Oleh:
Oliver
Gideon Parsaoran (@V21-OLIVER)
Abstrak
Artikel
ini membahas tentang dasar – dasar investasi yang perlu diketahui oleh orang –
orang yang ingin memulai investasi, agar tidak mengalami kerugian.
Kata
kunci: investasi, risiko, keuntungan, kerugian
Abstract
This
article discusses the basics of investing that people who want to start
investing need to know, so as not to experience losses.
Keywords:
investment, risk, profit, loss
PENDAHULUAN
Menurut
Wikipedia Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik
langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan
sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu
perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sementara itu,
mengutip laman Investopedia, investasi adalah membeli aset atau barang dengan
tujuan menghasilkan pendapatan atau peningkatan nilai dari aset tersebut.
Ketika
seorang individu membeli barang sebagai investasi, tujuannya bukan untuk
mengkonsumsi barang tersebut, melainkan untuk menggunakannya di masa depan.
Suatu investasi adalah selalu menyangkut pengeluaran sejumlah modal hari ini
mulai dari waktu, tenaga, uang, atau aset dengan harapan hasil yang lebih besar
di masa depan. Jadi secara sederhana, pengertian investasi adalah mengembangkan
uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa mendatang untuk mencapai
tujuan tertentu. Tujuan-tujuan tertentu yang dimaksud seperti keinginan membuka
usaha, menikah, menyekolahkan anak, membangun rumah, kebutuhan pension dan
sebagainya.
PEMBAHASAN
A.
Jenis – Jenis Investasi
Investasi biasanya dibagi menjadi dua, yaitu
investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Berikut penjelasannya:
1)
Investasi
Jangka Pendek
Bagi sebagian orang yang sedang mencari dana
tambahan untuk kebutuhan mendesak, seperti: menambah anggaran untuk membeli
rumah, mempersiapkan pernikahan, membayar perawatan rumah sakit, dan berbagai
kebutuhan lainnya, investasi jangka pendek menjadi pilihan yang tepat. Jika
dilihat dari segi permodalan, investasi jangka pendek bisa dimulai dengan modal
kecil, bahkan tidak sedikit yang memulai dengan modal hanya ratusan ribu
rupiah. Namun, meski bisa dimulai dengan modal kecil, investasi jangka pendek
juga memiliki risiko. Maka dari itu, investor perlu meluangkan waktu untuk
memantau pergerakan saham.
2)
Investasi
Jangka Panjang
Investasi jangka panjang bertujuan untuk memperoleh
dana segar di masa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan, baik yang
direncanakan maupun yang bersifat darurat, seperti biaya haji atau umrah, biaya
perawatan kesehatan, pembelian rumah, perkawinan, pendidikan anak, dan
sebagainya. Tujuan lainnya dari investasi jangka panjang adalah untuk
mendapatkan pendapatan pasif berkala seperti bunga, dividen, atau bunga sewa. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, investor jangka panjang biasanya mulai
berinvestasi dengan modal yang cukup besar. Namun sebenarnya, investasi jenis
ini juga bisa dilakukan dengan modal kecil, hanya saja keuntungannya tidak akan
maksimal.
Lalu,
Ada berbagai macam jenis investasi yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah
beberapa jenis investasi yang sedang populer belakangan ini:
1) Deposito
Deposito
atau investasi berjangka waktu merupakan salah satu jenis investasi yang banyak
diminati karena caranya yang sangat mudah dan tidak berbelit-belit. Jika Anda
menabung dalam jumlah dan waktu tertentu, Anda akan mendapatkan bunga sebagai
imbalannya. Keuntungan dari deposito adalah tingkat pengembalian yang
tetap, dan bunga yang dijanjikan lebih pasti. Sayangnya, Anda tidak dapat
menarik uang sebelum mencapai jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.
2) Saham
Selain
deposito, saham juga menjadi salah satu jenis investasi yang paling diminati.
Secara teknis, Anda akan membeli saham di bursa efek, setelah itu Anda akan
mendapatkan persentase hak kepemilikan perusahaan yang sahamnya telah Anda
beli. Semakin besar persentase saham yang dimiliki, maka semakin kuat pula
kekuatan Anda dalam perusahaan tersebut. Keuntungan berinvestasi saham
terdiri dari dua bentuk, yaitu keuntungan dari capital gain dan dividen.
Keuntungan dari capital gain dapat dipantau setiap menit, jam, dan hari. Yang
artinya, harga saham suatu perusahaan dapat berubah kapan saja. Sedangkan
keuntungan dividen adalah keuntungan yang diperoleh berdasarkan pembagian
keuntungan perusahaan. Pembagian dari hasil keuntungan tersebut disesuaikan
dengan persentase kepemilikan saham Anda. Berbeda dengan deposito yang
keuntungannya tetap, keuntungan dari investasi saham tidak tetap atau tidak
menentu. Namun, Anda akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika
perusahaan tempat Anda berinvestasi sedang mengalami perkembangan.
3) Obligasi
Obligasi
adalah jenis investasi yang hampir mirip dengan saham. Bedanya, keuntungan yang
Anda dapatkan lebih dinamis dan jumlah uang yang Anda dapatkan cenderung lebih
pasti. Misalnya, Anda membeli surat utang seharga Rp5.000.000,- untuk
jangka waktu 10 tahun dengan bunga 10%. Namun, sebelum jangka waktu tersebut
berakhir, Anda dapat mengambil uang dengan jumlah bunga yang disesuaikan. Untuk
memulai, Anda dapat membeli obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
Pasalnya, pemerintah memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah dibandingkan
obligasi korporasi atau perusahaan.
4) Reksa
Dana
Reksa
dana adalah investasi di mana dana yang dikumpulkan dari beberapa investor akan
digabungkan menjadi satu dan kemudian diinvestasikan di berbagai pasar modal.
Reksa dana dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu: reksa dana pasar uang,
reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa
dana indeks.
B.
Tujuan Investasi
Sebenarnya
ada beberapa tujuan umum dari sebuah investasi, yaitu:
1) Menghasilkan pendapatan. Dengan adanya investasi,
kita bisa mendapatkan pendapatan yang tetap dalam setiap periode yang dapat
berupa bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain sebagainya
2) Membuat dana khusus untuk keperluan lain. Dengan
hasil dari investasi kita juga dapat membentuk suatu dana khusus, misalnya dana
untuk suatu kepentingan ekspansi, kepentingan sosial
3) Mengontrol atau mengendalikan suatu perusahaan
lain. Dengan melakukan investasi pada suatu perusahaan, kita ikut terlibat
dalam pengambilan keputusan dengan melalui pemilikan sebagian ekuitas suatu
perusahaan tersebut
4) Menjamin tersedianya sebuah bahan baku dan untuk
mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan
5) Mengurangi persaingan antar perusahaan-perusahaan
yang sejenis
6) Menjaga hubungan antar perusahaan
C.
Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Setiap jenis investasi pasti memiliki
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dari
investasi yang sedang dijalankan. Berikut ini adalah faktor – faktor yang
menentukan apakah investasi tersebut dapat memberikan gain atau
bahkan loss:
1)
Pendapatan
per Kapita
Faktor pertama yang mempengaruhi investasi
adalah pendapatan nasional per kapita. Pendapatan per kapita merupakan
pendapatan nasional yang dibagi dengan banyaknya jumlah penduduk di dalam suatu
negara. Jadi, total rata-rata pendapatan di suatu negara yang disebut sebagai
pendapatan per kapita. Informasi mengenai rata-rata pendapatan ini
digunakan sebagai bahan evaluasi standar hidup penduduk yang tinggal di negara
tersebut. Dari sana, kita dapat memahami seberapa besar pendapatan rata-rata
tiap orang. Pendapatan per kapita ini tentu saja dapat mempengaruhi
investasi dari segi kemampuan masyarakat untuk membeli produk yang beredar di
pasar. Jadi, semakin rendahnya pendapatan per kapita, maka kemampuan masyarakat
untuk melakukan transaksi pembelian juga semakin rendah.
2)
Tren
Di dalam dunia investasi, ada juga istilah
tren di mana peningkatan atau penurunan harga investasi dapat dipengaruhi dari
perhatian masyarakat terhadap investasi tersebut. Ketika orang sering
membicarakan sebuah investasi, maka harganya akan meningkat dan begitu pun
sebaliknya saat investasi tersebut mulai jarang diperbincangkan, maka harganya
pun akan ikut menurun.
3)
Situasi
Politik dan Keamanan
Keadaan politik dan keamanan suatu negara
juga dapat mempengaruhi nilai investasi. Apabila negara tersebut berada di
situasi politik dan keamanan yang tidak baik, maka para investor cenderung
untuk menarik investasinya dan hal ini yang membuat nilai investasi menjadi
turun.
4)
Situasi
Industri dan Ekonomi
Selain situasi politik dan keamanan, ada juga
situasi industri dan ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan investasi. Seperti misalnya, saat ini finance
technology terus berkembang pesat sehingga banyak orang yang tertarik
untuk menanam dana di perusahaan-perusahaan tersebut. Semakin banyaknya
investor yang tertarik untuk menyuntikkan dana pada sebuah industri, maka nilai
investasinya pun akan meningkat juga. Selain itu, Anda harus tahu bahwa hal ini
dapat membantu peningkatan arus ekonomi di suatu negara.
5)
Kondisi
Sarana dan Prasarana yang Tersedia
Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi
investasi adalah kondisi sarana dan prasarana yang tersedia. Semakin baik
kondisi sarana dan prasarana yang disediakan, maka akan semakin banyak pula
investor yang tertarik untuk menyuntikkan dana ke pihak penyedia sarana dan
prasarana tersebut. Maka dari itu, nilai investasi pun akan mengalami
peningkatan.
D. Jenis – Jenis Risiko Investasi
Risiko
investasi merupakan potensi kerugian yang dapat dialami investor dari aktivitas
investasi tersebut. Risiko ini umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu risiko
sistematis (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk).
Seperti apa kedua jenis risiko tersebut?
1)
Risiko Investasi Sistematis
(Systematic Risk)
Merupakan
jenis risiko eksternal yang tak dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko
investasi ini dapat mempengaruhi semua efek serta tak dapat dikurangi dengan
diversifikasi. Yang termasuk risiko sistematis adalah:
·
Risiko suku bunga; risiko investasi yang
muncul karena adanya fluktuasi suku bunga sehingga dapat mempengaruhi
pendapatan investasi
·
Risiko inflasi; disebut juga risiko daya
beli yang berarti peluang arus kas dari investasi memiliki nilai yang lebih
rendah di masa depan karena adanya perubahan daya beli akibat inflasi
·
Risiko nilai tukar mata uang (valas);
risiko investasi yang terjadi karena adanya perubahan kurs valuta asing,
contohnya ketika mata uang domestik tengah melemah
·
Risiko komoditas; risiko investasi yang
dipicu karena adanya perubahan harga komoditas tertentu, biasanya dipengaruhi
oleh fluktuasi harga juga permintaan dan penawaran
2) Risiko
Investasi Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Merupakan
jenis risiko yang dapat dihindari atau dikendalikan. Risiko investasi ini dapat
diatasi dengan membentuk portofolio investasi atau melakukan diversifikasi.
Yang termasuk risiko tidak sistematis yaitu:
·
Risiko likuiditas;
risiko yang terjadi karena adanya kesulitan menyediakan uang tunai dalam
periode tertentu
·
Risiko reinvestment;
risiko yang terjadi pada penghasilan aset keuangan yang mewajibkan perusahaan
melakukan reinvest
·
Risiko finansial;
risiko yang berkaitan dengan struktur pendanaan
·
Risiko bisnis;
risiko yang berkaitan dengan bisnis perusahaan tempat seseorang berinvestasi
E.
Cara Mengatasi Risiko Investasi
Keuntungan
atau return dan risiko investasi saling berkaitan. Bila return besar, maka
risikonya pun akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika return investasi kamu kecil,
maka risiko yang dihadapi akan lebih rendah. Agar risiko tersebut dapat diatasi
atau diminimalisir, lakukan tiga cara berikut:
1) Menentukan
Target Investasi
Sebelum
berinvestasi, kamu dapat mengetahui banyak hal dengan menentukan target
terlebih dahulu. Mulailah dengan menentukan jangka waktu investasi yang
diinginkan serta jenis investasi dan jenis risiko yang bisa kamu hadapi. Sebagai
contoh, bila kamu ingin berinvestasi jangka pendek dengan risiko yang minim,
pilihlah reksadana. Instrumen investasi ini juga cocok dengan investor pemula.
Jika sudah memahami beragam market dan jenis investasinya, kamu dapat beralih
ke risiko yang lebih tinggi.
2) Rutin
Mengawasi Investasi
Setelah
melakukan tip di atas, cara mengatasi risiko investasi selanjutnya yaitu dengan
memegang penuh kendali atas investasi yang kamu lakukan. Kamu bisa melakukannya
dengan memonitor pergerakan investasi secara rutin. Tujuannya supaya kamu tidak
akan ketinggalan kesempatan menarik untuk mendapatkan profit lebih tinggi. Kamu
juga bisa mengetahui saat tren investasi sedang turun. Intinya kamu dapat
mengetahui dinamika investasi untuk meminimalisir risiko.
3) Waspada
Terhadap Penipuan
Tidak
sedikit investor yang terjerat investasi bodong. Agar terhindar dari penipuan
tersebut, pastikan kamu mengetahui apakah lembaga keuangan atau perusahaan
tempat kamu ingin berinvestasi sudah memiliki legalitas yang jelas. Tak kalah
pentingnya yaitu perusahaan tersebut haruslah memiliki izin resmi dari Bappebti
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini juga berlaku untuk manajer investasi,
Bank Kustodian, dan agen penjual.
KESIMPULAN
Investasi
adalah aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu agar nilai aset
yang lebih besar dibandingkan saat awal menanamkan modal. Bila dilihat dari
kacamata perekonomian, aset yang telah diinvestasikan tersebut bukanlah produk,
barang atau jasa yang dikonsumsi sehari-hari melainkan produk, barang atau jasa
yang memberikan keuntungan di masa depan. Walaupun begitu, investor dihimbau
untuk tetap berhati - hati dan bijaksana dalam investasi untuk meminimalisir
kerugian. Karena investasi merupakan persiapan masa depan, sebaiknya investasi
dilakukan sebelum seluruh pendapatan yang dimiliki digunakan untuk kebutuhan
dan keinginan sehari - hari atau yang lebih dikenal dengan pay yourself
first.
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar