Mei 24, 2022

PERMINTAAN PASAR DI MASA PANDEMI

 PERMINTAAN PASAR DI MASA PANDEMI

Oleh : Elsania (@T04-Elsania)

ABSTRAK

Pandemi COVID-19 telah memberikan banyak dampak ekonomi, sosial, dan politik tidak hanya pada negara-negara besar tetapi hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia. Selama masa pandemi ini kegiatan perdagangan mengalami perbedaan yang sangat jelas, banyak usaha yang terpaksa harus tutup karena mengalami kerugian, omset penjualan yang jauh menurun sehingga permintaan pasar pun ikut menurun.

PENDAHULUAN

Penyebaran pandemi COVID-19 telah memaksa pemerintah di negara-negara kawasan Asia dan Pasifik untuk melakukan kebijakan penguncian wilayah dan pembatasan sosial secara besar-besaran. Sebagai konsekuensi, kebijakan tersebut menyebabkan aktivitas ekonomi dan sosial menjadi terganggu yang pada akhirnya ditrasmisikan kepada gangguan terhadap perekonomian secara keseluruhan termasuk gangguan di pasar tenaga kerja dan penurunan tingkat pendapatan pekerja di seluruh wilayah.

Gangguan terhadap aktivitas ekonomi karena kebijakan penguncian wilayah untuk menahan penyebaran virus telah menyebabkan banyak perusahaan menutup usaha dan mengalami kebangkrutan yang berdampak pada pengurangan jumlah pekerja maupun Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran terutama pada sektor-sektor yang paling terdampak pandemi.

 

PEMBAHASAN

Guna mengantisipasi penyebaran covid-19 pemerintah mengambil berbagai tindakan yang dihimbaukan kepada masyarakat. Salah satunya social distancing dimana masyarakat dilarang untuk berkumpul dalam kerumunan bahkan untuk menjaga diri agar tidak tertular. Sosial distancing ini juga mempengaruhi perubahan sistem pasar ekonomi permintaan dari suatu barang. Dalam kondisi ini konsumen akan lebih memilih untuk tidak membeli barang-barang yang dianggapnya kurang begitu penting karena aktivitas mereka pun dibatasi.

Faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu :

1.     Harga barang atau jasa

Jika harga naik, jumlah barang/jasa yang diminta kosumen akan berkurang. Sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang/jasa yang diminta bertambah banyak.

Contoh : Harga sepeda motor 25 juta mengalami penurunan harga menjadi 14 juta karena adanya diskon. Hal ini lantas menyebabkan permintaan sepeda motor mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya.

2.     Pendapatan masyarakat

Apabila pendapatan rata-rata masyarakat naik maka minat masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan bertambah. Sementara jika pendapatan masyarakat turun maka permintaan barang dan jasa juga menjadi rendah.

Contoh : Ketika pandemi Covid-19 terjadi, sebagian sektor ekonomi menurun kinerjanya. Dampak dari itu adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pendapatan sebagian masyarakat lantas merosot ke tingkat rendah. Akibatnya, angka permintaan banyak jenis barang/jasa pun menurun, sehingga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan saat situasi sebelum pandemi.

3.     Selera masyarakat

Selera masyarakat yang selalu berubah sangat berpengaruh pada permintaan. Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang/jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang/jasa itu di pasar.

Contoh : Pada saat pandemi Covid 19 terdapat perubahan sejumlah selera masyarakat. Salah satunya ialah tumbuhnya kegemaran bersepeda. Perubahan selera masyarakat ini membuat jumlah permintaan sepeda meningkat.

4.     Kualitas barang

Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit mahal akan tetap tinggi. Sedangkan untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak, permintaannnya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.

Contoh : Di pasar gadget, produk ponsel iphone keluaran Apple sudah dikenal memiliki kualitas mumpuni. Karena itu, meski harganya lebih mahal dari merek ponsel lain, banyak konsumen tetap bersedia membeli produk tersebut.

5.     Jumlah penduduk

Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan permintaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah permintaan akan rendah.

Di kasus perdagangan ponsel, Indonesia tidak hanya menjadi pangsa pasar besar bagi produsen smartphone lokal tetapi juga banyak pabrikan asing. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak telah membuat angka permintaan ponsel di tanah air menjadi sangat tinggi.

6.     Prediksi

Jumlah permintaan barang dan jasa akan meningkat apabila diperkirakan barang dan jasa tersebut segera menjadi langka atau bakal mengalami kenaikan harga.

Contoh : Indonesia pernah mengalami kenaikan permintaan masker kesehatan pada awal Pandemi Covid-19 karena diperkirakan jumlah masker yang tersedia untuk melindungi diri dari infeksi akan habis.

Walaupun pandemi mengakibatkan ada masyarakat kehilangan pekerjaan, dirumahkan,

berpindah pekerjaan, jam kerja dibatasi, dan upah yang diturunkan, namun di sisi lain juga

menimbulkan peluang kerja baru, misalnya penjual masker kain, penjahit-penjahit APD, penjual

handsanitizer, penjual sabun cuci tangan serta pengadaan alat-alat kesehatan.Produk-produk herbal

seperti jamu juga mengalami peningkatan permintaan di masa pandemic karena diyakini dapat

meningkatkan daya tahan tubuh. Pandemi COVID-19 ini dapat memunculkan peluang kerja baru

yang mengandalkan kreatifitas contohnya ada bisnis Frozen Food (Makanan Beku) yaitu makanan

setengah jadi yang tinggal digoreng. Selain itu penggunaan media sosial serta aplikasi turut

berkembang pesat di masa pandemi karena banyak transaksi penjualan yang dilakukan secara

daring.

 

KESIMPULAN

Kejadian Pandemi Covid-19 yang merupakan bencana non alam (non nature disaster) menjadi salah satu faktor dari lingkungan luar (external environment) yang memberikan dampak penurunan aktivitas bisnis konvensional (offline). Pandemi menyebabkan banyak sektor menurun sehingga permintaan pasar pun menurun.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2021/08/18/2433-kajian-dampak-covid-19-terhadap-pasar-tenaga-kerja-dan-respons-kebijakan-di-kawasan-asia-dan-pasifik

https://tirto.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-permintaan-dan-penawaran-gjbb

https://feb.untan.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/Erni-1.pdf

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar