September 25, 2022

ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN & STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA

Oleh

Oliver Gideon Parsaoran (@V21-OLIVER)

41620010026

 

Abstrak

Artikel ini membahas apa itu orientasi kewirausahaan dan bagaimana caranya kewirausahaan Indonesia memasuki pasar global.

Kata Kunci: kewirausahaan, globalisasi, pasar global

Abstract

This article discusses what entrepreneurial orientation is and how Indonesian entrepreneurship enters the global market.

Keywords: entrepreneurship, globalization, global market

 

PENDAHULUAN

Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk.

“Maka itu, agar Indonesia menjadi negara maju, pemerintah terus memacu pertumbuhan wirausaha termasuk industri kecil dan menengah (IKM), sekaligus meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di era digital,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Meskipun rasio wirausaha di Indonesia sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2 persen, Indonesia perlu menggenjot lagi untuk mengejar capaian negara tetangga. Misalnya, Singapura saat ini sudah mencapai angka 7 persen, sedangkan Malaysia berada di level 5 persen. Apabila dihitung dengan populasi penduduk Indonesia sekitar 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai 8,06 juta jiwa. Maka dari itu, artikel ini akan membahas bagaimana strategi untuk memasuki pasar global yang bisa dilakukan perusahaan.

 

PEMBAHASAN

A. Orientasi Kewirausahaan

Orientasi Kewirausahan merupakan suatu kondisi yang cenderung individunya untuk melakukan suatu inovasi, proaktif, dan mau mengambil resiko untuk memulai atau mengola usaha (Knight, 2000). Orientasi kewirausahaan menurut Muchtolifah (2005) merupakan kapabilitas organisasi memberikan kontribusi penciptaan sumber daya organisasi yang unik, keunggulan yang posisional yang berpengaruh terhadap kinerja. Ginsberg (2011) menjelaskan pengertian orientasi kewirausahaan sebagai kecenderungan individu untuk melakukan inovasi, proaktif dan mau mengambil resiko untuk memulai atau mengelola usaha.

Dapat disimpulkan bahwa orientasi kewirausahaan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya agar mampu melakukan strategi dalam berwirausaha sehingga memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam orientasi kewirausahaan, terdapat dimensi-dimensi yang terkandung di dalamnya, yaitu bertujuan untuk mengukur orientasi kewirausahaan (entrepreneurial orientation) Dimensi yang dimaksud tersebut dikembangkan dari penelitian (Littunen,2000, Lee and Tsang, 2001; Olson, 2000, p.2). Di lain pihak Hisrich, Petes, and Shepherd, 2005, p.62) menyatakannya sebagai ‘entrepreneurial feelings. Orientation atau personality atau feeling tersebut meliputi:

1.        Need for Achievment, yang indikatornya adalah:

a.      Tidak puas bila yang diinginkan belum diperolehnya

b.     Terus berusaha meskipun orang lain mengatakan benar-benar tidak mungkin

c.      Terus bekerja hingga mencapai tujuan yang diinginkan

2.        Locus of Control, indikatornya adalah:

a.      Apa yang dicapai adalah buah hasil kerja keras (Internal Locus of Control)

b.     Untung atau ruginya usaha ditentukan oleh apa yang diperbuat dirinya sendiri (Internal Locus of Control)

c.      Mampu menguasai diri (Internal Locus of Control)

3.        Self-reliance, indikatornya adalah:

a.      Orang lain banyak yang dapat bekerja sebaik saya

b.     Senang jika mengambil keputusan sendiri

c.      Lebih suka dalam melibatkan teman

4.        Extroversion, indikatornya adalah:

a.      Suka berjumpa dengan orang-orang baru

b.     Berinisiatif untuk memluai suatu pembicaraan

c.      Menyukai kesibukan

 

B. Pengembangan Kewirausahaan di Indonesia

1.        Meningkatkan kemampuan kewirausahaan

Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dilakukan melalui langkah-langkah:

a.   Mengembangkan kewirausahaan bagi para pengusaha dan calon pengusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan terutama melalui peningkatan etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerja sama yang saling menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.

b.   Meningkatkan kinerja perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional terutama melalui; penciptaan lapangan kerja baru, penciptaan barang dan jasa yang lebih bermutu dan atau lebih beragam, peningkatan daya saing perusahaan, baik di pasar dalam negeri ataupun di pasar Internasional.

c.   Mengembangkan kewirausahaan masyarakat luas yang diharapkan akan mendorong peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi masyarakat melalui peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan produktivitas nasional.

d.   Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi semua pihak yang berminat dan terkait dengan pengembangan kewirausahaan serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih mendalam dianjurkan untuk mengikuti kegiatan pembudayaan kewirausahaan.

2.        Membudayakan kewirausahaan

Membudayakan kewirausahaan ialah mengarahkan wirausaha terutama kepada kegiatan ekonomi yang rasional, menguntungkan, berkelanjutan, dan dapat ditiru oleh masyarakat. Langkah untuk pencapaiannya dilakukan melalui:

a.   Kegiatan ekonomi yang rasional terutama kegiatan-kegiatan yang ditangani atau diorganisasikan dalam perusahaan. Dengan demikian, sifat rasional dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan ukuran kinerja yang lazim.

b.   Menawarkan kegiatan pada masyarakat yang menguntungkan bagi peserta program dan masyarakat pada umumnya. Menawarkan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru oleh masyarakat. Di samping itu membudayakan kewirausahaan harus secara intensif, komprehensif, dan terpadu, yang pencapaiannya dilakukan melalui:

1)       Skala prioritas sasaran Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan efektivitas dari berbagai kegiatan.

2)       Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan prapelatihan, pelatihan, bimbingan dan konsultasi, magang dan studi banding, promosi dan temu usaha, serta peningkatan akses pasar dan pemberian bantuan perkuatan secara selektif.

3)       Penekanan pada kesesuaian kondisi dinamis masing-masing peserta atau kelompok peserta program yang dibina.

4)       Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan.

3.        Memberdayakan sumber daya

Mendayagunakan sumber daya adalah menggunakan sumber daya yang tersedia, baik yang ada pada Departemen maupun Instansi yang terkait dan masyarakat serta teknologi informasi. Langkah-langkah yang dilakukan:

a.   Sumber daya yang tersedia di berbagai Departemen/Instansi Pemerintah berupa apparat pembina (termasuk penyuluh, konsultan dan widyaiswara), sarana dan prasarana, serta anggaran perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk melaksanakan dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

b.   Sumber daya utama untuk membudayakan kewirausahaan pada para pengusaha kecil dan koperasi pada khususnya adalah para pengusaha itu sendiri melalui upaya pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha atau learning by doing. Dalam upaya mempermudah akses calon wirausaha baru terhadap sumber-sumber permodalan untuk modal kerja, sebaiknya lembaga keuangan mikro dan koperasi simpan pinjam diberdayakan. Dengan tersebarnya koperasi-koperasi diharapkan kesulitan permodalan yang dihadapi oleh wirausaha. Oleh karena itu, lembaga keuangan mikro perlu diberdayakan agar lebih mampu melayani calon anggota, dan anggotanya.

 

C. Kewirausahaan Global

              Menurut Audretsh (2003), globalisasi telah mempengaruhi praktik Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam dua cara, yaitu memfasilitasi aktivitas transnasional bagi UKM dan mengubah Peran UKM di dalam negeri itu sendiri. Aktivitas transnasional meliputi ekspor hingga investasi'asing langsung (foreign direct inaestment) serta partisipasi aktif di saluran pemasaran global yang mampu memberikan nilai tambah bagi UKM.

          UKM seringkali dipandang sebagai usaha yang kurang efisien dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar. Bagi UKM memasuki pasar global yang lebih luas dapat diprediksi akan memberikan lingkungan yang lebih labil untuk dapatbertahan dalam jangka panjang. Namun demikiary UKM yang berhasil bertahan di pasar global akan menjadi agen perubahan bagi negaranya serta dapat mempengaruhi perekonomian di negara tersebut. Di sejumlah negara berkembang, UKM mampu memberikan kontribusi dalam kesejahteraan ekonomi melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan pengurangan tingkat pengangguran di negaranya.

          Salah satu indikator kesuksesan bisnis adalah ketika bisnis tersebut telah dikenal secara luas, tidak hanya di lingkungan lokal saja tetapi juga telah mampu mengembangkan bisnisnya secara internasional. Perusahaan-perusahaan ternama kelas dunia seperti Coca Cola, McDonald, Microsoft, Warner Bros, Procter and Gamble, dan banyak perusahaan lain berhasil meraih kesuksesan di pasar global melalui berbagai upaya strategis serta dalam waktu yang tidak singkat. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan kian user friendly, membuka peluang bagi para wirausaha masa kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global menyusul kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih dulu masuk dan sukses di pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak lagi mengenal Batasan wilayah geografis dengan adanya internet saat ini, bahkan memungkinkan wirausaha-wirausaha kecil untuk memperluas jaringan bisnisnya ke pasar global dengan mudah.

 

D. Elemen Dalam Strategi Pemasaran Global

Keberhasilan pemasaran global memang menggiurkan, karena perusahaan bisa mendapat lebih banyak keuntungan. Namun, perusahaan harus memiliki perencanaan dan strategi yang matang dalam memasuki pasar global. Absennya strategi dan perencanaan akan membuat perusahaan berpotensi mengalami kegagalan di pasar global, bahkan saat awal memulainya.

Strategi pemasaran global harus mempertimbangkan beberapa elemen di bawah ini agar bisa berhasil, yaitu:

1.     Target Pasar

Jangan hanya menentukan target negara tujuan secara abstrak dan umum. Buatlah sasaran target pasar yang relevan dan spesifik agar produknya bisa diterima. Saat melakukan strategi pemasaran global, kita masih membutuhkan riset konsumen agar berhasil. Pikirkan apakah produk yang dipasarkan bisa menjadi solusi atas masalah yang dialami oleh target pasar tersebut? Tidak hanya riset pasar, bisnis juga harus melakukan riset budaya agar tidak terjadi cultural gap dalam prosesnya.

2.     Waktu

Ada dua pilihan waktu perusahaan dalam memasuki pasar global. Pertama, menjadi pionir dalam sektor bisnis untuk masuk ke pasar global. Kedua, menunggu kompetitor masuk ke pasar global dan menganalisa kesuksesan dan kegagalannya. Semuanya memiliki pertimbangan masing-masing yang harus dipikirkan sebelum go international.

3.     Skala Bisnis

Skala bisnis juga menjadi elemen pertimbangan dalam memasuki pasar global. Perusahaan berskala kecil atau besar bisa memasuki pasar global, tergantung pertimbangan yang diambil. Pertimbangan tersebut melibatkan proses pembiayaan dan banyaknya konsumen yang akan membeli produknya.

 

E. Strategi Memasuki Pasar Global

Metode atau cara yang dilakukan oleh perusahaan juga termasuk dalam elemen yang harus dipertimbangkan dalam memasuki pasar global. Peribahasa ‘banyak jalan menuju Roma’ juga berlaku dalam proses ekspansi global.

Perusahaan bisa masuk ke pasar global lewat berbagai metode di bawah ini:

1.     Ekspor Produk

Ekspor produk merupakan langkah terbaik dalam melakukan pemasaran global. Di sini, kamu akan menjual produk atau jasa di pasar internasional dengan risiko lebih sedikit. Banyak perusahaan yang memilih produk sebagai metode utama pemasaran global karena dianggap lebih efektif dalam pembiayaannya. Terlepas dari kemudahannya, kamu tetap harus melakukan peningkatan dalam produk yang dipasarkan. Produk yang ingin dipromosikan memang dibutuhkan oleh target pasar di negara tujuan, tapi belum tentu fiturnya cocok. Belum lagi, perusahaan harus berhadapan dengan pihak keempat, yaitu pemerintah negara tujuan agar lebih mudah dalam prosesnya.

2.     Lisensi

Metode kedua yaitu memberikan perizinan atau lisensi kepada perusahaan di negara lain untuk menggunakan properti perusahaanmu. Biasanya, properti ini bersifat intangible atau tidak terlihat, seperti trademark, hak paten, atau langkah produksinya. Perusahaan lain akan membayar lisensi yang diberikan sebagai biaya hak cipta produk kamu. Cara ini terbilang cukup mudah karena perusahaan penerima lisensi akan membuat produk atau strategi pemasaran yang bisa diterima oleh warganya. Brand pemilik asli pun tetap terjaga, bahkan lebih mudah populer di negara orang lewat strategi yang dilakukan oleh perusahaan partner.

3.     Franchise

Sekilas, penjelasan lisensi di poin sebelumnya mirip franchise. Perbedaannya, franchise memiliki rangkaian peraturan yang harus dipatuhi oleh pemiliknya di negara lain. Proses dan penggunaan bahan bakunya pun harus mengikuti ketentuan perusahaan aslinya.

4.     Joint Venture

Joint venture adalah dua perusahaan yang mendirikan anak perusahaan baru di pasar global. Bedanya, salah satu perusahaan tersebut harus berjenis lokal, sementara perusahaan lainnya bisa saja berasal dari negara yang sama atau berbeda. Keuntungannya, perusahaan bisa belajar dan memahami budaya serta kebutuhan masyarakat negara tujuan secrinci.

5.     Investasi Langsung

Investasi langsung, atau foreign direct investment (FDI) merupakan salah satu metode perusahaan dalam memasuki pasar global. Di sini, perusahaan secara langsung menginvestasikan fasilitas yang hendak digunakan di pasar global. Cara ini dilakukan membentuk perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan yang sudah ada.

6.     Partnership (Piggybacking)

Terakhir, metode partnership yang dikenal dengan piggybacking. Secara harfiah, piggybacking artinya menggendong. Dalam konteks ini, dua perusahaan yang tidak bersaing bekerja sama untuk menjual produk di negara tujuan. Metode ini terbilang rendah risiko, tapi pertimbangkan juga kepercayaan antara dua perusahaan yang bekerja sama agar berhasil di pasar global.

 

KESIMPULAN

Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan kian user friendly, membuka peluang bagi para wirausaha masa kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global menyusul kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih dulu masuk dan sukses di pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak lagi mengenal Batasan wilayah geografis dengan adanya internet saat ini, bahkan memungkinkan wirausaha-wirausaha kecil untuk memperluas jaringan bisnisnya ke pasar global dengan mudah.

Keberhasilan pemasaran global memang menggiurkan, karena perusahaan bisa mendapat lebih banyak keuntungan. Namun, perusahaan harus memiliki perencanaan dan strategi yang matang dalam memasuki pasar global. Absennya strategi dan perencanaan akan membuat perusahaan berpotensi mengalami kegagalan di pasar global, bahkan saat awal memulainya.

REFERENSI

https://journal.untar.ac.id/index.php/JMDK/article/download/9581/6083#:~:text=Orientasi%20Kewirausahan%20merupakan%20suatu%20kondisi,dasar%20yang%20berpengaruh%20untuk%20membantu

Purnama, C., & Suyanto. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12, 2:177-184.


https://articles.greatnusa.com/cara-memasuki-pasar-global/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar