Oktober 09, 2022

UPAYA MENIGKATKAN PRODUKTIVITAS GUNA KEMAJUAN DALAM BERWIRAUSAHA

 


Oleh : Ryan Setya Rama (@V17-RYAN)

ABSTRAK

            Dalam artikel ini membahas langkah-langkah meningkatkan produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas guna mendapatkan keuntungan dan memaksimalkan potensi para pekerja. Di era globalisasi seperti ini sangat dibutuhkan produktivitas yang tinggi karena persaingan dalam berwirausaha semakin ketat dan produk yang ditawarkan memiliki keunggulan tersendiri. Oleh karena itu, faktor-faktor dan langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas ini akan berguna untuk kemajuan perusahaan.

Kata kunci : Produktivitas, Berwirausaha, Faktor.

 

PENDAHULUAN

Globalisasi identik dengan persaingan yang ketat karena mudahnya pelaku bisnis untuk memasuki sebuah pasar. Era globalisasi dinyatakan sebagai era yang semakin kompetitif bagi pelaku bisnis. Pesaing yang semakin banyak menyebabkan setiap perusahaan berlomba untuk menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki dibandingkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan lainnya. Peningkatan produktivitas bisa dilakukan oleh perusahaan melalui dua sisi yaitu : individual dan institusional. Peningkatan produktivitas dari sisi individual yaitu melalui peningkatan kemampuan karyawan dan peningkatan produktivitas secara institusional yang berhubungan dengan sinergi kerja antar bagian dalam perusahaan, teknologi penunjang dalam perusahaan, dan berbagai fasilitas lain yang mampu meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan (Sari, 2020).

Setiap organisasi atau perusahaan selalu berkeinginan agar pegawainya dapat memiliki produktivitas kerja yang tinggi, oleh karena itu dalam hal ini pihak pimpinan harus memahami atau mengetahui faktor-faktor produktivitas kerja apa saja yang dapat mempengaruhi kepada produktivitas kerja pegawainya. menurut Tiffin dan Cormick (dalam Sutrisno, 2009), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dibagi menjadi dua golongan yaitu yang pertama faktor yang ada pada diri individu seperti umur, temperamen, keadaan fisik individu, kelelahan dan motivasi. Sedangkan yang kedua adalah faktor yang ada di luar individu seperti suara, penerangan, waktu istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan social dan keluarga.

PEMBAHASAN

            Wirausaha adalah jalan pekerjaan seseorang yang dijalankan dengan kemungkinan memperoleh keuntungan dan kemungkinan memperoleh kerugian yang tak terhingga berdasarkan skala kualitas seseorang tersebut, sehingga untuk melangkah berwirausaha diperlukan pribadi-pribadi tangguh, pribadi pantang menyerah, percaya diri, kemampuan mental emosional dan kemampuan membaca peluang. Dalam memperhitungkan waktu untuk berbisnis, para pebisnis menganggap waktu untuk berbisnis sebagai ongkos bisnis yang harus dibayarkan kepada yang menjalankan sebuah bisnis. Karena dianggap sebagai ongkos bisnis, maka para pebisnis menganggapnya hal tersebut sebagai suatu keuntungan bisnis. Untuk mencapai keuntungan yang besar, dibutuhkan produktivitas yang tinggi.

Istilah produktivitas mempunyai arti yang berbeda-beda untuk setiap orang yang berbeda, dan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Produktivitas adalah sikap mental dan cara pandang manusia untuk membuat hari esok lebih baik dari sekarang dan membuat hari ini lebih baik dari kemarin. Untuk kemajuan dalam berwirausaha, diperlukan langkah-langkah meningkatkan produktivitas. Langkah-langkah meningkatkan produktivitas tersebut meliputi :

1.     Analisis situasi.

Langkah awal manajemen produktivitas harus mampu menganalisa situasi sebelum mengambil keputusan ataupun mengambil tindakan yang akan ditetapkan. Contoh: Pada sebuah RS, kunjungan pasien menurun drastis dari biasanya, maka tidak perlu menambah tenaga kerja / perawat baru.

2.     Merancang program peningkatan produktivitas.

Untuk peningkatan produktivitas maka dibutuhkan pula dasar program dengan rancangan yang tepat, efektif dan efisien. Contoh: Untuk menambah kunjungan pasien rawat jalan disebuah RS, maka bisa dilakukan langkah-langkah promosi, baik dilakukan melalui media iklan, maupun bisa langsung melaksanakan program pemeriksaan gula darah gratis, khitanan gratis dan lain sebagainya.

3.     Menciptakan kesadaran akan produktivitas.

Kesadaran dari semua pihak yang terlibat dalam sebuah perusahaan / lembaga, merupakan kunci penting untuk peningkatan produktivitas seperti yang diharapkan. Contoh: Karyawan mematikan alat-alat listrik yang tidak sedang digunakan, untuk menghemat energi dengan tujuan menghemat pengeluaran biaya.

4.     Menerapkan Program

Untuk meningkatkan produktivitas program sudah disusun dan diputuskan, maka harus diimplementasikan dalam pelaksanaannya untuk mencapai tujuan akhir. Contoh: Program peningkatan keterampilan SDM dengan cara mengadakan berbagai pelatihan seperti teknik infus bayi dan lain sebagainya, dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas.

5.     Mengevaluasi program dan memberikan umpan balik

Untuk menilai hasil akhir maka perlu dilakukan evaluasi program dengan memberikan umpan balik. Contoh: Mengevaluasi hasil dari pelatihan tehnik infus bayi, apakah perawat tersebut lebih profesional setelah mengikuti pelatihan tersebut?

Selain itu, terdapat faktor-faktor peningkatan produktivitas untuk tercapainya tujuan dan memaksimalkan keuntungan. Bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Mengatasi hal itu perlu pemahaman yang  tepat tentang faktor-faktor penentu keberhasilan meningkatkan produktivitas kerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Sutrisno (2015:105) adalah sebagai berikut:

1.        Perbaikan terus menerus

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus menerus.

2.        Peningkatan mutu hasil pekerjaan

Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus menerus ialah peningkatan

mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen organisasi.

3.        Pemberdayaan sumber daya manusia

Bahwa sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh eselon manajemen dalam hierarki organisasi.

KESIMPULAN

Kemampuan berwirausaha didasari atas sebuah kepentingan membaca peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup waktu untuk mengimprofisasikan kreavifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam menguasai pasar. Setiap organisasi atau perusahaan selalu berkeinginan agar pegawainya dapat memiliki produktivitas kerja yang tinggi, oleh karena itu maka dalam hal ini pihak pimpinan harus memahami atau mengetahui faktor-faktor produktivitas kerja apa saja yang dapat mempengaruhi kepada produktivitas kerja pegawainya. Faktor-faktor tersebut meliputi : perbaikan terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, dan pemberdayaan sumber daya manusia. Lalu, terdapat juga langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas yang terdiri dari analisis situasi, merancang program peningkatan produktivitas, menciptakan kesadaran akan produktivitas, menerapkan program, dan mengevaluasi program dan memberikan umpan balik.

DAFTAR PUSTAKA

Baiti, K. N., Djumali, D., & Kustiyah, E. (2020). Produktivitas Kerja Karyawan Ditinjau dari Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Jurnal Ilmiah Edunomika, 4(01), 69–87. https://doi.org/10.29040/jie.v4i01.812

Cahya, A. D., Maharani, B. D., & Cahyani, P. D. (2020). Strategi peningkatan produktivitas usaha pemuda produktif gunungkidul. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(4), 538–547.

Hidayat, A. 2022. Productivity in Line with Market Demand and Customer Orientation Kewirausahaan 3. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Sari, Y. A. (2020). Analisis Produktivitas terhadap Keuntungan Usaha pada UD. Ali Logam Kota Banjarbaru. 1–10. http://eprints.uniska-bjm.ac.id/3019/

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar