Oleh : Ryan Setya Rama (@V17-RYAN)
ABSTRAK
keuangan merupakan masalah
sensitif dan memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas, baik aktivitas
organisasi usaha (yang berorientasi profit) maupun aktivitas organisasi nirlaba.
Hal ini menunjukkan peranan dana atau modal menjadi sangat penting, sehingga
menuntut pimpinan perusahaan atau seorang wirausaha untuk dapat mencari dana
sesuai dengan yang dibutuhkan dari berbagai alternatif sumber, serta dapat
mengalokasikannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan
perencanaan yang matang dalam memutuskan sumber modal yang akan digunakan
(apakah modal sendiri atau sebagian modal pinjaman), begitupun dalam
mengalokasikan modal yang telah dimiliki kedalam berbagai bentuk investasi.
Dalam hal ini maka peranan manajemen keuangan menjadi sangat penting, apalagi
bila menyangkut investasi yang membutuhkan dana besar
Kata Kunci : Investasi, Investor, bisnis
PENDAHULUAN
investasi menyangkut masalah
pengalokasikan dana untuk berbagai kebutuhan, baik kebutuhan operasional maupun
untuk program tertentu yang diharapkan memberi manfaat dan laba bagi pengusaha.
Seorang manajer keuangan atau seorang wirausaha harus dapat mengalokasikan
dananya secara tepat; memenuhi unsur-unsur prinsip usaha yaitu efektif, efisien
dan produktif, agar perusahaan memperoleh keuntungan.
Investasi
adalah segala macam usaha yang dilakukan seseorang untuk menambah nilai dari
aset-aset yang telah dimiliki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Investasi
diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memproleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset
yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih
tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat
ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan
kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang
dilakukan.
PEMBAHASAN
Investasi merupakan atas sejumlah dana
atau sumber daya lainnya yang dilakukan
pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin:2000).
Atau dapat juga didefinisikan sebagai penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu dengan
harapan dapat memberikan pendapatan atau keuntungan (Hartono:2000). Untuk
memulai berwirausaha tentu dibutuhkan modal awal yang besarnya bergantung pada
jenis usaha yang dikehendaki. Investasi
dapat dijadikan sebagai pilihan dalam mengumpulkan modal ketika ingin memulai
suatu usaha. Uang yang dimiliki disisihkan sebagian untuk ditabung atau
diinvestasikan secara rutin sehingga terkumpul dana yang dapat dijadikan modal
usaha. Ketika usaha telah berjalan, kegiatan menabung dan investasi juga perlu dilakukan agar anda
memiliki dana cadangan untuk mengembangkan usaha dan menghadapi berbagai
ketidakpastian yang dapat terjadi.
Tujuan
Investasi
1. Untuk
Mendapatkan Keuntungan
Salah satu hal yang memutuskan seseorang menjadi
investor adalah untuk mendapatkan keuntungan atau profit. Karena memang itulah
yang menjadi daya tarik dari produk-produk investasi. Dengan menyetorkan dana
berupa uang sebagai modal awal investasi, kamu akan memperoleh keuntungan pada
saat perusahaan mendapatkan profit.
2. Untuk
Meningkatkan Kekayaan dan Menambah Aset
Tujuan selanjutnya menjadi seorang investor adalah
untuk mengembangkan harta kekayaan yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan ini,
maka kamu harus melakukan analisis mendalam hingga dapat menentukan dan memilih
investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko.
3.
Untuk Memenuhi Kebutuhan di Masa Depan
Tujuan ketiga menjadi investor adalah untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan hidup di masa depan. Karena apa yang terjadi di masa depan
tidak bisa diprediksi, untuk itu kamu perlu mempersiapkan cara untuk bisa
memenuhi kebutuhan di masa depan. Salah satunya adalah dengan berinvestasi.
4.
Untuk Menghindari Inflasi
Tujuan keempat menjadi investor adalah untuk menghindari
inflasi. Inflasi terjadi hampir setiap tahun sehingga nilai mata uang akan
mengalami penurunan. Tingkat suku bunga bank juga tergolong rendah dibanding
persentase inflasi. Sehingga, kamu perlu melakukan manajemen investasi yang
baik untuk meningkatkan pertumbuhan uang.
Jenis-jenis
Investasi
Menurut Sutrisno (2009) jenis-jenis investasi dapat digolongkan berdasarkan aset, pengaruh,ekonomi, menurut sumbernya dan cara penanamannya, sebagai berikut :
1. Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya
Jenis investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaan. Investasi berdasarkan asetnya terbagi atas dua jenis, yaitu real asset dan financial asset. Real Asset adalah investasi yang berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan lain sebagainya, sedangkan Financial Asset merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.
2. Jenis Investasi Bedasarkan Pengaruhnya
Jenis investasi menurut pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada faktor-faktor yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Jenis investasi berdasarkan pengaruhnya dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi autonomus (berdiri sendiri) dan Investasi Induces (memengaruhi atau menyebabkan). Investasi Autonomus adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Investasi Induced ialah investasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan
3. Jenis Investasi Berdasarkan Sumber Pembiayaannya
Jenis investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi yang diperoleh.Jenis investasi ini dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi yang besumber dari modal asing dan investasi yang bersumber dari modal dalam negeri.
4. Jenis Investasi berdasarkan bentuknya.
Jenis
investasi ini merupakan investasi yang didasarkanpada cara menanamkan
investasinya. Jenis investasi ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
investasi portofolio dan investasi langsung.Investasi Portopolio dilakukan
melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga, contohnya seperti saham
dan obligasi. Investasi langsung merupakan bentuk investasi yang dilakukan
dengan membangun, membeli total, atau mengakuisi suatu perusahaan.
Resiko Investasi
Memprediksi risiko dalam investasi merupakan hal yang cukup komplex. Resiko investasi di pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Menurut Hartono dan Harjito (2002) bahwa resiko-resiko yang mungkin dihadapi investor tersebut antara lain:
- Risiko daya beli (purchasing power risk)
Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil
- Risiko bisnis (business risk)
Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba, sehingga pada gilirannya mengurangi pula kemampuan perusahaan membayar bunga dan deviden.
- Risiko tingkat bunga
Naiknya tingkat bunga biasanya akan menekan harga surat-surat berharga, sehingga biasanya harga surat berharga akan turun.
- Risiko pasar (market risk)
Apabila pasar bergairah (bulish) pada umumnya harga saham akan mengalami kenaikan, tetapi bila pasar lesu (bearish) maka harga cenderung turun.
- Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko
ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk segera
diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
Proses
Investasi
Proses Keputusan Investasi merupakan keputusan yang berkesinambungan (on going process) dengan tahap-tahap sebagai berikut:
- Penentuan Tujuan berinvestasi Dalam penentuan tujuan berinvestasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu jangka waktu investasi (pendek/panjang), berapa target return yang mat dicapai.
- Penentuan Kebijakan Investasi Investor harus mengerti karakter risiko (risk profile) masing-masing apakah seorang yang mau mengambil risiko atau menghindari risiko, berapa banyak dana yang akan diinvestasikan, fleksibilitas Investor dalam waktu untuk memantau investasi, pengetahuan akan pasar modal.
- Pemilihan strategi portofolio dan asset Setelah mengetahui hal-hal pada point 1 dan 2 di atas maka kita dapat membentuk suatu portofolio yang diharapkan efisien dan optimal.
- Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Mengukur kinerja portofollo yang telah dibentuk, apakah sudah sesuai dengan tujuan. Alat untuk mengukur kinerja portofolio ada 3 yang cukup populer yaitu Sharpe's measures, Treynor's measures dan Jensen measures.
KESIMPULAN
Investasi
merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam dunia usaha dikarenakan dengan
investasi dapat meningkatkan perekonomian suatu perusahaan. Investasi juga memiliki
hubungan erat dengan interpreneur. Era globalisasi saat ini perekonomian
semakin turun akibat wabah virus covid-19. Maka dari itu saya harapkan dengan
investasi dan berfikir seperti interpreneur akan membawa kesejahteraan dimasa
depan. di dunia bisnis dan usaha sering kali para pengusaha melakukan investasi
untuk meningkatkan usahanya agar lebih baik. Banyak para pengusaha yang salah
dalam melakukan investasi yang mengkibatkan usaha mereka cenderung dalam
kegagalan atau bangkrut. Maka dari itu dalam melakukan investasi harus benar
agar hasilnya menjadi maksimal.
DAFTAR
REFERENSI
Modul 8. Kewirausahaan III. 2022. Business
Investment & Copyright. Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Tandellin,
Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Kasinius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar