
Proses bisnis yang dilakukan melaui media teknologi informasi dan internet tersebut
dikenal dengan sebutan e- commerce. E-commerce merupakan
bisnis yang menggunakan ruang virtual sebagi tempat melakukan operasionalmnya.
Bebera perusahaan e- commerce tersebut ada yang menyediakan
ruang untuk para pelaku usaha lain agar dapat menampilkan produknya di website
e-commerce tersebut. Hal tersebut menimbukan terciptanya suatu pasar
elektronik yang kita kenal dengan sebutan marketplace .
Marketplace merupakan solusi yang tercipta dari pesatnya perkembagan
teknologi informasi dan internet yang menggempur industri perdagangan.
Dalam marketplace tersebut setiap pelaku usaha dapat
menampilkan produknya untuk diperjualkan tanpa perlu repot membangun sistem.
Adanya marketplace tersebut sangat menguntungkan para pelaku
usaha, terutama usaha kecil dan menengah. Marketplace mempermudah
pelaku usaha kecil dan menengah tersebut dalam melakukan operasional. Dengan
adanya pasar virtual tersebut maka para pelaku usaha hanya perlu memberikan
informasi selengkap - lengkap nya tentang produk yang mereka jual di marketplace seperti
informasi produk, harga, pengiriman dan lain – lainnya.
1. PENDAHULUAN
Penggunaan teknologi informasi yang begitu pesat dipengaruhi oleh berkembagnya infrastruktur telekomunikasi. Saat ini untuk layanan data telah terjangkau jaringan generasi keempat atau lebih kita kenal dengan sebutan 4G. Pembangunan infrastruktur yang terus meningkat menciptakan kemudahan bagi masyarakat untuk menggunakan berbagai konten digital seperti aplikasi chatting instan, aplikasi transportasi online, dan aplikasi belanja online. Teknologi informasi dipergunakan dalam menyimpan dan pengolahan data menjadi sedemikian rupa sehingga data yang telah diolah tersebut menyajikan informasi yang bermutu, relevan dan akurat. Hal tersebut dapat berfungsi untuk menghubungkan antar komputer menurut kebutuhan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan terhadap
informasi, internetpun turut mengalami perkembangan. Teknologi informasi
dan internet berjalan beriringan dan saling melengkapi
sehingga menjadi satu kesatuan. Teknologi informasi juga telah merambah sektor
bisnis yang produknya merupakan e-commerce. Marketplace tidak
dapat dipisahkan dari e- commerce, karena sistem yang di gunakan
pada marketplace merupakan sistem e-commerce.
Perkembangan internet yang begitu pesat telah membawa banyak
perubahan – perubahan dalam setiap kehidupan mnausia.
Perkembangan tersebut telah memberikan banyak dampak positif dalam
kehidupan yang dapat kita rasakan, meskipun tidak dapat dipungkiri terdapat
juga dampak negatif dari perkembangannya tersebut. Jumlah pengguna internet
terus mengalami peningkkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2016, sebagaimana
terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2, populasi penduduk Indonesia sebanyak 256,2
juta orang, sebanyak 132,7 juta orang telah terhubung dengan internet.
Tabel 1. Jumlah pengguna internet
Tahun |
Pengguna (juta) |
2013 |
82 |
2014 |
88,1 |
2015 |
110,2 |
2016 |
132,26 |
Tabel 2. Pengguna internet
berdasarkan usia
Usia |
Populasi |
10 – 24 |
18,4% |
25 – 34 |
24,4% |
35 – 44 |
29,2% |
45 – 54 |
18% |
>55 |
10% |
Pengguna internet ini bukan hanya orang dewasa
saja, namun remaja pun turut menggunakan internet, klasifikasi
penggunaan internet berdasarkan usia dapat dilihat melalui Tabel 2.
Saat ini internet telah mempengaruhi bidang –
bidang penting dalam kehidupan seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial,
layanan publik, gaya hidup, politik dan budaya. Hal tersebut tidak dapat
dihindari, karena internet memiliki peranan penting
di dalamnya. Dengan begitu internet bukanlah hal asing
di era sekarang ini.
Tabel 4. Pengguna teknologi
digital di Indonesia
Digital Indonesia
Population |
265.4 M |
Internet Users |
132.7 M |
Social Media Users |
130.0 M |
Unique Mobile Users |
177.9 M |
Mobile Social Users |
120.0 M |
Adanya e-commerce merupakan dampak dari
perkembangan internet dan teknologi informasi. E-
commerce merupakan bentuk perniagaan online yang
terintegrasi dengan teknologi informasi melalui perantara internet. Marketplace memiliki
konsep seperti pasar tradisional hanya saja pasar tersebut berbentuk virtual. Peran pemilik marketplace adalah
mempertemukan penjual dan pembeli di website mereka.
Tabel 3. Estimasi Trafik Marketplace
Marketplace |
Trafic Estimate (2017) |
Lazada
Indonesia |
88,76 M visit |
Tokopedia |
87,23 M visit |
Bukalapak |
61,07 M visit |
Kaskus |
55,18 M visit |
Olx |
51,55 M visit |
Blibli |
45,08 M visit |
Shopee
Indonesia |
18,41 M visit |
MatahariMall.com |
5,88 M visit |
Bhineka |
5,12 M visit |
Terdapat beberapa jenis bisnis online yang dapat menjadi alternatif
bisnis, diantaranya online shop, e-commerce dan marketplace.
Ketiganya memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing. Online
shop merupakan media jual beli online yang menggunakan media sosial
sebagai media berjualannya. E-commerce merupakan website yang
menjual produknya sendiri dan
tidak
ada penawaran harga atau bisa dikatakan tidak ada komunikasi
antara penjual dan pembeli. Sedagkan marketplace merupakan website yang
menyediakan tempat online untuk para pelaku usaha menjual produknya di website
tersebut, pelaku usaha hanya perlu memberikan informasi produk saja.
Dalam tulisan ini Saya akan fokus membahas satu media online
sebagai objek penelitian yaitu marketplace, karena banyak sekali
para pelaku bisnis yang menggunakan jasa marketplace tersebut
sebagai media unuk mengekspansi usaha mereka. Dalam tulisan ini peneliti akan
fokus membahas satu media online sebagai objek penelitian yaitu marketplace,
karena banyak sekali para pelaku bisnis yang menggunakan jasa marketplace tersebut
sebagai media alternatif untuk mengekspansi bisnis mereka.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teknologi informasi
Teknologi informasi diciptakan untuk mempermudah setiap pekerjaan
manusia. Imam Baihaqi menyebutkan bahwa teknologi merupakan suatu cara atau
metode untuk mengolah data atau informasi agar menciptakan efisiensi biaya dan
waktu sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Dasar –
dasar penciptaan teknologi adalah : kebutuhan pasar, pencarian
solusi atas permasalahan, pengaplikasian berbagai bidang keilmuan,
penyempurnaan efektivitas dan efisiensi produk serta modernisasi”.
Informasi merupakan himpunan data yang telah diolah sedemikian rupa menjadi suatu yang penting bagi penggunanya dan mempunyai pengaruh nyata yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidk langsung di kehidupan sekarang dan di yang akan datang.
2.2. Sistem penjualan
Pengertian sistem yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2013:120)
adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan atau group dari subsistem atau
bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu”. Maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen- elemen didalam
jaringan kerja yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.
Pengertian penjualan menurut Winardi (2005:26) menyatakan bahwa: “Penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan penjual dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa berdasarkan pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan uang”. Maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu kegiatan berupa transaksi antara dua pihak atau lebih baik dengan motif ekonomi, dalam wujud berupa barang atau jasa. Dari pengertian sistem dan pengertian penjualan menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan adalah kumpulan komponen jaringan kerja yang berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan transaksi antara dua orang atau lebih baik berupa barang atau jasa.
2.3. E-Commerce
E-commerce merupakan perdagangan
yang memanfaatkan infrastruktur teknologi informasi dan internet yang memiliki
peranan penting dalam kegiatan berbisnis, di era informasi sekarang ini
terdapat banyak perusahaan offline yang aktif mengembangkan
teknologi iternet untuk operasional perusahaannya. Zwaas
mendefinisikan e-commerce sebagai alat yang dapat digunakan
untuk berbgai informasi bisnis, menjaga hubungan bisnis serta melakukan
transaksi melalui media komunikasi.
“Hoffman & Novak
menyebutkan bahwa E- commerce merupkan teknologi internet yang
dapat melakukan pembelian maupun penjualan secara online, juga dapat sebagai
manajemen rantai pasokan
Sedangkan Turban et al mendefinisikan sebagai proses pembelian, penjualan, atau pertukaran produk (barang dan jasa), layanan, atau informasi melalui koputer”. Terdapat tiga fungsi e-commerce, diantaranya: (1) menyamakan pembeli dan pejual (2) memfasilitasi proses pertukaran (3) menyediakan infrastruktur kelembagaan yang memungkinkan terjadinya efisiensi fungsi pasar”. Selain itu juga e-commerce dapat digunakan sebagai media ataupun alat untuk mengekspansi bisnis.
Internet mendefnisikan ulang e-commerce sebagai
pelantara antara penjual dan pembeli yang
mencangkup mempromosikan dan mengkomunikasikan informasi produk
dan perusahaan ke khalayak umum, dapat melakukan pesanan dan melakukan
pembayaran terhadap produk dan layanan online, serta dapat berkolaborasi dengan
pebisnis lain untuk mengembangkan produk.
Dari pengertian – pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan pasar virtual yang mengotomatisasi segala transaksi dan aktivitas bisnis sehingga dapat meminimalisir biaya – biaya serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Selain itu juga dapat digunakan sebagai media untuk mengekspansi bisnis.
2.4. Marketplace
Marketplace merupakan model bisnis baru yang berkembang seiring pesatnya perkembangan infrastruktur teknologi informasi. Marketplace ini dirancang untuk meminimalisir proses bisnis yang kompleks sehingga tercipta efisiensi dan efektifitas. Dengan adanya Marketplace tersebut setiap orang dapat melakukan aktivitas jual beli dengan mudah, cepat dan murah karena tidak ada batas ruang, jarak dan waktu. Secara konvensional pasar memiliki beberapa peran diantaranya menfasilitasi transaksi dan menyediakan infrastruktur.
Indikator dari ektivitasnya Marketplace ditentukan
oleh kemampuan Marketplace tersebut dalam menfasilitasi
transaksi, mempertemukan penjual dan pembeli serta menyediakan infrastruktur.
Sedangkan indikator efisiensi berkaitan dengan ringkasnya waktu dan biaya yang
diberikan marketplace .
Jika pasar konvensional memerlukan pasar fisik sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli maka marketplace memerlukan
sarana virtual sebagai tempat terjadinya transaksi. Marketplace merupakan
platform transaksi bisnis online yang menyediakan metode elektrik untuk
memfasilitasi transaksi komersil seperti menjual barang, jasa ataupun informasi
secara online antara pembeli dan penjual.
3. PEMBAHASAN
Perkembangan infrastruktur teknologi informasi berdampak pula pada perkembangan internet hal tersebut dapat diketahui dari banyaknya pengguna smartphone yang menggunakan berbagai alikasi untuk memudahkan aktivitas mereka. Penggunaan internet khusunya di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
3.1. Perbedaan Marketplace dan E-commerce
Sejak awal mula kedatangannya hingga saat ini penggunaan internet
oleh masyarakat Indonesia terus mengalami pertumbuhan, di tahun 2016 pengguna
Internet mencapai 132,7 juta jiwa. Hal tersebut mendorong para inovator untuk
melakukan perubahan dalam kehidupan manusia. Salah satu sektor yang
terpengaruhi perkembangan teknologi informasi dan internet tersebut adalah
sektor pereknomian. Sekaranng ini lalu lintas perekonomian dapat dikendalikan
menggunakan infrastruktur teknologi informasi. Perkembangan infrastruktur
tersebut telah menciptakan suatu perekonomian modern yang kita kenal dengan
sebutan e-commerce. E-commerce merupakan sebuah toko virtual
yang melakukan kegiatan jual- beli menggunakan media internet. Selain itu ada
juga marketplace yang merupakan pasar virtual dimana para
penjual dan pembeli melakukan transaksi menggunakan media internet. Perbedaan
dari marketplace dan e-commerce dapat
terlihat pada Tabel 2.
Selain itu jika e-commerce hanya ada satu penjual dengan satu brand saja atau dengan kata lain toko versi virtual. Beda halnya dengan marketplace, dalam marketplace terdapat banyak penjual jika diibaratkan marketplace adalah pasar virtual. Kelebihan yang dimiliki oleh marketplace adalah konsumen dapat melakukan komunikasi dan tawar menawar dengan penjual sama halnya seperti di pasar konvensional.
Table 2. Marketplace dan e-commerce
|
Marketplace |
E-Commerce |
Produk yang tersedia |
Banyak vendor/brand |
Dari
vendor tunggal |
Model bisnis |
B2B
(Business to Business) B2C
(Business to Customer) |
B2C (Business to Customer) |
Sumber profit |
Biaya
untuk menjadi vendor premium Dari space iklan
banner |
Keuntungan
saat ada transaksi dengan customer (utama) Keuntungan space iklan (optional) |
Proses pembayaran |
Tergantung
dari kebijakan vendor marketplace sebagai pihak ketiga |
Langsung ke pihak situs e- commerce |
Proses pengiriman |
Dikirim
dari tempat vendor penyedia produk Metode
pengiriman tergantung pada masing-masing vendor |
Dikirim dari satu tempat dan metode yang sama |
3.2. Keuntungan marketplace
Untuk membangun sebuah sistem yang terintegrasi dengan internet
tidaklah mudah dan murah, selain itu juga sistem tersebut perlu dilakukan
perbaikan secara berkala dan itu pun bukan sesuatu yang mudah dan murah.
Oleh karena itu dengan adanya marketplace pelaku bisnis atau usaha tidak perlu
mengeluarkan biaya mahal untuk membangun sistem karena telah disediakan oleh
pihak marketplace, para pelaku bisnis atau usahapun tidak perlu melakukan
pebaikan secara berkala karena sudah ditangani oleh pihak penyedia marketplace.
Dengan itu para pelaku usaha ataupun bisnis dapat memangkas biaya operasional.
Dalam sebuah marketplace para pelaku usaha atau
bisnis tidak perlu melakukan promosi karena situs marketplace telah
memiliki strategi promosi sendiri yang mana promosi tersebut akan berdampak
pula pada usaha ataupun bisnis. Yang perlu dilakukan dalam menjalankan usaha di
situs marketplace adalah memberikan informasi produk selengkap – lengkapnya,
informasi harga dan yang lainnya.
Dengan segudang manfaat yang diberikan para pelaku usaha
ataubisnis dapat memangkas biaya transaksi, mempertahankan pelanggan dan
mendapatkan pelanggan baru. Sehigga tercipta efisiensi.
3.3. Proses Marketplace
Sistem penjualan berbasis marketplace merupakan
kegiatan transaksi bisnis yang dilakukan secara online dengan cukup praktis
tanpa harus berkoban lebih dan cukup melakukan transaksi bisnis melaui hp,
laptop, atau alat telekomunikasi lainnya. Marketplace juga
dapat menunjukan banyaknya pengaruh yang berdampak positif baik bagi pengguna
dalam mencari informasi maupun untuk kegiatan bisnis. Marketplace juga
memiliki segmentasi penerapan yang luas secara garis besar, marketplace diterapkan
untuk melaksanakan aktivitas ekonomi business to business, business
to customer, dan customer to customer.
Terdapat dua alur proses bisnis dominan yang bisa dilakukan oleh
pengguna internet atau calon konsumen di internet. Mula-mula pengguna internet
atau calon konsumen melakukan aktifitas melikat informasi secara sekilas,
sekedar untuk untuk melihat-lihat informasi produk-produk terbaru, dan kemudian
yang kedua, calon konsumen mencari data dan informasi produk-produk yang ingin
diketahui lebih dalam sehubungan dengan proses transaksi jual beli yang akan
dilakukan. Jika calon konsumen berminat dengan produk-produk yang tersedia
pada marketplace tersebut, calon konsumen
selanjutnya bisa mulai menambahkan pesanan pada fitur keranjang belanja dengan
cara melakukan pemesanan secara elektronik, yaitu dengan menggunakan perangkat
komputer dan jaringan internet.
Pesanan yang telah tersimpan di sistem marketplace akan ditindaklanjuti oleh merchant, yang akan mengirimkan produk-produk yang telah dipesan kepada konsumen. Merchant yang menjual produk-produk secara fisik, akan mengirimkanya melalui kurir ke alamat tujuan pengiriman. Produk-produk yang dapat digitalisasi, semacam text, gambar, vidio audio, secara fisik tidak perlu dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Selanjutnya, melalui internet dapat pula dilakukan aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan penjual. Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, teleconference, chatting, dan lain-lain.
4. PENUTUP
Proses bisnis yang terjadi antara pemilik e- commerce dengan
para pelaku usaha dikenal dengan proses bisnis B2B,
sedangkan proses bisnis yang terjadi antara pelaku
usaha di e-commerce dengan konsumennya dikenal dengan sebutan B2C.
Sistem marketplace tersebut
sangat menguntungkan untuk para pelaku usaha atau
bisnis, karena dengan adanya marketplace tersebut para pelaku usaha
ataupun bisnis tidak perlu membangun sistem untuk menunjang usahanya. Marketplace telah menyediakan
sistem yang mana para pelaku bisnis yang menggunakan marketplace sebagai tempat usahanya tidak perlu repot-repot dengan urusan
dijual nya dengan informasi
selengkap-lengkapnya.
Dengan begitu para pelaku usaha maupun bisnis dapat memangkas
biaya operasional perusahaan. Selain itu para pelaku usaha maupun bisnnis juga
tidak perlu gencar melakukan promosi, karena pihak yang menyediakan marketplace telah
mempromosikan pasar virtual tersebut.
Namun dibalik segudang manfaat yang diberikan oleh marketplace tersebut
terselip pula kekurangan yang harus segera dicari solusinya. Dalam marketplace para
pelaku usaha maupun bisnis tdak dapat membangun citra perusahaan mereka, karena
di marketplace tersebut para pengunjung tidak begitu peduli
dengan nama produk ataupun brand. Manfaat yang diperoleh dari
adanya marketplace adalah dapat menekan biaya operasional,
pemasaran produk yang lebih luas, bertambahnya profit dari usaha. Hal tersebut
dapat terjadi karena terintegrasi dengan internet yang membuat siapa saja dan
dimana saja dapat mengakses e-commerce yang menyediakan marketplace tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://bpptik.kominfo.go.id/2016/09/13/2203/pertumbuhan-digital-indonesia/
http://ecomeye.com/top-online-shopping-sites-ecommerce-indonesia/
A. Susanto, Sistem Informasi Akuntansi - Struktur Pengendalian
Resiko Pengembangan, Bandung: Lingga Jaya, 2013.
J. Winardi, Manajemen Perubahan (The Management of Change), Jakarta:
Prenada Media, 2005.
D. Strzębicki, “The Development of Electronic Commerce in
Agribusiness – The Polish Example,” dalam Procedia Economics and
Finance 23, Warszawa, 2015.
L. Alrubaiee, H. Alshaibi dan Y. Al-bayati, “Relationship between
B2B E-Commerce Benefits, E-Market-Place Usage and Supply Chain
Management,” Global Journal of Management and Business Research, vol.
12, no. 9, June 2012.
O. Y. Yuliana, “Penggunaan Teknologi Internet Dalam Bisnis,” Jurnal
Akuntansi & Keuangan, vol. 2, no. 1, pp. 36-52, Mei 2000.
http://crocodic.com/kenali-perbedaan-mendasar-website-e-commerce-dan-
marketplace/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.